TANDING!!

2.2K 181 25
                                    

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Jangan lupa vote dan komennya :)

Dipastikan sudah shalat!

Instagram: @wattpad_Ilustrasi
Tiktok: @Ilustrasi

-Happy Reading-


Jam sudah menunjukkan pukul dua belas siang pertandingan segera dimulai. Sebelum menuju gor pertandingannya, Hafiza dan lainnya mampir ke mushola terlebih dahulu untuk menjalankan salat dzuhur. Tidak lupa setelah salat, Hafiza berdoa kepada sang pencipta untuk diberikan kelancaran selama pertandingan.

Selesai melaksanakan salat, Hafiza dan teman temannya lari memasuki gor pertandingan. Terlihat, penonton didalamnya sangat ramai berteriak mengeluarkan yel yel untuk atlit jagoan mereka.

Hafiza salah fokus sama salah satu penonton diatas.
"Dek, bentar, bukannya itu kak Huriyah," ucap Hafiza membuat Haseena menghentikan jalannya mengikuti arah pandangan Hafiza.

Seketika ekspresi Haseena berubah, "Iya, itu kak Huriyah."

Hafiza langsung lari semangat menghampiri kakaknya Huriyah, Hafiza ikut berlari menghampiri kakaknya. Alam dan Aqeel saling pandang berbarengan mengedikkan bahunya lalu mengikuti kedua gadis remaja yang sudah lebih dulu meninggalkan mereka berdua.

☆☆☆

"Assalamuallaikum kak Huriyah," semangat Haseena membuat Ali kaget melepas tangannya yang tengah merangkul Huriyah.

"Wa'allaikumussallam," balas Huriyah menoleh mengarah adiknya.

"Ehem! Mentang mentang penganting baru, mesra mesraan gak lihat tempat. Apakabar malam pertamanya ges?"

Sontak Aqeel memukul mulut Alam menggunakan telapak tangannya hingga mengeluarkan suara terdengar menyakitkan. Reflek tangan Alam memegang mulutnya yang terasa ngilu.

"Anjr, sakit!"

"Mulut lo gak sopan! Kalau punya otak minimal dicuci dulu, biar gak kotor!" ucap Aqeel menekan setiap ucapannya sebagai tanda peringat Alam.

"Sorry, gak bermaksud," balas Alam lalu duduk bersebelahan dengan Ali.

"Bang, gue juga pengen nikah sama Haseena," bisik Alam disebelah telinga Ali. Seketika membuat Ali meloto menoleh kearah Alam.

Mendapatkan tatapan Ali membuatnya menciut, "Canda bang," ucap Alam senyum kikuk.

Dari arah bawah tempat penonton, Hafiza melihat abang abangnya dan mbak Zahrah berdatangan membuatnya semakin semangat.

Rasanya Hafiza seperti mimpi, semua saudaranya menemaninya untuk bertanding. Tidak hanya saudara, namun teman temannya juga. Karena, sebelum sebelumnya, hanya Arkaan yang menemaninya setiap ada pertandingan yang diikutinya.

"Bang, sini," Teriak Haseena melambai lembai mengarah kedua abang dan Zahrah yang masih berada dibawah. Zahrah yang tak asing dengan suaranya, pandangannya bergerak menatap para pemonton.

Zahrah melihat Haseena dari atas tempat penonton, melambai lambai mengarahnya. Zahrah menyenggol pergelangan tangan Arfa.

"Fa, itu adik lo," ucap Zahrah, lalu naik keatas menghampiri Hafiza dan lainnya. Saudara kembar ini mengikuti perempuan didepannya yang lebih dulu jalan.

☆☆☆

"Za, tenang, kalau main jangan terlalu agresif. Pinter pinter membaca gerakan lawan," pesan Aqeel dari tepi gelanggang sebagai official Hafiza.

LauhulMahfudz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang