KARATE

1.4K 158 5
                                    

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Jangan lupa vote dan komennya :)

Dipastikan sudah shalat

Instagram: @wattpad_Ilustrasi
Tiktok: @Ilustrasi

- Happy Reading 

"Gue gak suka sama orang yang banyak omong, tapi gak ada buktinya."

-Aqeel Fayruz Ghazi-

☆☆☆

"Yang bener gerakannya," ucap dingin Aqeel mengamati setiap gerakan Hafiza yang  tengah mempraktek kan gerakan yang dicontohkan tadi. Mungkin dalam gerakan karate ada yang sama dengan gerakan merpati putih, beladiri yang pernah di ikutinya. Hafiza hanya menambah sedikit kemampuannya untuk memantapkan gerakannya, maklum jika ada yang salah sedikit, karena seratus persen tidak sama.

Merpati Putih (MP) merupakan salah satu Perguruan Pencak Silat Bela diri tangan kosong (PPS Betako) di Indonesia. Merpati Putih merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace (MAFWP) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa atau PERSILAT (International Pencak Silat Federation).

Karate (Jepang: 空 手 ) adalah seni bela diri yang berasal dari Jepang. Seni bela diri ini sedikit dipengaruhi oleh seni bela diri Cina, Kempo. Karate dibawa masuk ke Jepang lewat Okinawa dan mulai berkembang di Ryukyu Islands.

"Hih! Gimana, langsung perkelahian aja?" Kesal Hafiza, karena dirinya merasa sudah bisa, membuatnya jadi sedikit besar kepala.

"Gak bisa. Sebelum masuk kumite (pertarungan), lo harus mempelajari kihon (gerakan dasar), kata (jurus), baru kumite (perkelahian).

"Dibilangi udah bisa. Gue, juga pernah ikut beladiri merpati putih. Jadi, gerakannya sebelas dua belas lah." Hafiza terus ngotot, merasa sudah bisa menguasai semua teknik karate.

"Sombong," ketus Aqeel menggunakan nada sedikit menghina.

"Udah ayo," ajak Hafiza, memukul pergelangan tangan Aqeel, menggunakan telapak tangannya sehingga menimbulkan suara pukulan.

"Stss, sakit za." Aqeel mendesis, reflek tangan sebelah kanan memegang pergelangan tanga kirinya yang habis kena tampolan Hafiza, "Yaudah iya, lo ngajak kumite sama siapa?" Sambung Aqeel bertanya untuk memastikan lagi.

Hafiza berdecak kesal, "Sama pohon pisang! Ya sama, lo, Aqeel Fayruz Ghazi," sewot Hafiza kesal dengan pertanyaan Aqeel yang notabenya sebagai ketua karate.

"Harus selengkap itu manggil nama gue?"

"Habisnya, lo, ngeselin sih, jadi ketua," jawabnya memutar bola mata malas, "Udah ayo," sambung Hafiza mendorong  Aqeel. Pertengkaran mereka berdua menjadi pusat perhatian anak anak karate lainnya.

Saat ini, pelatihnya tidak bisa hadir karena ada urusan. Jadi, mau tidak mau, Aqeel sebagai ketua karate yang bertanggung jawab, harus membantu pelatihnya. Mengawasi yang lainnya, bebas mau latihan modelan apa, yang penting kondisi aman.

Aqeel menyodorkan sebuah benda merah sebagai alat pelindung tangan. Hafiza menerimanya dengan ekspresi binggung.

"Ini apa?" Tanya Hafiza, "Kita, mau karate lo, bukan tinju, beda konsep," sambung Hafiza.

"Ini namanya Hand protector, untuk melindungi tangan lo saat kumite," jelas Aqeel diangguki Hafiza mengerti.

"Kayak tinju ya, dulu ikut beladiri, gak ada ginian nya, yaudah tangan kosong gitu aja," ucap Hafiza mengamati hand protector, memutar.

LauhulMahfudz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang