Time #8

460 38 6
                                    

" JUNA! ARJUNA! BANGUN JUN, KAMU DENGER SAYA GA?! ARJUNA " Teriak histeris dari sang hartha.

Kali ini hartha menangis, menangis sejadi jadi nya karna arjuna jatuh begitu saja dan pingsan, ntah mengapa hartha menangis saat melihat arjuna pingsan seperti itu, ada sesuatu yang menjangal mungkin di diri nya?

Tanpa pikir panjang pun hartha langsung mengendong arjuna dan di bawa masuk ke mobil, pergi begitu saja meninggalkan villa untuk menuju ke rumah sakit.

Sesampai nya dirumah sakit, hartha langsung berteriak minta tolong " suster! Dokter! Tolong! Suster! " Teriak hartha yang membuat beberapa orang yang sedang berada di lobby mau pun di ruang tunggu, menatap hartha dengan ekspresi wajah yang kaget

" Suster! Tolong istri saya! Istri saya pingsan suster! " Teriak hartha lagi

Suster pun langsung segera membawa arjuna masuk kedalam ruangan, untuk di periksa disana

menit pun habis untuk memeriksa arjuna di dalam sana, " dokter? Gimana dengan istri saya? " Tanya hartha begitu saja ketika melihat dokter yang masuk ke ruangan arjuna tadi sudah keluar sekarang

" Mari pak, bapak bisa ikut masuk ke dalam dulu " ucap dokter perempuan itu

Hartha pun langsung mengikuti dokter itu ke dalam ruangan dan melihat arjuna yang sedang terduduk di ranjang rumah sakit itu dan langsung memeluk nya

" Juna, kamu gapapa? Saya khawatir sama kamu! " Ucap hartha, pelukannya di balas oleh arjuna

" Aku gapapa mas, cuman masih sedikit pusing aja " Jawab arjuna dengan lembut

" Serius? " Tanya nya sekali lagi.

" Iya mas, aku gapapa! Liat kan? Aku baik baik aja, emang masih sedikit aja aku pusing, hehe "

Hartha membantu arjuna untuk turun dari ranjang itu dan duduk berhadapan dengan dokter nya

" Jadi istri saya gimana dok? " Tanya hartha

" Selamat ya, bapak dan ibu, tidak ada luka apa pun pada istri bapak, istri bapak sekarang sedang hamil, mungkin ia pingsan karna itu " Jelas dokter itu yang membuat hartha dan arjuna kaget bercampur senang karna sekarang arjuna sedang mengandung bayi di dalam perut nya

" Dokter?! Dokter serius? Istri saya hamil? "

" Iya pak, selamat ya "

" Juna! Kamu hamil sayang. "

" Dokter? Saya beneran hamil? " Tanya arjuna

" Kamu ngomong apa lagi sih? Jelas jelas kamu lagi hamil. "

" Baiklah, untuk obat nya nanti bisa di ambil di depan ya, hanya obat untuk rasa mual mual dan pusing saja "

Hartha menganguk paham dan langsung membawa arjuna untuk keluar dari ruangan itu sekalian pamit ke pada sang dokter

Hartha dan arjuna menunggu tebusan obat nya di lobby sampai nomer urutan mereka di panggil, mereka dapat nomer 34, sedang kan disana nomer 20 saja belum di sebutkan.

" Mas? Kamu senang? " Tanya arjuna

" Iya, saya senang, kenapa? " Jawab hartha

" Aku takut, senang kamu cuman sesaat dan langsung kembali ke sikap semula kamu ke aku. "

" Tergantung juga si sebenar nya, tapi sekarang kamu lagi mengandung darah daging saya "

" Lalu? "

" Apa lagi? "

Arjuna pun hanya menganguk lagi, begitu pun hartha yang memalingkan wajah nya ke arah ponsel nya itu

Akhir nya urutan nomer mereka pun dipanggil, setelah menebus obat itu, hartha dan arjuna langsung balik lagi untuk ke villa dan memberi tahu kabar itu kepada yang lainnya

" Astaga, juna! Kamu gapapa? " Tanya mamah seira merasa panik kepada menantu nya itu

" Aku gapapa mah, cuman pusing aja " jawab arjuna

Arjuna menatap hartha dengan tatapan rasa percaya yang penuh, hartha pun tau, dan langsung mengumpulkan mereka semua di ruang tengah

" Mah, pah, ini adalah hal yang kalian udah tunggu tunggu bukan? Ini hari bahagia buat juna dan hartha, begitu pun dengan kalian, terutama mamah dan papah. Juna mau ngasih hadiah buat kalian, ini, dibaca ya " Ucap hartha, papah david pun mengambil benda yang bentukannya seperti amplop polos yang bewarna putih dengan isi kertas satu di dalam nya

Papah david pun juga membacakannya untuk semua, dan betapa terkejut nya mereka saat mendengar pernyataan positif hamil
atas nama arjuna

" Kakak? Kak juna beneran hamil?! Asik winnie punya ponakan, woi arlo lo punya ponakan dong " seru winnie dan memeluk arlo, begitu pun arlo yang balik memeluk winnie dengan pelukan rasa bahagia

" Iya cuk, kita punya ponakan, udah jadi om aje gua, binggung mau seneng apa sedih gua " Ucap arlo

" Congrats ya hartha, lo sekarang udah punya tanggung jawab yang lebih tinggi, untuk istri dan anak lo. Gua keduluan lagi, haha udah punya anak lo, gua aja belom nikah " Ucap lakshan sambil memeluk dan menepuk pelan pundak sang adik

" Hahaha iya kak, makasih ya! Lo juga, cepet cepet nikah, biar ngebalap gua, nanti lo baru mau nikah, anak gua udah dua gimana? " Ucap hartha dengan nada meledek

" Sialan lo ta, intinya selamat ya "

" Iya kak makasih sekali lagi "

Mamah sooya pun berseru kepada keadaan sekarang dan meminta untuk membuat pesta dadakan di halaman belakang villa itu, untuk membuat barbeque

















Tepat hari minggu siang, mereka memutuskan untuk pulang kerumah, karna inggin membiarkan arjuna beristirahat dengan nyaman dirumah nya sendiri

Arlo dan winnie juga meminta izin kepada orang tua mereka, bahwa mereka inggin menginap dirumah sang kakak dalam waktu seminggu, dan di izinkan juga oleh sang kakak

" Bangun! Bangun! Sarapan dulu ayuk, winnie bangun! Arlo kamu juga bangun! " Teriak arjuna dengan beberapa kali mengetuk pintu kamar winnie dan arlo secara bergantian

" Hoam! Sarapan apa kak? " Tanya winnie yang baru saja menuruni anak tangga itu

" Makan nasi goreng win, gapapa kan? " Ucap sang kakak

" Oh ya?! Nasi goreng! Yeay, udah lama aku ga makan masakan buatan kakak " seru sang adik, dan sang kakak hanya bisa tertawa kecil saat melihat tingkah laku sang adik yang benar benar seperti anak kecil yang baru saja dibelikan mainan yang diingginkannya

" Non winnie harus tau! Masakan non juna itu enak pol! Pas deh makannya " ucap bapak

" Bapak bisa aja si " Tawa arjuna sambil terus menyiapkan makanan disana dibantu oleh sang bibi

" Em... Aku boleh pegang perut kakak? " Tanya anak bibi

" Boleh dong sayang! Mau peluk kakak juga gapapa, sini " Saut arjuna, anak itu pun langsung segera memeluk arjuna dan menaruh telinga nya pas di depan perut arjuna

" arlo, tolong bangunin mas hartha ya, kakak masih mau nyiapin makanan, lagian juga mas hartha takut kesiangan nanti kerja nya " Suruh arjuna dan di angguki oleh sang adik ipar

BRAK

" Gila ya lo? Cukup lo panggil gua dari depan gua juga nyaut kok! Pintu gua ntar rusak! " Ucap hartha yang sedang memakai kemeja nya sambil berkaca di kaca besar milik nya yang berada di kamar mereka

" Oh gitu, kirain kakak belom bangun, jadi ya gua dobrak aja pintu nya " Saut arlo yang masih berdiri di depan pintu

" Udah sono lu ah! " Usir hartha, merasa benar benar terusir, arlo pun langsung kembali turun kebawah, di susul dengan hartha.








Time | Harukyu. { END } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang