29

9 2 0
                                    

Watson memandang datar kearah anak sambungnya itu, ia menghunus netra Gwen tajam.

" Gwen, siapa yang ajarin kamu buat jadi kriminal kayak gini? Dan kenapa kamu celakain Vania? " tanya Watson tanpa basa basi, ia menelfon Gwen untuk datang menemuinya setelah sambungan telfon dengan Anggun terputus

" Papa mau bela dia juga? Pa, kali ini jangan ikut campur. Gwen ngelakuin ini semua karna dia udah bikin orang yang Gwen sayang pergi ninggalin Gwen selamanya, Vania itu jahat pa, papa gaboleh iba dan sayang sama dia, dia itu pembawa sial! " frustasi Gwen, ia terluka ketika mendengar sang ayah malah menanyakan perihal hal ini padanya

" Masalah apa yang bikin kamu berani ngusik anak kesayangan papa? Kamu mau bernasib sama kayak mama kamu? Tolong Gwen, syukuri aja hidup kamu. Gak usah bikin papa pusing, atau kamu mau papa balikin ke rumah bordil yang dulu nampung kamu? " tak gentar, Watson malah menyorot Gwen sengit, anak ini memang sangat susah diberitau, entah apa masalahnya dengan Vania, sepertinya masalah itu bukan hal sepele.

" BALIKIN AJA PA, GWEN GAK BISA BIARIN VANIA HIDUP TENANG SETELAH BIARIN KEMBARAN GWEN MATI GITU AJA! VANIA YANG PAPA SAYANG ITU PEMBUNUH PA! DIA BUNUH KEMBARAN AKU PA! DIA BUNUH KAK TERRA, DIA JAHAT! GWEN YANG BAKAL PASTIIN DIA MENDERITA, PAPA GAK BISA HENTIIN GWEN " cukup sudah, pertahanan Gwen runtuh, ia berteriak penuh emosi didepan Watson, rahang Watson mengeras, ia mencengkram kedua rahang anak sambungnya itu lalu balas meneriaki Gwen dengan kemurkaan yang luar biasa

" PAPA BISA GWEN! KARNA KALO SEKALI LAGI PAPA DENGAR VANIA CELAKA, KAMU TANGGUNG SENDIRI AKIBATNYA! SELAMA INI KAMU UDAH PAPA SEKOLAHIN BAIK-BAIK, BAHKAN SAAT MAMAMU GAK PEDULI APAKAH KAMU MASIH HIDUP ATAU UDAH MATI. TAPI KALO KAMU BERANI NGUSIK APA YANG PAPA SAYANG, INGET GWEN, TANGAN PAPA SENDIRI YANG BAKAL HABISIN KAMU, KAMU JANGAN LUPA PAPA SIAPA GWEN, NGELAWAN KAMU BUKAN LEVEL PAPA! JADI LEBIH BAIK DARI SEKARANG BERHENTI, JANGAN SAMPAI KAMU NYESAL " Watson meledak, diludahinya wajah Gwen dengan penuh emosi, lalu mendorong kasar sang anak hingga ia terbentur didinding. Watson berjalan cepat meninggalkan Gwen yang menangis dalam diam, aura disekitarnya bertambah pekat saat netra itu menatap benci kearah kamar Anggun.

Tunggu dan liat aja, sampai dimana seorang Anggun Davina Hall bertahan. Lets play, sister. Udah lama gue gak pernah main main sama orang . Batin Gwen menyeringai.

❄❄❄

Vania masih setia menemani Alfian, cowok itu sudah sadar, namun tak bisa bangun karna bahu kirinya yang terasa nyeri, Vania sedang menyuapi Alfian, cowok itu terus-terusan menatap wajah Vania yang luar biasa sembab, ia menghela napas melihat Vania yang tak berani menatap wajahnya

" Kamu kenapa sih? Kok gak mau liat aku? Aku jelek ya? " canda Alfian lembut, sebenarnya ia kasian pada Vania yang mukanya sampai berubah akibat menangis, namun ia merasa gemas karna Vania tak berani menatapnya

" Ih kamu ngeledek ya, udah deh tau ini muka aku pasti jelek banget, bengkak gini, gara-gara kamu nih, kenapa sih pake acara meluk aku segala lagi, jadinya kamu kan yang luka, malah gak bisa bangun sekarang " Vania cemberut, ia menatap Alfian kesal namun matanya berkaca-kaca

" Udah ya sayang, aku gapapa kok. Ini gak sakit, nanti juga sembuh. Aku tuh gak mau kamu kenapa-napa " balas Alfian mengelus surai Vania lembut

" Ck, gak sakit gimana sih? Tuh gak liat bahu kamu sampe dijahit-jahit gitu, ya ampun Al, aku aja ngilu tau ngeliatnya " sungut Vania, ia kesal melihat wajah Alfian yang nampak berpura-pura baik-baik saja itu, padahal Vania yang melihat saja meringis ngilu

" Untung aja tadi kamu gak sadar pas dijahit, kalo kamu lagi sadar aku gak tau deh bakal gimana, aku aja gak mau ngeliat kamu tadi pas dijahit sama dokter " sambungnya lagi.

Alfian menatap mulut Vania yang tak henti-hentinya nyerocos, ia gemas sendiri, akhirnya

Cup!

Vania mematung. Apa-apaan Alfian ini, Vania kan lagi kesal malah dicium

" Udah ah, kamu cerewet juga ternyata. Yang penting kan aku udah gapapa, nih buktinya udah sadar kan? Udah gak usah cemberut gitu, makin gemes aku nanti " ucap Alfian jahil

" Au ah, kesel deh. Kamu sengaja ya? Mau nyari kesempatan dalam kesempitan iya? Dih " balas Vania ngegas, Vania salting woy. Dasar Alfian tidak peka.

Tawa Alfian meledak menambah kekesalan Vania, akhirnya Vania yang sudah merasa dongkol setengah mati berdiri ingin keluar dari ruangan Alfian, namun tangannya ditahan dengan lembut oleh Alfian

" Mau kemana sih hm? Yaudah iya, maafin aku ya. Besok-besok gak gitu lagi deh, kamu makin cantik tau kalau lagi kesel gitu " ucap Alfian melembutkan suaranya agar kekesalan Vania mereda, Vania tetunduk malu. Ia blushing, dimainkannya jari tangannya demi mengusir rasa gugup yang melanda hatinya

" Sayang, aku itu gak mau kamu kenapa-napa. Aku bakal selalu berusaha buat lindungin kamu, apapun kondisinya. Aku sayang banget sama kamu, Vania. Udah ya, jangan ngambek lagi. Kamu makin cantik soalnya kalo lagi ngambek gitu " tambah Alfian makin membuat Vania baper. Ish, dasar hati Vania aja yang lemah

Vania mengangkat pandangannya, netranya bertabrakan dengan netra Alfian, ia tatap kedalam netra itu baik-baik, tak ada kebohongan disana

" Makasih ya Al, dan maaf aku belum bisa sepenuhnya sayang sama kamu. Tapi, mulai sekarang aku bakal mencoba membuka hati aku sepenuhnya buat kamu, semoga kamu gak bikin aku trauma lagi ya, Sayang " Alfian merinding, baru kali ini ia mendengar Vania berbicara selembut itu. Air matanya hampir jatuh mendengar suara lembut Vania, namun ia dengan sigap menundukkan kepalanya, ia tak ingin Vania melihatnya menangis.

Gue.. akan selalu lindungin dan selalu sayangin lo kak, apapun yang terjadi nanti. Meskipun gue harus hadepin Abang gue sendiri. Batin Alfian menahan sesak yang tiba tiba memenuhi dadanya.










































Haii haii, monmaap walaupun gak ada yang tunggu cuman gw pengen bilang gw baru update karena banyak masalah. Jadi baru sempat up sekarang

Bdw, see u on next part

Withlove, purpleukhty

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Traumatic GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang