Gunung es mencair

1K 108 31
                                    

Hi, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:'(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hi, JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN:'(

LOVE YOU JENO ♡

🌙🐶🌙🐶

Ruang divisi milik jeno siang ini tampak lebih sepi dari biasanya. Terutama ruang seberang dari meja jeno yang terhalang tembok kaca namun bisa saling melihat yaitu divisi architect engineering alias meja Aeri. Seorang pria jakung kulit putih dengan batang hidung mancung nan kokoh sedang memijit pelipisnya yang terasa nyeri atau berdenyut, sepertinya ia pusing. Seharian ini jeno belum tersenyum barang sedetik. Biasanya ia memang tidak tersenyum namun kali ini benar-benar terlihat sangat suram.

Ruangan hening ternyata juga tidak membawa banyak kenyamanan bagi dirinya, terlalu banyak problem yang memenuhi isi kepalanya, biasanya ada sesosok wanita cerewet yang selalu care dengannya namun sudah beberapa hari ini dia tidak datang ke kantor.

Sudah tiga hari ini Aeri tidak masuk kerja, tidak ada kabar pula. Jeno yang awalnya ingin bertanya mengurungkan niatnya. Buatnya itu bukan urusan penting, toh Aeri memang harusnya profesional dalam bekerja dan tidak seenak jidat tidak masuk tanpa kabar.

Jeno terus mencuri-curi pandang ke meja Aeri, meja itu biasanya berantakan karena kelakuan penghuninya, tapi sekarang tertata sangat-sangat rapi. Ternyata jeno merasa hal aneh melihat meja itu rapi. Jeno tertarik untuk mendekat kemudian dirinya keluar melewati pintu kaca yang terhubung ke ruangan Aeri.

Jeno mendudukkan dirinya di atas bantal yang Aeri letakkan diatas kursinya, bantal Winnie the Pooh yang empuk dan nyaman. "Aku lagi kambuh ambien nya, pak jeno. Jadi duduknya pake bantal.. hehe.." begitu ceritanya kala itu.

Benar, setelah kejadian Minggu lalu saat ia membawa Aeri untuk melihat proyek Aeri sudah tidak terlihat sehat. Beberapa kali ia menghirup inhaler, bersin, dan pakai masker. Jeno tidak terlalu peduli karena ia pikir Aeri memang aneh, dia suka gaya yang berbeda dengan pakai masker dan baju tebal dikantor.

Dari arah depan jeno, ada kalender dengan tempelan sticky note kuning. Jeno meraih kalender itu dan membukanya satu persatu. Kalender berukuran tanggung yang berdiri kokoh bergambar Winnie the Pooh itu terlihat sangat lusuh, banyak sekali coretan dan lingkaran merah hari-hari besar versi Aeri.

"Revisi ke 20 dari jeno. Nakal banget jeno!"

Jeno tertegun, anak itu apa benar-benar sepelupa itu sampai revisi saja ia kasih tanda pada tanggal kalender

"Hari ini pak jeno ganteng (lagi). Apalagi kalo lagi baca berkas atau gambar. Maximal banget gantengnya!!!!! Tuhan, aku boleh naksir gak sih???"

Jeno menggigit bibirnya menahan tawa.

"Hari ini lumayan menguras tenaga. Aku kelaparan tapi pak jeno malah enak-enakan makan sendiri....,"

YOU'RE ALL I SEE (ROYALLATTE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang