01.Rasya and his mom

1.9K 79 1
                                    

Rasya Putra Adinata, kata bunda, nama itu di berikan oleh ayahnya. Ayah yang begitu Rasya sayangi dan Rasya hormati, Adinata Lesmana..

Dulu Rasya memang begitu menghormati ayahnya,ayah adalah sosok yang Rasya idolakan, ayah adalah sosok yang Rasya kagumi selain bundanya

Namun hari ini...

Entah mengapa semua rasa hormat dan rasa sayang Rasya menguap entah kemana saat bunda menceritakan segalanya. Alasan ayah dan bundanya bercerai satu tahun yang lalu..

"Rasya, alasan ayah dan bunda bercerai karena bunda baru mengetahui kenyataan kalau ayah Rasya ternyata sudah pernah menikah sebelum menikahi bunda, ayah Rasya bohong sama bunda, dulu ayah bilang ayah masih lajang, ternyata ayah memiliki istri sebelum bunda. Bunda istri kedua ayah, nak. Bahkan ayah punya dua orang anak. Rasya punya dua kakak, nak. Bunda gak mau jadi orang ketiga di antara hubungan mereka, makanya bunda ceraikan ayah."

Kenyataan itu juga baru diketahui Hana, bunda Rasya.

Hati anak mana yang tak hancur mendengar kenyataan seperti itu? Begitupula Rasya, awalnya Rasya hanya mengetahui bahwa bunda adalah satu-satunya istri ayah dan ayah adalah satu-satunya suami bunda juga dirinya yang merupakan anak semata wayang ayah dan bunda.

Namun apa ini?

Ternyata ayahnya seorang penipu kelas kakap, ayahnya menghacurkan hati Sang bunda hati Rasya pula.

kenyataan itu memukul telak hati Rasya, membuat rasa hormat dirinya pada sang ayah seakan menguap begitu saja. Pantaskah ia masih mengidolakan ayahnya yang sudah mengkhianati dua wanita sekaligus?

Dan akibat mengetahui kenyataan itu pula kondisi kesehatan sang bunda semakin menurun. Hana memang memiliki jantung yang lemah dan karena mengalami stress yang berkepanjangan membuat kondisinya semakin melemah.

Adinata beberapa kali datang menemui Rasya dan Hana, namun Rasya selalu mengusir ayahnya. Rasya tak mau kehadiran Adi hanya akan membuat kondisi bundanya semakin parah.

Hari ini sepulang sekolah, Rasya kembali ke rumah sakit tempat bundanya di rawat. Ia selalu seperti itu, pulang sekolah datang ke rumah sakit dan setiap hari menginap di rumah sakit untuk menjaga bundanya. Rasya tak keberatan, lagipula siapa lagi yang akan menjaga Hana selain Rasya. Hana tak memiliki keluarga lain selain Rasya saat ini.

Rasya memasuki ruangan sang bunda. Rasya tersenyum tipis melihat bunda tertidur tenang, kata dokter, keadaan Hana semakin menurun dan itu membuat Rasya merasa sedih. Sang bunda memerlukan donor jantung namun mencari donor itu tentu sangatlah sulit dan meskipun Hana mendapat donor, dokter memperkirakan keberhasilan operasinya hanya 50 persen

Rasya mengelus lembut rambut bunda yang begitu halus sama seperti miliknya, hatinya berdesir nyeri melihat bundanya sakit seperti ini.

"Cepat sembuh ya, bun. Rasya sayang bunda." gumam Rasya lalu mengecup lembut kening Hana, kegiatan Rasya rupanya mengusik Hana yang tengah tertidur.

"Rasya... udah pulang, nak?" lirih Hana di balik masker oksigennya.
Rasya hanya mengulas senyum tipis sembari mengangguk lalu mencium punggung tangan sang bunda.

"Bunda gimana, udah enakan?" mendengar itu, Hana hanya mengangguk lemah. Rasya tahu bundanya bohong. Hana berusaha terlihat baik-baik saja supaya Rasya tak terlalu khawatir pada sang bunda.

"Sya.."  lirih Hana lalu menggenggam jemari Rasya dengan lembut.

"Iya bun?"

"Nanti kalau misalkan bunda udah nggak ada, kamu mau kan tinggal lagi sama ayah?"

ucapan Hana entah mengapa begitu menohok hati Rasya.

"Bunda ngomong apa sih? Rasya bakal terus tinggal sama bunda. Rasya nggak mau tinggal sama ayah! ayah jahat, bun." jelas Rasya, suaranya bergetar menahan tangis, kedua mata Rasya juga nampak berkaca-kaca.

Tentang RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang