"Tak perlu kaget saat kesayanganku memiliki dua kepribadian yang berbeda."
-Jake Lee<<<<<>>>>>
Mereka kaget bahkan sangat kaget ketika iris mata Jungwon yg awalnya berwarna hitam legam berubah menjadi berwarna abu-abu dalam hitungan detik. Juga langsung menggebrak meja hingga retak dalam satu kali pukulan.
"Jarvan." Gumam para saudara Jungwon yg cukup kaget karena kemunculan alter ego adik kecilnya tersebut. Tapi beberapa detik kemudian ia berseringai, sepertinya akan ada pertunjukan yg menyenangkan sekarang. Mereka menjadi bersemangat, sudah lama mereka tak melihat kesadisan dari alter ego adik manis mereka ini.
Berbeda dari para saudara Jungwon. Kelima pemuda yg ada malah melayangkan tatapan bertanya kearah para saudara si manis.
"Jarvan." Heeseung tersenyum devil sambil menatap ketiga gadis tadi yg mulai terlihat ketar-ketir. Ucapan singkat itu tentu saja membuat kelimanya tidak paham.
"Alter egonya Jungwon." Lanjut Sunghoon, ia sama tersenyum devil nya dengan sang kakak. Bahkan semuanya tersenyum devil, aura yg Jungwon keluarkan membuat mereka senang karena memang aura itu sangat sama dengan mereka bahkan mungkin sedikit berbeda.
Kelima lelaki itu terdiam. Mereka tau sekarang, apa yg akan terjadi, dan sepertinya akan sangat menyenangkan untuk di tonton. Mereka ingin melihat kesadisan dari alter ego si manis.
Jarvan menatap ketiga gadis tersebut dengan tatapan sinis-nya. "Lo." Jarvan berdiri dari duduknya, melangkah naik ke atas meja, dan berjongkok di hadapan ketiga gadis tersebut. Ia menunjuk ketiga gadis itu secara bergantian dengan jari mungilnya.
"Apa kalian merasa di anggap oleh mereka hm? Hingga dengan beraninya membentak ku?" Pertanyaan singkat dan terkesan satai tersebut di layangkan oleh Jungwon. Ia tersenyum, tapi buka senyum manis yg biasanya. Yg ia tunjukkan sekarang adalah sebuah senyum iblis yg jarang sekali di tunjukkan.
Ketiga gadis itu terdiam. Entah kenapa sangat sulit menjawab pertanyaan dari Jungwon walaupun terkesan sangat gampang untuk di jawab.
"Ah! Atau kalian ini sudah merasa sangat pantas untuk di hargai? Kenapa? Dan apa alasan kalian?" Tanya Jungwon sekali lagi dengan senyum devil nya. Membuat se-isi kantin merinding dengan senyuman devil itu.
Zila memberanikan diri. Ia berdiri dan menatap Jungwon sinis, Nara dan Ana pun ikut berdiri dan memberanikan diri menatap Jungwon.
"Kamu itu hanya murid baru! Kamu tidak tau apa apa tentang aku!" Sentak Zila. Jungwon terkekeh kecil mendengarnya.
"Iya! Kamu murid baru dan kamu engga tau apa apa tentang kita. Kamu itu hanya bedebah yg menarik perhatian tunangan aku!" Jungwon mengangguk-angguk mendengar ucapan Nara.
"Kamu itu bich yg sok polos! Kita tau sifat asli kamu pasti munafik kan?? Jangan-jangan kamu pura-pura polos karena mau nutupin kalau kamu itu penggoda ya??" Ana menatap Jungwon polos sekaligus sinis. Jungwon duduk dengan santainya di atas meja yg sudah retak itu, sambil mengayunkan kaki pendek nya.
"Bich kok ngatain bich." Gumam Jungwon. Zila, Nara dan Ana yg mendengar itu langsung marah. Tapi berusaha untuk menjaga image mereka, yg terkenal polos.
Tapi karena suasana yg hening membuat gumaman Jungwon terdengar dan beberapa siswa yg menahan tawa mereka saat mendengar itu.
"Hm, oke." Jungwon mulai mengeluarkan ponselnya. Dan mulai membaca bio data dari masing-masing mereka yg membuat se-isi kantin kaget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Jungwon [NEW FLOW]
Teen FictionJungwon Lee atau biasa di panggil Wonie/Uwon oleh Abang dan adik nya Jungwon Cowok imut yang tinggal bersama Abang dan adik nya,Jungwon dan para Abang dan adiknya,Pindah dari Korea ke Indonesia hanya karena Malas melihat sifat orang tua mereka yang...