Aeri si paling jujur dan ceplas-ceplos berani mendekati laki-laki tampan gunung es seperti jeno, atasannya sendiri.
Bagaimana keseruannya?? Jangan lupa baca ya!
Enjoy...
Salam author
Fikarose🌹
#jenselle
#royallatte
#Giselle
#Jeno
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa vote dan komennya ya.
🌙🐶🌙🐶
"Iya Pi, Eri baik-baik aja kok."
"Iya, tadi Eri udah makan sama rekan-rekan yang lain. Hhh"
"Papi sama mami juga harus jaga kesehatan, oke?"
"Oke, Pi."
"Bye.."
Aeri yang baru saja mendapatkan telpon dari papinya itu tersenyum lebar. Ia sangat bersyukur memiliki keluarga yang selalu men-support apapun yang ia pilih. Walaupun keluarganya memiliki bisnis didunia fashion namun Aeri ternyata tidak tertarik dengan itu. Alih-alih menjadi seorang desainer, ia justru mengambil kuliah arsitektur.
Baru saja perempuan itu meletakkan ponselnya Samsung galaxy Z fold diatas meja tiba-tiba salah satu rekannya datang, "Aeri." Panggilnya.
"Hmm?"
"Di cari bagian SE." Ucap laki-laki itu dengan berkali-kali mengatur nafasnya.
*SE (STRUCTURE ENGINEER)
Aeri tidak segera menjawab, ia hanya mengangkat salah satu alisnya. "Kamu ngapain lari-lari?"
"Huftt, gue nyari elo kemana mana tapi Lo kagak ada anjir!" Jawabnya dengan susah payah dan diiringi umpatan diakhirnya.
Aeri tersenyum, "makasih banyak ya. Aku ke pak haechan dulu."
"Ini..!" Aeri menyerahkan satu cup Aqua gelas kepada rekannya itu kemudian menepuk pelan pundak yang sedang membungkuk sang empu, "minum dulu ji, maafin aku ya buat kamu nyari-nyari." Tanpa menjawab Ji-Sung langsung meminum dengan habis satu cup Aqua itu bahkan tanpa sedotannya.
"Sana buruan. Keburu pak haechan makin ngomel."
"Siap, Ji-Sung." Aeri berlari pergi meninggalkan Ji-Sung dan langsung memasuki lift menunju lantai 10 tempat haechan berada.
🌙🐶🌙🐶
Krincing.. krincing...
Sepanjang Aeri berjalan menuju ruangan haechan berbagai macam gantungan tas yang berada di resleting tasnya ikut berbunyi mengikuti pergerakan langkah kakinya. Wajahnya yang terlihat ramah dan sopan menyapa setiap karyawan yang bekerja diruangan itu.
"Pak haechan mana ya?" Tanyanya ringan pada salah satu karyawan disana.
"Aeri?"
Aeri mengangguk, mengisyaratkan jika dirinya memang benar Aeri.
"Coba saya telpon pak haechan dulu ya, kamu bisa tunggu sebentar?"
