MENUTUPI KESALAHAN

2.4K 233 5
                                    

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Jangan lupa vote dan komennya :)

Dipastikan sudah shalat

Instagram: @wattpad_Ilustrasi
Tiktok: @Ilustrasi

- Happy Reading -

Setelah bu Sisi menonton videonya sampai selesai, Ia kembali menatap Lira dengan tatapan kematiannya. Hal itu membuat Lira gusar, ketakutan.

"LIRAA, KAMU DISKORS."

*Deg!

Lira yang tadinya menunduk mendongakkan kepalanyan, matanya terbelalak tidak percaya dengan ucapan bu Sisi. Benar saja, apa yang ada didaalam pikirannya kejadian beneran, Lira tidak bisa membayangkan gimana reaksi papahnya nanti, setelah mengetahui semua ulah anaknya ini.

Hafiza tersenyum kemenangan, emang pantes siswa modelan Lira diperlakukan seadil - adilnya. Tidak heran bila Hafiza semarah itu mengarah Lira, dia hanya membela adik kelasnya walaupun keberadaan-nya disini masih terbilang baru.

☆☆☆

Semua siswa yang berada di kelas mulai mengerubungi bangku Hafiza, cewek ataupun cowok tercengang menatap Hafiza. Beda dengan satu cowok yang berada di bangku belakang, ia terlihat biasa saja setelah mendengar berita yang lagi hot ini.

"Sumpah, lo keren za, gue acungi jempol," kagum Nina heboh menunjukkan satu jempolnya, "Eh, dua jempol buat lo," sambungnya mengangkat satu jempol lainnya.

"Cuma, lo, yang berani sama Lira," ucap Dewi, cewek terlemot diantara anak - anak cewek kelas sebelas.

"He e, padahal lo anak baru, tapi baru pertama masuk, langsung memberikan aksi wawwww," timpal Anggi ikutan terkagum.

"Alay," celetuk cowok dingin dibangku belakang berhasil membuat Hafiza teralih menoleh ke belakang. Saat Hafiza menoleh, cowok tersebut langsung berdiri, jalan melewati Hafiza menuju jalan keluar kelas. Hafiza hanya meratapi kepergian cowok tadi dengan penuh pertanyaan, bingung.

Jari jemari lentik Nina memegang bahu Hafiza, "Dia emang gitu za, harus banyak - banyak sabar ngadepi tu bocah."

Hafiza masih terdiam menatap kepergian cowok tadi yang sudah tidak terlihat di ambang pintu, para siswa kembali ke tempat duduknya masing masing. Nina menyodorkan selembar kertas, meletak kan diatas meja Hafiza.

“Ini buat lo."

"Ini apa?" tanyanya Hafiza mengambil selembar kertas diatas mejanya.

"Itu brosur, lo wajib ikut salah satu ekstrakulikuler di sekolah ini."

Bibir Hafiza mulai bergerak, mata ikut menelusuri setiap tulisan didalam brosur, "Ekstrakurikuler : di bidang seni (paduan suara, tari saman, melukis), olah raga (panahan, futsal, basket, badminton, karate).

"Kabari, ya nanti, kalau mau daftar, Ok," ucap Nina, berjalan menuju bangkunya.


☆☆☆

Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, langkah kaki menuruni anak tangga, berpakaian santai rumahan. Berjalan menuju meja makan, terbitlah lengkungan tipis dibibir Arfa membentuk senyuman, saat melihat pemandangan berada di meja makan. Menampakkan, kedua adik perempuan nya membantu Kakak perempuannya sibuk menata hasil masakannya, terlihat begitu akur mereka bertiga.

LauhulMahfudz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang