01

1.3K 20 0
                                    

o0o

Di pagi hari yang cerah terdapat seorang Gadis cantik yang sedang berdiri menatap ke depan gerbang sekolah yang sudah tertutup rapat, sambil memikirkan cara agar bisa masuk kedalam sekolah tanpa di ketahui oleh orang lain.

Setelah mendapatkan cara Ia pun pergi ke belakang sekolah, menatap pagar yang begitu tinggi Ia pun memanjat pagar dengan susah payah akhirnya Ia pun berhasil tapi, saat Ia ingin turun pendaratan nya tak sesuai dengan yang Ia harap kan.

Brukk

Gadis itu terjatuh dengan bokong nya yang mencium tanah .

"Awhh." Ringis gadis itu kesakitan sambil mengelus-ngelus bokong nya.

Gadis itu adalah Crystal Razeta A. Gadis berusia 17 tahun. Ia juga siswi populer di sekolahnya. Ia cantik dan pintar namun, ada sifatnya yang kurang baik ia nakal dan sangat jahil.


o0o


"Ehmm." Deheman seseorang pada Crystal.
Crystal yang mendengar nya pun diam tanpa bergeming sedikit pun .

"Aduhhh mampus gue, ketahuan lagi, pasti bakal di hukum lagi nih." Batin Crystal.

"Telat hm?!" Tanya Siswa itu pada Crystal dengan nada datar.

"E- eng- gak kok G-gue c-cu -" ucap Crystal tapi langsung di potong oleh Siswa itu.

"Gak ada alasan. ikut gue ke lapangan sekolah!" Perintah Siswa itu dengan tegas dan berlenggang pergi meninggalkan Crystal sendirian, menuju lapangan sekolah.

Siswa itu adalah Jevano Elgerion Albric. Mempunyai paras yang begitu tampan, kulit putih bersih dan memiliki postur tubuh yang kekar dan tegap, ia menjabat sebagai Ketua Osis & kapten basket, Ia merupakan Siswa terpopuler di sekolah nya terutama pada kalangan hawa.

"Ishh, kenapa sih gue kena hukuman mulu, gak bosen apa tu ketos ngehukum gue tiap hari ." Omel Crystal pada dirinya sendiri .

Dengan perasaan yang masih kesal, Crystal pun pergi menuju lapangan sekolah dengan kaki yang di hentak-hentakan ke tanah.

Crystal pun melihat Jevano yang sudah berdiri di pinggir lapangan sekolah yang luas, menunggu dirinya untuk di hukum.
Setelah sampai di samping Jevano, Crystal berniat ingin duduk tapi di tahan oleh Jevano.

"Mau apa lo ?" Tanya Jevano dengan datar.

"Mau duduk lah , masa mau tidur ." jawab Crystal dengan nada kesal.

"Lari 10 putaran, baru bisa duduk." Ucap Jevano

"Yang bener aja Jevano, masa gue lari sebanyak itu, gak gue gak mau." Tolak Crystal sambil bersedekap dada.

"Ok. 30 putaran." Jawab Jevano enteng

"Iya-iya, banyak mau lo!" sembur Crystal

Yang mendapat makian itu pun hanya menatapnya dengan datar.

Crystal pun menjalankan hukumannya dengan masih bergumam di sepanjang lari nya.

"Ck, enak banget tu duduk-duduk sambil minum di bawah pohon, sedangkan gue lari-larian, panas-panasan, gak minum lagi." Omel Crystal masih terdengar ke telinga Jevano.

"Mau gue tambah lagi ha?!" Teriak Jevano.

"Huh dasar lo ya bisa nya ngancem doang." Balas Crystal.

Crystal tersenyum devil karna di pikirannya terlintas ide untuk menjahili Jevano

Brukk

Crystal terjatuh pingsan ke tanah.

Jevano yang melihat itu pun dengan cepat berlari menuju Crystal yang sudah pingsan.
Jevano menghampirinya dan menepuk-nepuk pipi Crystal namun nihil Crystal tak kunjung bangun.

"Bangun lo, jangan nyusahin." ucap Jevano dengan datar tapi sebenarnya ia sedikit panik.

"Yess, berhasil." Crystal bersorak senang di dalam hati.

"Ck, nyusahin." Decak Jevano.


o0o

Jevano pun menggendong Crystal ala Bridal Style, meninggalkan lapangan menuju UKS sekolah.

Di koridor sekolah banyak pasang mata yang melihat kejadian itu, pasalnya selama ini Jevano tidak pernah mau repot-repot seperti itu.

"Eh bos kenapa tu cewek sampe-sampe lo gendong dia, setau gue yah lo itu gak pernah mau repot-repot. apa jangan- jangan lo su-" ucap sahabat Jevano yang bernama Ezra Ghazy Danadipta terpotong oleh Jevano.

"Diam lo." Ketus Jevano.

"Dihh, galak amat." Cibir Ezra.

Brakk

Jevano menendang pintu UKS dengan keras membuat orang-orang yang ada di dalam terkejut.

Jevano membaringkan Crystal di brankar, Jevano duduk di samping brankar menatap lekat wajah teduh Crystal. Sebenarnya ia panik tapi Ia berusaha sebisa mungkin menyembunyikan kepanikan nya.

Jevano beranjak dari duduk nya berniat mengambil obat untuk Crystal tapi baru saja beberapa langkah, kaki nya terhenti kala mendengar suara tawa seseorang.

"Bwahaha...." Crystal tertawa terbahak bahak, karena rencananya berhasil dengan sukses.
Jevano menatap tajam Crystal tapi yang di tatap hanya tertawa.

"Maksud lo apa?!" bentak Jevano.

"Panik ya-panik ya." Ejek Crystal sambil nengusap air mata nya yang keluar akibat tertawa.

Jevano menatap tajam Crystal "Dasar gila."

"Ck, gitu aja sewot, emang dasar ya lo ketos kampret" sembur Crystal pada Jevano yang telah pergi dari UKS.

Tanpa mereka sadari bahwa sedari tadi ada yang menguping pembicaraan mereka.
Saat Jevano keluar Ia sedikit terkejut melihat keberadaan teman-temanya. Mereka saling pandang dan tersenyum sambil melihat Jevano.

"Apa?" Tanya Jevano datar.

Jevano mengira teman-teman nya itu sudah pergi nyatanya mereka malah menguping.

"Wihh.. ada yang panik nih sama cewe lagi." Sindir Ezra pada Jevano sambil menyenggol tangan kanan Jevano.

Jevano menatap tajam ke arah Ezra.

"Diam lo, sekali lagi lo ngomong gue sobek tu mulut." Ketus Jevano sambil pergi meninggal kan teman-temannya.

"Makanya jadi orang tuh jangan berisik, lo juga kan yang kena semprot." Sahut Atharel Gavriel Anjaya.

"Bener tuh kata Atharel, lo kayak gak tau aja sikap nya si Jevano." sambung Erlangga Arthur Melvern.

Atharel dan Erlangga pun pergi menyusul Jevano dan meninggalkan Ezra yang masih bergulat dengan pikiran nya.

Ezra tidak menyadari bahwa teman-teman nya sudah pergi meninggalkan nya. Saat udah sadar baru..

"Heh.. tungguin gue, tega amat yah lo pada sama gue, dasar lu temen kagak punya ahlak." Teriak Ezra sambil berlari.

o0o

KETOS ITU SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang