tentang hati

280 29 7
                                    

Mereka masih di rumah omah Rani. Acara BBQ an ini tak kunjung selesai karena Pricilla selalu memakannya lebih dulu dan berakhir habis satu piring.

Jeandra memperhatikan Jevanna yang tengah membakar daging bersama mamah dan kakaknya. Sementara para cowok-cowok menyiapkan tempat yang masih berantakan dan kedua omah Jeandra meracik bumbu.

"Je! Bangku nya angkat, jangan di situ, ngalangin!"

"Ah? Iya pah" Jeandra lantas memindahkan bangku nya dan duduk bersama mereka.

"Sebenarnya lo suka sama Jevanna kan?" Rajash berbisik dengan senyum miringnya.

"Iyalah! Orang Jevanna pacar gue. Emangnya kenapa kalau gue suka sama dia? Sirik lo? Satu lagi, kalau lo sakitin hati kakak gue, siap-siap aja. Papah gue bisa bunuh lo"

"Oh ya? Takut"

"Baj—"

"Je!" Jevanna berteriak saat melihat Jeandra akan berkelahi dengan Rajash. Jevanna berlari ke arah mereka dan membawa Jeandra pergi dari sana.

Di sinilah mereka berada, ruangan yang sepi. Jevanna melepaskan tangannya dari lengan Jeandra. Ia menggertakan gigi nya. "Lo tuh bisa ga kontrol emosi lo? Gue tau Rajash mancing emosi lo, tapi plis lah, di sana ada keluarga lo. Mereka bisa heran kalau tiba-tiba lo kelahi sama dia, apalagi kak Cila yang notabenenya pacar Rajash, dia bisa-bisa bakal benci lo, Je! Lo tau kan kalau Rajash pinter sandiwara, dia bakal ngada-ngada, nambahin cerita ga bener tentang lo, dan ikatan persaudaraan lo sama kakak lo bakal renggang karena dia. Jadi tolong kontrol emosi lo"

"Maaf"

"Lo ga salah, tapi benerin dikit emosional lo,"

"Bukan itu"

"Terus apa?"

"Tadi gue ngaku-ngaku jadi pacar lo di depan Rajash. Gue bilang lo pacar gue, gue bilang gue suka sama lo, gue bilang—"

"Oke stop"

"Tapi mau jadi pacar beneran gue ga?" Lanjut Jeandra tetapi di hiraukan oleh Jevanna.

Jevanna berlari masuk, semua makanan sudah ada di meja panjang itu. Ia kira belum selesai.

"Jeandra nya mana, Je?"

"O-oh? Dia— itu" tunjuk Jevanna.

Jevanna duduk di kursi kosong, omah Rani berhadapan dengan suaminya, omah Sela berhadapan dengan suaminya juga, mamahnya dengan papahnya, kakaknya berhadapan dengan Rajash, Jevanna? Ia duduk di samping Rajash karena hanya itu tempat yang kosong, di samping Jeandra ada Pricilla.

Acara makan itu berlangsung 30 menit, sampai di mana, opah nya angkat bicara. "Je, ada kabar buat kamu"

"Kabar apa?"

"Anna, opah nemuin dia"

Jeandra menjatuhkan garpu nya di piring. Ia menatap opahnya tidak percaya. "Beneran?"

"Untuk apa opah bohong. Kabar baik atau buruk menurut kamu? Kalau menurut opah sih kabar buruk ya. Dia balik balik lagi ke kamu, padahal kamu udah ketemu cinta kamu di sini, dan bukan Anna" opahnya melirik Jevanna membuat yang dilirik tersedak daging.

"Ya Allah, minum Je! Jeandra itu kasiin, lo yang deket"

"Ah iya-iya!"

Jevanna meneguknya hingga tandas. Ia menatap opah Jeandra lagi. "Maaf? Maksudnya?"

"Maksud opah, kamu cinta nya Jeandra, bukan Anna"

"Tapi Anna cinta pertama Jeandra. Bukan Jevanna" Jevanna menggeleng, ia tidak mau terlibat dengan masalah percintaan Jeandra yang rumit itu.

[✓] Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang