Bukti, bukti dan bukti, itu yang Pricilla inginkan. Bukti yang kuat untuk tau siapa yang salah, pacarnya, atau adiknya.
Diam-diam ia mencari tau sendiri. Tanpa bantuan siapapun. Sementara Jeandra mencari tau dengan Jevanna, hanya dia yang bisa membantu nya, karena Jevanna sendiri yang korbannya.
Susah sekali untuk mendapatkan satu bukti, keduanya harus rela terluka karena goresan paku atau tembok yang kasar. Namun usaha mereka tidak sia-sia, satu bukti sudah Jeandra genggam pada ponselnya.
Beberapa ancaman Jeandra dan Jevanna dapatkan dari Rajash. Namun mereka acuh dan tetap pada pendiriannya untuk menjatuhkan si licik itu.
Seperti sekarang saja, mereka akan mencegah salah satu teman Rajash dan membawa nya ke tempat sepi. Anggap saja mereka ingin menculik orang.
Dengan wajah yang di tutup oleh masker, topi hitam yang melekat pada kepala masing-masing dan kacamata hitam bertengger di hidung mereka. Penyamaran yang ketat, bahkan Jeandra dan Jevanna tidak menggunakan style mereka, keduanya memakai jaket milik satpam rumah Jeandra dan celana hitam.
"Dia menuju ke sini, sebentar lagi. Siap-siap!" Perintah Jevanna dari ponsel yang ia genggam. Dirinya membawa tongkat besi, sementara Jeandra hanya berlari dan menendang motor yang teman Rajash gunakan.
"Oke!"
"Yo! Satu, dua, KELUAR!" Teman Rajash terlihat terkejut dengan pekikan Jevanna, Jeandra tersenyum miring dan berlari menendang motor yang masih berjalan itu.
"Anjas! Gege" Jevanna berseru setelah memukul bagian leher belakang cowok tersebut.
"Iyalah! Bisa bawa motornya kan? Gue pake mobil, kalau lo yang jaga bisa-bisa dia berontak terus kabur"
"Siap itu mah, sana. Gue duluan ya"
"Hati-hati!"
Jevanna mengacungkan jempol nya dan menaiki motor besar yang baru saja terjatuh. Jeandra membawa teman Rajash ke mobil nya, ia mengikatnya lebih dulu kemudian beralih ke depan untuk mengemudi.
***
Jevanna sudah menunggu di rumah tua yang tak berpenghuni. Mereka sudah siapkan, di sana ada beberapa orang yang menjaga rumah itu. Tak lama mobil Jeandra terlihat, para bodyguard pun mengangkat tubuh teman Rajash yang pingsan.
"Iket yang kenceng!"
"Siap!"
Mereka bertos ria setelah membuka masker nya. "Time to interogasi!"
"Gas!"
Saat mereka masuk, mereka di sambut oleh debu-debu dan rumput liar. Sungguh mengganggu, tapi mau bagaimana lagi. Mereka membuka pintu di salah satu ruangan. Terlihat dia sedang memberontak agar ikatan nya terbuka.
"Percuma, buang-buang tenaga" celetuk Jevanna sambil bersender di pintu.
"Kalau mau lepas, jawab pertanyaan dari kita dulu" imbuh Jeandra dengan senyum miring nya.
Dengan cepat cowok itu mengangguk. Keduanya mendekat dan berdiri di samping nya. Jeandra membuka kain yang menutupi mulut teman Rajash.
"Nama lo siapa?" Jevanna bersedakep dada.
"Laskar,"
"Temen nya Rajash?"
"Iya,"
"Je, video cepet" titah Jeandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Sweet Enemy
Teen Fiction[sequel My Perfect Husband] Siapa sangka dari musuh menjadi pacar? Siapa sangka dari tetangga menjadi pacar? *** Bertemu Jevanna itu tidak ada di list kehidupan Jeandra. Cewek cantik yang unik dengan segala tingkahnya. langganan menjadi sasaran huku...