Snow White

646 75 5
                                    

"appaaa..!!!" Jimin menghambur kepelukan appanya dengan riang.

"Selamat ulang tahun sayang, appa mencintaimu" tuan park mengecup sayang dahi Jimin. Hari ini adalah hari perayaan ulang tahun Jimin yang ke-20. Tepat setelah kepergian yoongi bersama yoonji ke Jepang, helikopter nya datang menjemput. Seluruh Korea sekarang sedang merayakan ulang tahunnya di mana-mana. Ada wajahnya di mana-mana, sebagai seorang idol yang paling banyak di cintai di seluruh Korea bahkan dunia.

"Terimakasih appa, aku juga sangat menyayangi appa" Jimin balas mengecup lembut pipi appanya.

"Tiup lilinmu sayang, semua orang sedang menunggu" Jimin menatap sekitarnya. Seluruh orang sedang menatapnya sambil menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Sangat meriah, appanya selalu membuat kejutan besar setiap tahunnya.

Jimin membungkukkan tubuhnya demi meniup lilin dari kue yang lebih tinggi darinya tersebut, lilin yang di sematkan di tingkat ke dua dari tujuh tingkat kue ulang tahun nya yang berbentuk istana.

"Selamat atas debutmu sebagai anak yang sudah dewasa sayang" appa park kembali memeluknya sayang.

"Terimakasih appa, jadi jangan jadi kan aku seperti bayi lagi" Jimin mengerucutkan bibirnya.

"Aigoo, tidak ada orang dewasa yang mengerucutkan bibirnya ketika sedang merajuk sayang" tuan park terkekeh keras, membuat banyak pasang mata menatapnya. Ah, memang hanya park Jimin seorang yang bisa membuatnya seperti manusia biasa.

"Aishhh...appa, kenapa meledekku di hari ulang tahunku" Jimin memukul pelan bahu appanya, yang justru membuat tawa appanya semakin lebar.

"Hadirin semuanya, terimakasih sudah hadir di acara penting ulang tahun putra kesayanganku. Satu-satunya milikku. Jadi di hadapan semua orang aku ingin bertanya sayang, apa yang kau inginkan di hari ulang tahunmu ini? Appa akan mengabulkannya bagaimana pun caranya" appa park menatap Jimin lembut, di sambut begitu meriah oleh orang-orang di seluruh ruangan.

"Hmmm...benarkah appa? Kau akan mengabulkannya?" Jimin menatap appanya polos. Mengedipkan matanya beberapa kali.

"Tentu saja, bagaimana appa bisa menolak wajah menggemaskan ini" tuan park mencubit pelan pipi bulat anaknya, yang diterima dengan ringisan pemiliknya.

"Ok, appa tidak boleh melanggar janji. Oke?" Jimin kembali meyakinkan appanya bahwa iya sungguh-sungguh.

"Tentu saja sayang, sebutkan saja" tuan park kembali tersenyum manis, lagi-lagi membuat semua orang terkesima. Bagaimana bisa ketua mafia ini tersenyum? Ah, tentu saja jawabannya adalah park Jimin.

"Aku ingin sebuah pulau di Busan appa, aku ingin membuat istana kecil disana. Istana seperti milik snow white, nanti kita akan bermain disana. Aku dan appa." Jimin menyudahi permintaan kecilnya.

"Apa tidak salah sayang?" Tuan park kembali meyakinkan.

"Tentu saja tidak salah appa, apa appa tidak mau menjadi pangeran Jimin disana? Nanti kita bisa bebas bermain tanpa di ganggu siapapun" suara Jimin semakin lirih seperti sedang merajuk. Sedangkan para penonton sedang riuh membicarakan kenapa anak mafia seorang tuan park bisa seimut itu?

"Hahahhaha.....tentu saja sayang, apapun untuk putra appa" tuan park memeluk Jimin sayang, membelai rambutnya lembut.

"Benarkah appa?" Tuan park kembali mengangguk" ah, aku sayang appa. Appa yang memang yang terbaik" Jimin berteriak girang.

"Tuan park maaf menyela, boleh aku ikut memberi hadiah?" Salah satu tamu undangan, ayah Kim taehyung menyela.

"Tentu saja tuan Kim, hari ini hari berbahagia. Apapun untuk putraku"

"Aku akan menghadiahkan sebuah taman indah dan luas untuknya tuan park, apa itu cukup?" Tuan kim menoleh pada Park Jimin yang sedang terkejut.

"Tentu saja, itu akan sangat indah. Benarkan sayang?" Tuan park menoleh pada anaknya yang masih terdiam.

"Tentu saja appa. Terimakasih tuan Kim" Jimin sedikit menunduk pada tuan Kim.

Akhirnya ada beberapa keluarga tamu undangan yang ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pulau dunia dongeng permintaan park Jimin, termasuk tuan Jung dan tuan jeon. Ayah dari Jung hoseok dan jeon Jungkook.

"Tuan park, di hari yang berbahagia ini bolehkah aku meminta sesuatu? Ini mungkin akan membuatmu marah tapi aku memaksa diriku menjadi nekat" Kim taehyung berjalan kedepan, tepat di sebelah park Jimin.

"Apa yang kau inginkan Kim taehyung?" Tuan park menatapnya penuh selidik.

"Izinkan aku menjadi pangeran yang akan mempersunting putramu tuan park, tentunya setelah istananya selesai"  semua orang terdiam. Ini adalah permintaan paling berani yang pernah di ucapkan. Mengingat ketua mafia tersebut sangat posesif terhadap putranya.

Jimin sangat terkejut sampai tubuhnya kaku, dia melirik sekilas pada Jungkook yang baru datang dari arah pintu masuk. Dia bisa melihat bagaimana raut itu berubah. Dan dia juga tidak menyangka temannya ternyata berani meminta dirinya pada appanya. Tapi Jimin Adalah park Jimin, raut wajahnya kembali seperti semula. Ceria dan tanpa beban.

"Tae Tae, ingin menikahi jiminie?"Jimin memecah keheningan yang sempat tercipta. Tiba-tiba suara tawa menggelegar milik tuan park menggema.

"Kim taehyung....!!! Apa yang kau lakukan??!!" Tuan Kim berteriak kepada anaknya. Ini akan jadi tidak menyenangkan bagi keduanya kalau sampai tuan park murka.

"Sudahlah Kim, aku mengapresiasi keberanian putramu. Benar, yang pantas bersanding dengan putraku adalah yang pemberani. Lagi pula mereka sudah lama berteman. Meski begitu semua tergantung dengan pilihan Jimin, aku tidak akan memaksanya" semua orang berdecak kagum, tuan park benar-benar mencintai park Jimin.

"Jadi bagaimana jiminie? Apa kau mau menikah dengan ku?" Taehyung sampai berlutut di bawah kakinya. Membuka sebuah kotak kecil yang dihiasi cincin berlian.

"Tae Tae berdirilah, kenapa tiba-tiba hm?" Jimin menarik tangan taehyung lembut, membawanya berdiri.

"Baiklah, dengarkan semuanya. Aku tidak suka mengulangnya. jangan sampai ada rumor macam-macam setelah ini, meski aku tau appa akan segera membereskannya" Jimin menatap appanya sekilas.

"Aku dan Kim taehyung sudah tumbuh bersama sejak kecil, jujur aku kaget dia tiba-tiba melamarku. Aku selama ini hanya menganggapnya sebagai sahabat,. Sekaligus saudaraku"Jimin berhenti saat taehyung ingin menyela, dia meletakkan telunjuk nya di bibir taehyung sebelum melanjutkan" aku akan memberi Kim taehyung waktu sampai istanaku selesai,  untuk membuatku jatuh cinta padanya. Saat itulah, aku akan memutuskan akan menerimanya atau tidak".

Jimin menatap seluruh ruangan dengan tenang" tapi jika aku tidak jatuh cinta padanya, maka aku akan mengabulkan satu permintaannya. Asal bukan menikahinya dan juga bukan nyawaku atau nyawa orang-orang yang aku sayangi.".

Seluruh ruangan tiba-tiba hening dalam beberapa detik hingga dengungan tepuk tangan menggema.

"Hahahaha...kau benar-benar putra ku sayang, tak ada yang bisa memilikimu dengan mudah. Benarkan para hadirin?" Semua orang bersorak dan memberikan selamat pada taehyung karena di berikan kesempatan.

"Terimakasih jiminie, aku pasti akan berusaha sangat kuat agar kau jatuh cinta padaku, dan selamat ulang tahun sayang" Jimin memejamkan matanya saat taehyung mengecup dahinya penuh perasaan. Meski taehyung sering melakukannya, untuk kali ini Jimin merasakan sensasi yang berbeda dari taehyung.

Malam semakin larut, Jungkook hanya datang sebentar mengucapkan selamat ulang tahun dan sebuah kado spesial. Jin dan Namjoon juga sempat hadir. Tapi tidak ada yang mengenali siapa Kim namjoon. Hoseok juga hadir disaat acara sudah hampir usai.

Sedangkan Jimin pukul dua dini hari hanya menatap sendu hadiah ulang tahun dari Jungkook, sebuah foto di atas kapal, dengan cahaya matahari tepat berada ditengah-tengah foto objeknya. Cahaya matahari pagi yang begitu indah, dengan dua insan yang sedang larut dalam ciuman penuh perasaan.

......

Tikus Penakluk Beruang (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang