16

476 8 0
                                    

o0o

"Gak gue gak mau, ya kali gue beli pembalut." Tolak Jevano.

"Pliss Jevanoo beliin dong." Ucap Crystal memohon.

"Huh.. iya-iya gue beliin." Pasrah Jevano.

Jevano sudah sampai di minimarket Ia kebingungan mencari pembalut, merk apa dan bentuknya gimana, pegawai minimarket pun menghampiri Jevano dan bertanya padanya.

"Cari apa kak?" Tanya pegawai minimarket.

"C-cari ini, anu, apa, ouh iya cari pembalut mbak." Ucap Jevano sedikit gagap sambil tersenyum kikuk menahan rasa malu, pegawai pun tersenyum mendengar Jevano.

"Mau beli berapa kak?" Tanya pegawai minimarket, pertanyaan ini membuat Jevano bingung.

"Emm, beli sepuluh aja mbak, sama merek nya paling bagus mbak." Jawab Jevano membuat pegawai minimarket melongo.
"Kenapa mbak? Kebanyakan yah?" Tanya Jevano bingung.

"Gak kok kak." Jawab pegawai minimarket, pegawai pun memasukannya kedalam keranjang belanjaan, Jevano berkeliling dan mengambil snack makanan ringan begitu banyak untuk Crystal, Jevano pun menghampiri kasir dan membayarnya.

"Totalnya 253 ribu kak." Ucap mbak yang ada di kasir.

Jevano mengeluarkan black card nya, dan menyerahkannya pada mbak kasir.

"Terimakasih kak." Ucap mbak kasir ramah sambil mengembalikan black card Jevano dan di balas dehaman oleh Jevano sambil berlenggang pergi dari minimarket itu.

o0o

Jevano sudah sampai di mansionnya dan bergegas masuk.

Saat membuka kamar, yang terlihat Crystal yang sedang berdiri sambil merapatkan kedua pahanya.

Jevano menghampirinya, Crystal tersenyum lega karna Jevano sudah pulang.

"Lo gak pegel apa berdiri terus?" Tanya Jevano.

"Ya pegel lah, lo lama banget sih rasanya gue jadi patung gara gara nungguin lo." Jawab Crystal sambil mengomel.

"Bawel lo, nih pesenan lo." Ucap Jevano sambil menyerahkan kantong belanjaan.

Saat membukanya Crystal terkejut melihat pembalut yang begitu banyak dan cemilan yang juga begitu banyak.

"Buset banyak banget lo beli roti." Kaget Crystal membuat Jevano menyerngitkan keningnya.

"Roti apaan? Gue gak beli roti kok." Tanya Jevano.

"Maksud gue roti buat cewek alias pembalut." Jelas Crystal, Jevano hanya berohria saja, Crystal pun mengambil membuka satu pack dan mengambil satu pack pembalut dan bergegas memasuki kamar mandi.

Setelah selesai Crystal keluar dengan baju kaus putih dan memakai rok sepanjang lutut, ia segera berbaring di kasur karna begitu lemas dan rasa sakit di perutnya, wajahnya pun begitu pucat, Jevano menghampiri Crystal yang terus memegangi perutnya.

"Lo kenapa?" Tanya Jevano.

"Perut gue sakit." Jawab Crystal dengan tatapan sedih.

"Kalo gitu gue olesin pake minyak angin mau gak?" Tawar Jevano. Ara pun mengangguk, Jevano segera mengambil minyak angin yang ada di atas nakas.

"Buka baju lo." Ucap Jevano sambil membuka minyak angin.

"Baju gue?" Tanya Crystal dengan nada pelan karna lemas.

"Iya baju lo, maksudnya dikit aja bukanya cuman buat ngolesin minyak angin doang." Jelas Jevano, Crystal pun sedikit membukakan bajunya.

"Awss, sakit, bisa lebih lembut gak sih." Lirih Crystal kesakitan.

"Iya-iya." Ucap Jevano sambil melembutkan usapan di perut Crystal sambil memainkan handphone di sebelah tangan kirinya.

"Crys, lo mau makan apa? Biar gue masakin makanan buat lo." Ucap Jevano tanpa menoleh. Crystal pun tak menyahut.

"Lo budeg y-" Ucap Jevano terpotong kala ketika berbalik ia melihat Crystal yang sudah tertidur.

Jevano menatap wajah Crystal yang pucat dengan tatapan kasihan karna Ia kesakitan, Jevano pun menyelimuti seliruh tubuh Crystal dan berlengang pergi dari kamar untuk ke dapur dan memasak untuk istrinya yang sedang kesakitan karna kedatangan tamu bulan.

Jevano membuatkan bubur dan sop untuk Crystal
setelah selesai Jevano membawanya ke atas.

Cklek

Jevano membuka pintu kamar sambil membawa nampan yang berisi bubur ayam dan susu hangat, Ia menaruh nampannya di atas nakas, kemudian membangunkan Crystal.

"Cryatak bangun, makan dulu." Ucap Jevano sambil menggoyangkan tangan Crystal.

"Makan?" Tanya Crystal, Jevano pun mengangguk pelan.

"Gue gak mau, lo aja yang makan." Tolak Crystal.

"Buka mulut lo!" Perintah Jevano sambil menyendokan bubur.

"Tapi gu-" Ucap Crystal terpotong karna Jevano langsung menyuapi Crystal, Crystal pun terpaksa mengunyah makanan yang sudah masuk kedalam mulutnya.

"Lo udah makan?" Tanya Crystal, Jevano menggeleng pelan.

"Kalo gitu lo juga makan." Ucap Crystal sambil mengambil sendok yang di pegang Jevano.

Crystal menyendokan bubur dan menyuapkan ke mulut Jevano dan terjadilah suap-suapan.

Setelah selesai makan Crystal meminum susu hangat buatan Jevano dan meminum obat anti nyeri.

Jevano pun membereskan peralatan makan yang kotor dan membawanya ke dapur untuk langsung mencucinya, setelah selesai Jevank duduk di teras depan sambil membaca Novel favoritnya.

o0o

Crystal sedang rebahan di kasurnya sambil menonton drakor, naasnya drakor yang ia tonton persis seperti kehidupannya sendiri, merasa kesal Crystal langsung membantingkan handphone nya kedinding sambil mengoceh pada dirinya sendiri.

"Heh, drakor apaan sih tuh,kok ceritanya sama kayak hidup gue, siapa sih sutradara filmnya gue bantai juga tu orang." Ucap Crystal kesal.

"Sumpek gue lama-lama disini mending gue jalan-jalan aja." Pikir Crystal sambil beranjak dari ranjang nya dan bersiap-siap untuk pergi keluar, Crystal hanya memakai sweater hoodie berwarna putih dengan celana panjang hitam dan memakai topi berwarna hitam polos dipadukan dengan sepatu putih serta rambut yang di gerai

Tap.. tap.. tap

Crystal menuruni anak tangga, dan tak melihat Jevano, Crystal tersenyum puas karna suami galaknya tak ada di rumah.

Saat Crystal menutup pintu, suara bariton seseorang membuatnya terkejut.

o0o

KETOS ITU SUAMIKU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang