prediksi Alan

212 19 3
                                    

Jeandra merasa jiwa nya hilang separuh, tubuhnya terasa lemas, mata panda nya tercetak, tangan nya di perban, serta kakinya yang tertusuk oleh paku di perban juga. Jeandra tidak berbicara sepatah kata apapun saat pulang mencari Jevanna, ia mengabaikan semuanya, pertanyaan dari opahnya, mamahnya, papahnya, serta orang rumah lainnya Jeandra acuhkan. Anggap saja Jeandra durhaka.

Ia uring-uringan tak jelas, sudah dari pagi ia berada di atas kasur. Dan ini sudah siang, waktunya pulang sekolah, Jeandra tidak sekolah mengingat kondisi nya sekarang.

Apa Jevanna baik-baik saja? Apa Jevanna sudah makan? Jevanna di bawa pergi kemana? Jevanna, Jevanna dan Jevanna, di kepala nya sampai terasa pusing memikirkan Jevanna.

Jeandra mengambil benda pipih miliknya yang tergeletak di samping saat merasa benda itu bergetar.

Unknown

Cewe Lo baik-baik aja.

Jeandra melempar ponsel sialan itu ke kasur. Di kata 'baik-baik aja' ada pesan mendalam di sana. Ia berusaha bangkit dengan kaki nya yang masih sakit.

Jeandra menuruni anak tangga dengan perlahan, kakinya tidak sepenuhnya bisa menempel ke lantai.

Cklek

"Ya ampun paketu kenapa?!" Jeandra melirik pintu yang menampakkan setengah dari teman-teman nya. Jeandra berdecak, mengapa datangnya di waktu yang tidak tepat.

Para laki-laki berbondong-bondong menghampiri Jeandra, membantunya turun dari tangga kematian itu.

"Bismilah tanah 100 hektar"

"Bismilah Lambo"

"Bismilah Pajero lima"

"Bismilah naek haji"

"Bismilah Jennie blackpink!"

"Bism—"

"Kalau ga niat bantuin ga usah!" Jeandra menarik tangannya yang di pegang oleh salah satu temannya. Jeandra kali ini mode sensi.

"BERCANDA!" Sahut mereka.

Akhirnya Jeandra duduk di sofa di bantu dengan temannya. Mereka semua melirik perban yang di tangan dan kaki Jeandra serta penampilan Jeandra yang tidak mencerminkan Jeandra dulu.

"Kok lo sama Jevanna kompak ga berangkat?"

"Lo semua mau bantuin gue ga?" Jeandra menatap mereka bergantian. Mereka pun saling tatap, ini pertama kalinya Jeandra meminta bantuan pada mereka.

"Kita temen lo, lo mau bantuan apa dari kita? Bapak Lo bangkrut? Mau pinj—"

"Bukan itu anjing, bantuin gua cari Jevanna. Dia hilang," potong Jeandra cepat, yakali papahnya bangkrut, itu hal yang mustahil.

"APA?!" Kompak mereka semua tanpa terkecuali, mata nya sudah melotot ingin keluar dari tempatnya.

"YANG BENER LO?! KALAU ITU MAH KITA SIAP BANTU, ORANG JEVANNA TEMEN KITA JUGA. UDAH AH AYO!" Mereka semua keluar, Jeandra tersenyum puas dan ikut keluar di bantu temannya.

Jeandra menggunakan mobil temannya. Tangannya tidak bisa untuk memegang stir motor, ini terlalu sakit.

"Semuanya bencar bawa satu temennya. Ke tempat sepi yang banyak gang-gang! Dan sebagian ke jalan raya" Jeandra mengarahkan mereka.

[✓] Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang