DIBIKIN RIBET, BINGUNG

1.5K 158 5
                                    

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Jangan lupa vote dan komennya :)

Dipastikan sudah shalat!

Instagram: @wattpad_Ilustrasi
Tiktok: @Ilustrasi

-Happy Reading

Suara membuka pintu secara tiba tiba, membuat Hafiza yang tengah membaca buku tersentak kaget.

"HAFIZA!"

Teriakan seorang perempuan membuat Hafiza menatap cengo mengarah perempuan didepannya. Perempuan mengenakan hodie hitam menatap Hafiza dengan nafas memburu.

"Mbak Zahrah, ada apa?" Tanya Hafiza dengan tatapan lugu.

Zahrah kelimpungan, mata berkeliling seperti mencari sesuatu, "Baju, baju, baju putih kamu mana za!"

Hafiza beranjak dari kursinya menatap Zahrah bingung, "baju putih apa sih mbak?"

"Baju yang biasa kamu pakai."

Hafiza semakin kebingungan apa yang dimaksud perempuan dihadapannya. Hafiza berpikir baju kesehariannya yang dia maksud. Ia berjalan menuju benda besar terbuat dari kayu biasa sebagai tempat baju. Ia mulai membuka Almari itu dan mengambil baju putihnya.

"Ini yang mbak maksud?"

Zahrah panik sesekali memandangi jam yang melingkar ditangannya, "Bukan Za! Bukan itu yang mbak maksud."

"La terus apa mbak? Hafiza jadi ikut binggung sendiri lihat mbak.

Zahrah mengambilkan tas selempang berwarna hitam, berlogo adidas yang tengah bergelantung didinding kamar Hafiza.

"Mbak Zahrah mau ngapain tas olahraga Hafiza?"

Zahrah tak menghiraukan pertanyaan gadis remaja dibelakangnya. Matanya terus bergerak mencari baju yang dimaksudnya.

"Baju karate kamu dimana?" Tanya Zahrah.

"Ouw baju karate, bentar," jawab Hafiza lalu mencari didalam Almarinya.

"Ini mbak," ucap Hafiza memperlihatkan kain putih yang masih terlipat rapi.

Zahrah menoleh lalu menghampiri Hafiza, menyaut dogi yang berada ditangan Hafiza. Dogi karate itu, dimasukkan kedalam tas olahraga Hafiza. Lalu, Zahrah menarik tangan gadis remaja yang masih mengenakan baju santai.

Hafiza menarik tangan Zahrah kembali, hingga membuatnya menoleh kebelakang. "Mau kemana mbak?"

"Tanding, kamu harus ikut lombanya."

"Tapi mbak, abang gak ngizinin."

Zahrah menghela napas berat melepas genggamannya lalu memegang kedua bahu Hafiza. Ia menatap kedua mata Hafiza yang terlihat kebingungan menatapnya.

"Abang udah ngizinin kamu," ujar Zahrah, seketika membuat senyum Hafiza mengembang.

"Serius mbak?" Tanyanya secara antusias.

LauhulMahfudz [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang