BERUSAHA MENUTUPI

1.8K 191 5
                                    


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Jangan lupa vote dan komennya :)

Dipastikan sudah shalat

Instagram: @wattpad_Ilustrasi
Tiktok: @Ilustrasi

-Happy Reading-

"Pacar .. pacar .. gak ada pacar gue! Sebandel bandelnya gue, masih inget peraturan nomer satu," ketus Hafiza.


Sontak Nina menoleh menatap Hafiza merasa aneh, "Peraturan apa?"

"Peraturan nomer satu: Jika ada yang ketahuan berpacaran atau dekat dengan lawan jenis tanpa ada keperluan. Mendapatkan hukuman harus mengkhatamkan Al - Qur'an satu hari satu malam dan menghafalkan Hadiz minimal paling sedikit lima Hadiz."

"Hah?! Serius?! Itu peraturan dari siapa? Perasaan sekolah kita gak ngasih aturan itu," kaget Nina bertanya beberapa kali.

"Abang gue, udah ya, gue duluan, Assalamu’allaikum.” Hafiza berpamitan langsung lari menghampiri abangnya yang sudah menyandar dipintu mobil.

"Wa'allaikumussallam."

"Eh, za, pangeran tamfan itu siapa?" teriak Nina masih penasaran terhadap laki - laki yang bersama Hafiza. Teriakan Nina tidak mendapatkan balasan dari Hafiza, apa mungkin dia tidak mendengarnya.

☆☆☆

Selama diperjalanan, Hafiza didalam mobil segera melepas dogi karatenya. Arkaan yang tengah fokus menyetir tanpa sengaja melihat adik perempuannya dari Fender mirror sibuk sendiri dibelakang.

Arkaan melihat adiknya tersenyum tipis, "Kamu ikut karate, bang Arfa tau gak?"

"Gak tau," jawab Hafiza masih tengah fokus memasukkan pakaian karatenya ke dalam tas, "Bang Arkaan gak bilang kan? Hafiza gak mau sampai bang Arfa tau," sambungnya memposisikan duduknya menghadap depan.

"Gak. Terus kamu tadi izin gimana, kok bang Arfa memperbolehkan?"

"Hmm.. Hafizah bilang, pulang telat soalnya masih dihukum guru bersihin toilet.”

Arkaan mendengar penjelasan adiknya terkekeh kecil, "Kamu ni ya, kenapa harus alasan dihukum, kayak gak ada alasan lain aja. Kan bisa tuh, alasan ngerjain tugas sama temen atau ekstra lain."

"Iya juga ya, kenapa Hafiza pakai alasan itu," ucap Hafiza, mengundang kekehan Arkaan sampai gedek - gedek sendiri.

Diantara mereka hanya Arfa yang tidak mengetahui, bahwa Hafiza mengikuti Karate. Karena Hafiza takut, pengalaman sebelumnya terulang lagi. Teringat saat masih di Blitar, mengikuti pencak silat abangnya tidak memperbolehkan. Sampai dia harus diam - diam tetap mengikuti pencak silat. Bahkan setiap ada pertandingan yang selalu menemani bukan Arfa melainkan Arkaan.

Pada akhirnya, suatu kejadian menimpa dirinya saat bertanding, membuatnya dilarikan rumah sakit. Saat itu juga Abangnya Arfa mengetahuinya karena dapat telfon dari pelatihnya. Disitu juga Hafiza dimarahi abangnya habis - habisan dan tidak diperbolehkan mengikuti beladiri lagi.

☆☆☆

LauhulMahfudz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang