15. Come back home

752 57 1
                                    

Vian memenuhi panggilan dari sekolah Rasya setelah ia kemarin mendapat kabar bahwa pelaku yang menjebak Rasya dan membuat Rasya mabuk itu telah terungkap. Revan ia tugaskan menjaga Rasya dan Devita di Bandung. Rasya baru di perbolehkan pulang dari rumah sakit besok dan Rasya sudah setuju untuk kembali ke Jakarta.

"Selamat pagi mas Alvian, maaf mengganggu waktu mas, silahkan duduk, mas!" titah pak Dodi, kepala sekolah SMA Garuda yang sudah mengenali Alvian, tentu, siapa yang tak kenal dengan penerus JBC Grup. Salah satu perusahaan terbesar dan terkuat di Indonesia yang bergerak dalam berbagai bidang itu.

Di ruangan itu tak hanya ada Alvian dan pak Dodi, disana juga ada Gabriel, Aldo dan Bima beserta orangtua mereka.

"Jadi.. apa yang harus saya ketahui sekarang?" ujar Vian dengan nada datarnya, jujur saja ia masih merasa kesal jika mengingat kejadian yang menimpa Rasya yang bahkan membuat Rasya pergi dari rumah.

"Gabriel dan kedua temannya ini yang sudah menjebak Rasya mas Alvian. Mereka bekerja sama untuk menjebak Rasya dan menyebarkan fitnah yang menyebut Rasya mabuk di area sekolah. Mereka awalnya memukul kepala Rasya sampai Rasya pingsan lalu mereka mengikat Rasya dan mencekokan paksa alkohol pada Rasya sampai Rasya mabuk lalu mengambil foto Rasya yang sedang mabuk dan menyebarkannya, mas."

Penjelasan Pak Dodi itu rupanya benar-benar membuat emosi Vian memuncak sampai ke ubun-ubun, bahkan kedua tangannya sudah mengepal di sisi tubuhnya. Kemudian Pak Dodi memutarkan sebuah rekaman dari ponsel milik Aldo yang berisi semua percakapan mereka saat Gabriel tengah menyekap dan menjebak Rasya dan tentu saja mendengar semuanya Vian merasa begitu marah saat ini.

"Kalian ini masih SMA kan? kok bisa-bisanya berbuat kriminal kayak gitu!! asal kalian tau! gara-gara perbuatan kalian Rasya kabur dari  rumah. Ibu saya juga sempat sakit karena terus memikirkan Rasya yang hilang!! saya bisa aja membawa kasus ini ke ranah hukum, ini termasuk fitnah dan pencemaran nama baik namanya!!" teriak Vian lantang, bahkan ia sudah berdiri dan menunjuk-nunjuk Gabriel beserta kedua temannya itu saking emosinya.

"Mas Alvian.. tenang dulu mas!" ujar Pak Dodi berusaha menenangkan Vian hingga akhirnya Vian duduk kembali.

Ayah Gabriel juga nampak kecewa pada kelakuan putranya itu. Tak jauh beda dengan kedua orangtua Bima yang sudah memukuli lengan Bima, sedangkan kedua orangtua Aldo nampak lebih tenang karena Aldo memang sudah menjelaskan semuanya pada orangtuanya sebelumnya.

"Saya gak mau tau! adik saya Rasya juga menerima hukuman atas kesalahan yang gak pernah ia lakukan!! saya mau ketiga anak itu juga di hukum, bahkan berikan hukuman yang lebih berat untuk ketiganya, atau saya yang akan turun tangan! saya bisa aja nuntut kalian bertiga bahkan saya bisa nuntut guru-guru disini karena lalai membiarkan kekerasan ada di sekolah ini. Mendiang ayah saya punya firma hukum terbaik, saya bisa dengan mudah jeblosin kalian ke penjara!!" ancam Vian dengan emosi yang menggebu.

"Pak Alvian, tolong, maafkan Gabriel pak." ucap Martin ayah Gabriel

"Ah! jadi pak Martin ini ayahnya anak yang udah jahatin adek saya? maaf pak, saya kecewa sama perbuatan putra bapak. Saya akan cabut semua investasi saya di perusahaan pak Martin." ancam Vian, menggunakan kekuasaan tak ada salahnya juga kan?

"Saya udah denger anak bapak itu selalu membully murid lain juga di sekolah ini, termasuk juga adek saya. Saya gak mau ngasih kerjasama buat ayah dari pembully adek saya." tegas Vian dan mau tak mau membuat Martin dan Gabriel memohon pada lelaki dua puluh empat tahun itu.
jika Vian menarik investasi sama saja dengan membuat perusahaan Martin akan jatuh bangkrut jadi mana bisa Martin membiarkannya?

"Pak.. saya mohon maafin anak saya. Saya janji Gabriel gak akan ganggu adek Pak Alvian lagi."

"Apa jaminannya? gimana kalo nanti adek saya kenapa-napa lagi gara-gara anak pak Martin?" ucap Vian penuh intimidasi. Vian memandang satu persatu ketiga anak itu dengan tatapan sinisnya.

Tentang RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang