MENGUPING

1.3K 157 4
                                    

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Jangan lupa vote dan komennya :)

Dipastikan sudah shalat!

Instagram: @wattpad_Ilustrasi
Tiktok: @Ilustrasi

-Happy Reading-

Diruang tamu sudah ada, Alam tengah duduk disofa abu abu dikhususkan buat satu orang. Sedangkan Arfa duduk disofa panjang berhadapan dengan Alam. Disana hanya ada mereka berdua, ketiga adik perempuan Arfa berada di kamar masing masing.

Beberapa menit, keadaan terasa senyap belum ada yang mengeluarkan suara. Hingga, akhirnya Arfa mengeluarkan suara, siap siap memberikan pertanyaan.

"Selama ini, lo, tau, kalau Haseena adik abang?" Tanya Arfa, Alam menggeleng pelan.

"Jadi, baru ini taunya?" Pertanyaan Arfa diangguki Alam.

Arfa menghela napas pelan sebelum melanjutkan percakapannya.
"Hafal berapa Juz?"

"Juz mangga bang, Eh," panik Alam dengan kata kata yang dibuatnya sendiri, "Eh, maksudnya .. surah, surah pendek aja bang yang Alam hapal," sambungnya lalu menundukkan kepala.

Arfa menaikkan satu alis, heran dengan jawaban Alam, "Udah pernah khatam?"

Alam sedikit melirik Arfa, "Udah, terakhir kelas enak SD," jawab Alam.

"Melafalkan surah Ad - Dhuha bisa?" Tanya Arfa memastikan kembali, apakah Alam bisa melafalkan surah pilihannya.

Alam terkekeh menggaruk tengkuknya yang tak terasa gatal, "Enggak bang."

"Al - Fajr?" Alam menggeleng lagi menandakan tidak bisa.

"Bang, ini dibolehin nginep disini gak sih? Kok malah kek, disuruh setoran hapalan," protesnya bertanya kepada Arfa.

Niatnya kesini menginap dua hari, karena orangtua ada kerjaan diluar kota. Orang tua Alam sudah menitipkan kepada Arfa selama dua hari saja. Sekarang, Alam harus ngadepi hal ini, Alam pun tidak tau, Arfa memiliki adek bernama Haseena, teman kelasnya.

"Boleh, mau Alam kesini seminggu dua minggu gak papa. Tapi, jawab pertanyaan abang dulu ... " balas Arfa diam sejenak lalu mengeluarkan suara lagi.

"Suka Haseena? Sejak kapan?" Tanya Arfa sudah kesekian kalinya.

"Aduhhh," ringis gadis dibalik tembok menoleh, "Kak, hobi banget bikin kaget," sambug Haseena kesal, tiba tiba saja Hafiza langsung menimpa Adiknya yang berjongkok dibawah.

"Stst .. diem kak, Haseena kepo soalnya," lirih Haseena lalu mendengarkan percakapan mereka berdua lagi.

"Rasulullah ﷺ pernah mengingatkan dalam sebuah hadis, "Siapa saja mendengarkan pembicaraan suatu kaum, sedang mereka membenci hal itu niscaya dituangkan kedua telinganya timah mendidih pada hari kiamat." (HR Bukhari)

"Selain itu, saat kiamat, penglihatan, pendengaran, dan pikiran kita akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. sebaiknya kita menjaga pendengaran kita dari mendengarkan hal-hal yang tidak baik." Arfa menyindir secara tegas mengarah kedua adiknya. Kenapa Haseena bisa ketauan, padahal, dia sudah pelan suaranya.

"Abang tau, kalian ngintip, keluar," tegas Arfa, Alam menengok mengarah Haseena dan Hafiza keluar dari sembunyian-nya. Mereka berdua terlihat lucu dengan wajah tegang, seperti bocil dimarahi kedua orangtuanya.

"Ngapain, kalian disitu?"

"Hasena, Hasena," paniknya, lalu menoleh kesana kemari untuk mencari Alasan, "Haseena mau ambil air di dapur," ucapnya cepat menunjuk dapur lalu meninggalkan tempat itu, dengan mempercepat jalannya.

LauhulMahfudz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang