Time #20.

275 30 1
                                    

Hartha memangil nama arjuna dengan sangat pelan, atau mungkin hanya arjuna saja yang bisa mendengar panggilan dari hartha itu " arjuna "

" mas? Kamu udah bangun? Juna kangen sama mas... mas baik baik aja kan? Mas ada luka lebih? Aku panggilin dokter ya mas? " Begitu banyak pertanyaan yang keluar dari mulut arjuna saat melihat sang suami sudah terbangun

" Mas mau kamu jangan banyak tanya, kepala mas pusing. " Jawab hartha begitu saja

" Maaf, aku ga bermaksud. " Balas arjuna

Hartha pun mencoba membuat dirinya menjadi berposisikan duduk, dan segera arjuna membantu hartha untuk duduk

" Mas kangen kamu. " Ucap hartha sambil menunduk, ntah mengapa rasa nya hati hartha sekarang benar benar sakit dan sesak, seperti ada yang menusuk nusuk jantung nya itu.

" Aku juga kangen sama mas, maaf karna aku ninggalin mas " ucap arjuna memegang tangan hartha. Sedang hartha sendiri hanya masih bisa menundukkan kepala nya itu

Arjuna menatap hartha begitu dalam, ia meraih satu tangannya untuk memegang pipi hartha " mas, liat aku, aku disini, di depan kamu... " Arjuna berhasil membuat hartha menatap ke arah arjuna meski dengan rasa takut,

" Mas udah banyak salah sama kamu, mas minta maaf. Seharus nya mas yang minta maaf bukan kamu, saya salah besar untuk semua ini, saya benar benar salah. Maaf. "

" Mas ngomong apa? Jangan terlalu menyalahkan diri mas hartha, ini semua juga salah aku mas, jangan minta maaf kaya gini terus juga, hati aku yang ga tenang. " Arjuna menarik kedua pundak hartha dan memeluk nya, wajah hartha tengelam di dalam pelukan itu

Hartha benar benar tidak tahan, yang membuat dirinya harus menangis di pagi hari seperti ini, " mas salah sama kamu, gimana mas ga minta maaf? Mas bikin kamu sehancur dan se kecewa ini sama saya. Saya yang salah juna "

" Mas udah mas udah, semua nya bukan salah mas hartha, aku gasuka kalau mas kaya gini, cukup mas, cukup. Aku kangen sama mas hartha, aku kesini pengennya kita berdua ngobrol dulu sama kamu... Iya hati aku hancur karna mas hartha, aku kecewa berat sama mas hartha, mas hartha pernah nuduh aku selingkuh dan sebagiannya, tapi menurut aku itu gamasalah, wajar kalau mas bicara kaya gitu ke aku, karna mas sayang sama aku dan gamau aku sama orang lain, kan? Berkali kali mas sakitin aku, aku merasa itu semua bukan lah masalah, wajar karna mas hartha belum bisa menerima aku disisi mas. Mas hartha kangen sama aku sungguh atau hanya karna terbiasa hidup mas bergantungan sama aku? Mas, aku kangen banget sama mas, aku selalu nangis setiap malam karna mikirin kamu, aku binggung dan bimbang, aku selalu mikirin gimana kondisi kamu tanpa aku. "

Hartha sungguh tak dapat menahan tanggis nya, sehingga di ruangan itu terdengar sangat jelas akan tanggisan dari hartha, begitu pun yang lain, mereka meluapkan tanggisan begitu saja disana.

" Mas butuh kamu! Iya saya butuh kamu, saya sendiri masih binggung, saya memang kebergantungan sama kamu atau memang kangen dan mulai sayang dan menerima kamu, karna kamu pergi, saya bimbang juga arjuna, saya benar benar binggung, dirumah benar benar sepi gaada kamu. Biasa nya setiap pagi kamu selalu bangunin saya untuk kerja, menyiapkan kemeja saya juga sarapan, sejahkan dulu saya benar benar tidak mengizinkan kamu untuk keluar rumah. Saya gabisa tanpa kamu arjuna, maafin saya... "

" Aku paham sama perasaan mas, aku paham betul karna aku istri mas, seandai nya memang mas belum bisa menerima aku, seengga nya mas hartha bisa menerima anak ini sepenuh hati mas, anak ini butuh sesosok ayah. Aku mau nanti kita berdua menjaga anak ini sampai ia sukses mas. Aku ga peduli kalau nanti nanti mas nyakitin aku lagi, tapi ini untuk anak kita, hanya satu, untuk anak kita, aku mau anak kita ini terlahir dengan kondisi fisik dan mental yang sehat dan memiliki keluarga yang lengkap. "

" Mas hartha gausah terus terusan minta maaf dan bilang kalau semua ini salah mas, mas ga salah, aku juga udah maafin mas hartha... " Arjuna nambah mengerat kan kedua pelukan mereka, begitu pun dengan hartha

Arjuna benar benar membuat diri nya untuk sekuat mungkin di kondisi seperti ini, setetes air mata tidak ada yang ia keluarkan, tetapi ia merasakan sesak di dada nya akibat menahan nangis, " aku mau sama mas disini, aku juga butuh mas, aku bertahan karna mas hartha, ntah mas hartha bertahan karna apa, aku sayang sama kamu, mas hartha. "




















Sudah 8hari hartha di rawat di rumah sakit karna kondisi nya yang masih sangat tidak meyakin kan, begitu pun lakshan dan arlo yang pulang ke apart untuk mendapatkan tidur yang cukup dan beristirahat, bergantian dengan arjuna yang menunggu hartha

Hartha dengan sikap cuek nya masih sama saat dengan arjuna, tapi arjuna sama sekali tidak peduli dengan hal itu, apa pun yang di suruh oleh hartha dia akan mengerjakan nya dengan semangat dan terus tersenyum

" Mas hartha, mas mau sarapan apa? Biar juna cariin ke luar ya? " Ucap arjuna mencoba menanyakan kepada hartha apa yang inggin ia makan

" Saya mau nasi goreng buatan kamu, tapi karna dirumah sakit, seperti nya bubur saja. " Jawab hartha

" Oh begitu ya, yaudah aku kebawah ya buat beli bu- " belum selesai bicara, tangan arjuna di pegang erat oleh hartha

" Aku ikut kamu. " Saut hartha yang membuat arjuna sedikit binggung hingga terdiam untuk 5 detik

" Oh ya? Tapi mas masih sakit! Gausah gausah! Mas disini aja! "

" Justru kalau saya disini aja malah ngebuat saya tambah sakit, saya butuh udara yang baru, saya juga kondisinya di bawa ke korea pas masih pingsan, dan saya selama bangun belum keluar, masa mau disini sini aja? Gila? "

" Mas kok jadi bawel gitu si?! Yaudah iya iya ikut aku kebawah ya, pakai kursi roda "

" Saya ga lumpuh. "

" Kalau jatuh lemes gimana? "

" Kamu nyumpahin saya jatuh? "

" Engga kok ngga! Bukan gitu, jaga jaga aja mas, aku gakuat bopong mas hartha, lagian orang sakit bukannya kurus tapi mas hartha tambah gede badannya, aneh "

" Jadi beliin saya bubur ngga? Mau disini aja apa gimana? "

" Eh iya mas ayo aku tuntun ya " arjuna menangkup satu tangan hartha untuk berpegangan, di balik sana hartha hanya tersenyum saat melihat tingkah arjuna, " beruntung, saya beruntung punya kamu. "


Time | Harukyu. { END } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang