"Senyumannya menawan membuatku terngiang-ngiang."
-Algara Abiru willton.<<<<<>>>>>
Lagi lagi mereka tertekuk dengan senyuman Jungwon. Sangat cantik dan menawan, senyuman yg membuat mereka tak bisa berpaling. Seketika wajah mereka memerah hingga ke telinga, batin mereka terus berteriak karena kecantikan milik seorang pemuda menggemaskan itu.
"Kyaaa!! Imut bangetttt, tapi kenapa bocil sekiyowo ini bisa dapet Abang yg mukanya sedatar tembok dan sifatnya sedingin puncak gunung Everest." Pekik Saturnus dan di lanjutkan di batinnya. Tak berani ia berucap seperti itu kalau ada kakak-kakak Jungwon, bisa-bisa kepalanya sudah tak ada di tempat lagi.
Saturnus mencubit-cubit pipi gembul Jungwon gemas, yg menurutnya sangat kenyal dan lembut. Ada semburan kemerahan yg samar di pipi itu hingga membuat kesan keimutan Jungwon semakin kentara.
"Kak!! Jangan di cubit terus sakit tau!! Nanti nambah melar juga pipi Uwon!" Kesal Jungwon. Ia berusaha menjauhkan dirinya dari Saturnus dan cubitan maut pemuda ber-iris mata ungu kehitaman itu. Para saudara Jungwon langsung menatap tajam kearah Saturnus.
"Maaf cill! maaf lu imut banget sih, kan ga tahan gw nyaa hehehe, maap, maap." Ujar Saturnus cengengesan sambil menggaruk tengkuknya yg sama sekali tak gatal, dia juga takut dengan tatapan tajam dan aura yg tak bersahabat dari para saudara Jungwon.
"Pawangnya serem cuyy ... " Batin pemuda dengan iris mata ungu kehitaman itu. Bagaimana tak seram, orang mereka adalah shikopat semua. Kan menyeramkan jika kepalanya tiba-tiba sudah tidak ada di tempatnya.
"Kak El~~ temen kakak liat dehh!!!" Rengek Jungwon sambil mengadu dan menunjuk kearah Saturnus. Matanya sudah berkaca-kaca menatap Nataniel jangan lupakan tangan mungil itu yg mengusap pipinya yg sudah cukup memerah.
Nataniel yg mendapat rengekan serta panggilan itu entah kenapa dia merasa senang,dia menatap Saturnus sangat sangat tajam setajam silet canda.
"Pawangnya serem cuyy ... " Batin pemuda ber-iris mata ungu kehitaman itu. Bagaimana tidak seram, orang mereka shikopat semua. Kan tidak lucu jika kepalanya tiba-tiba sudah tak ada di tempatnya.
"Nanti dia akan di hukum okey." Lirih Nataniel lembut dan mengusap-ngusap pipi gembul Jungwon, jangan lupakan senyum tipis yg selama ini belum pernah ia tunjukkan kepada siapapun.
Seketika murid-murid yg memusatkan perhatian kepada mereka sedari tadi terdiam membeku. Mereka menganga lebar saat melihat salah satu es kutub mereka tersenyum dan jangan lupakan nada bicara yg selembut sutra itu. Bahkan teman-teman Nataniel terdiam, sekaligus para saudara Jungwon.
"Es kutub mencair!! Es kutub mencair!!"
"Panggil pa ustad oyy!!!"
"Ngapain??"
"Suruh Rukyah si Natan!"
"Matahari masih terbit dari barat kan??"
"Senyumnya itu lohhh!!!"
"Suaranya lembut banget ya Allah!"
"Itu Nataniel kan??"
"Ga sih. Kayaknya di kerasukan."
Kira-kira begitulah pekikan hebat daripada murid-murid yg saling kagetnya dengan senyuman juga suara lembut milik seorang Nataniel yg sudah di juluki seorang 'Ice Prince School'. Sedangkan Garan, Adam dan Saturnus menatap Nataniel tak percaya dengan mulut yg terbuka lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always With Jungwon [NEW FLOW]
Ficção AdolescenteJungwon Lee atau biasa di panggil Wonie/Uwon oleh Abang dan adik nya Jungwon Cowok imut yang tinggal bersama Abang dan adik nya,Jungwon dan para Abang dan adiknya,Pindah dari Korea ke Indonesia hanya karena Malas melihat sifat orang tua mereka yang...