Anna? Jevanna?

313 25 6
                                    

"Je gue mau ketemu Anna sama opah, mamah dan papah, lo ikut ya?" Jeandra menyenderkan tubuhnya di tembok rumah sakit. Ia memperhatikan kegiatan Jevanna yang sedang mengemasi barang-barang nya.

"Kenapa gue di bawa-bawa? Terus kenapa bawa ortu sama opah lo?"

"Ayolah, lo ikut. Gue bawa mereka karena mereka yang tau semuanya dan bakal jelasin ke gue di sana"

"Iya. Asal jangan ganggu gue lagi, cukup gue lima hari jaga lo yang sifatnya kayak sayton, di tinggal dikit nangis, pecahin gelas kaca, peluk harus banget di turutin, ga mau makan sampai makanan nya di tumpahin, moodyan, cape gue kalau jadi istri lo" sambil menggerutu Jevanna memasukkan baju Jeandra ke dalam tas.

"Emang lo mau jadi istri gue?" Jevanna menghentikan kegiatan nya. Demi apapun ia salah ngomong.

"Ga! Saja lo sama bencong perempatan aja. Salah denger lo tadi"

"Emang iya? Iya kayaknya gue salah denger, gue denger nya. 'cape gue kalau jadi istri lo' beneran deh gue denger nya gitu, emang lo ngomong apa?"

"Udahlah cepet pulang!" Jevanna berlari keluar lebih dulu meninggalkan Jeandra yang masih di dalam.

Jeandra melompat dari atas bankar untuk menyusul Jevanna.

***

"Kalian dari mana? Jevanna bawa tas gede mau kemana?" Saat mereka sampai, mereka langsung di sambut oleh orang tua Jeandra di ruang tamu.

"Jeandra sakit Tan"

"Sakit apa? Kok bisa? Kamu ga ngabarin mamah?!"

"Flu doang ma—"

"Jeandra panas dan yang di rasain Jeandra dingin, flu, sakit kepala, dan satu lagi, mimisan pas lagi perjalanan ke rumah sakit" potong Jevanna setelah mencium punggung tangan kedua nya.

"Separah itu kamu ga ngabarin mamah?! Kok bisa? Kamu ada masalah apa sih? Mentok-mentok kamu sakit tuh flu doang!"

"Jevanna diemin Jean" cicit Jeandra.

"Ya ampun! Ryan anak lo nih bucin nya melebihi lo! Kirain ada masalah serius, dah lah urusin tuh anak"

"Sekarang papah ganti nama kamu jadi Jeandra bucin Arshaka" papahnya menepuk pundak Jeandra dan berlalu.

"Idih kaga nyambung!"

"Astaga, cape gue cape. Dahlah gue mau pulang, kapan ke rumah Anna nya?"

"Pulang aja dulu, siap-siap. Nanti gue jemput, mau gue anter?" Tawar Jeandra.

"Lo mau masuk rumah sakit lagi? Baru sembuh, istirahat jangan lakuin kegiatan apapun. Pokoknya istirahat, tidur. Gue pulang" Jevanna keluar dari rumah besar milik keluarga Arshakala.

"Ini saatnya, Je. Bongkar semuanya dan lo dapet yang lo mau, bongkar siapa Anna sebenarnya. Jeandra akan pilih Jevanna saat dia tau Anna sebenarnya adalah Jevanna" Jevanna tersenyum miring melihat ke pintu putih yang tertutup rapat.

***

Jevanna membaringkan tubuhnya yang sudah rapi karen ia ingin ke rumah Anna dengan Jeandra dan juga opah, mamah dan papah Jeandra. Ia memikirkan siapa Anna yang di maksud opah Jeandra. "Kalau muka nya kayak opet gue ketawain tuh Anna"

Saat Jevanna berbicara seperti itu, ponsel nya berdering. Jevanna mengangkat nya ke telinga.

"Siap-siap gue jemput sekarang"

"Gue udah siap, cepetan!"

"Cepet amat? Ga sabar ketemu gue pasti" tebak nya dengan percaya diri si seberang sana.

[✓] Sweet EnemyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang