Sakit

701 81 6
                                    

"Jungkook, kau benar tidak membohongiku?" Taehyung menatap curiga pada Jungkook.

"Untuk apa aku membohongimu? Tidak ada gunanya!" Jungkook menarik nafas berat. Dia lelah sekali meladeni taehyung selam 3 bulan ini.

"Kau kan selalu kesal melihatku. Selama ini kau selalu menunjukkan sikap bermusuhan padaku, padahal aku tidak salah" taehyung makin curiga. Karena selama ini, bertahun-tahun kenal dengan sepupu Jimin ini taehyung cukup paham bahwa pria ini tidak menyukainya. Terbukti dengan setiap bertemu dia menunjukkan wajah masam dan tidak bersahabat.

"Hhh...aku Lelah Sekali di tempeli olehmu selama 3 bulan ini" Jungkook lagi-lagi menarik nafas pelan, kemudian menatap lawan bicaranya tenang sebelum "LALU KENAPA KAU MINTA BANTUANKU KALAU KAU TIDAK PERCAYA PADAKU KIM TAEHYUNG BRENGSEK....!!!!"

suara Jungkook menggelagar di antara heningnya rooftop tempat mereka biasa berbisnis. Ya berbisnis, karena sedikit apapun informasi yang di berikan Jungkook itu artinya uang taehyung akan berpindah nama menjadi miliknya. Lumayan, bisa beli pabrik susu pisang kesukaannya.

"KENAPA KAU MALAH MENERIAKIKU...!" taehyung balas berteriak.

"KARENA KAU BODOH DAN AKU LEBIH BODOH MAU BEKERJA SAMA DENGAN ORANG BODOH SEPERTIMU...!!!" Nafas Jungkook tersengal karena emosi. Dia sekarang beneran kesal. Untuk apa pria kurang kasih sayang ini meminta bantuannya kalau dia tidak percaya?

"KAU SA.."sebuah suara memotong teriakan taehyung yang ingin membalas Jungkook.

"Bisakah kalian diam? Pengunjung lain terganggu" ternyata itu adalah seorang pelayan laki-laki. Mereka memang sedang berada di sebuah cafe di rooftop yang nyaman.

Taehyung dan Jungkook reflek menatap sekeliling, mereka terkejut sendiri saat menyadari semua orang menatap kearah mereka berdua.

"Oh, o..oke. maafkan kami" Jungkook berbicara terlebih dahulu. Sedikit berdiri dan membungkukkan badannya sedikit.

"Kami akan pergi " Jungkook langsung menarik tangan taehyung keluar dari cafe favorit mereka tersebut. Untung cafe itu sistem ambil pesanan bayar, jadi mereka bisa langsung pergi.

Ini berawal dari ide putus asanya taehyung menaklukkan hati dingin park Jimin. Dia sudah melakukan banyak cara agar Jimin bisa sedikit saja menyukainya, tapi Jimin masih begitu jauh untuk diraih.

Dalam kegalauannya muncul sosok Jungkook sang sepupu sekaligus manajer artis cantik yang dia cintai itu. Seperti mendapat berlian, taehyung bersorak heboh. Meski enggan karena sering bertengkar akhirnya taehyung membayar mahal Jungkook untuk berbagi informasi tentang park Jimin. Sahabat sehidup sematinya itu.
Meski bersahabat dekat dan sudah dari kecil, tetap saja ada beberapa hal yang tidak di ketahui taehyung tentang jimin dengan baik. Lantaran kesibukan masing-masing yang bertolak belakang dan tidak selalu bisa bertemu. Namun Jungkook sebagai sepupu dan manager lebih menjanjikan untuk hal seperti ini.

"Aku merasa sangat rugi bekerja sama denganmu" taehyung masih menggerutu sambil berjalan disisi Jungkook menuju parkiran. Tangannya sedikit memerah ditarik paksa oleh kelinci berotot itu.

"Terserah...!"Jungkook memutar bola matanya malas. Sudah terlalu jengah.

"Aishhh....aku benar-benar merasa rugi, seharusnya aku berkerja sama saja dengan hobi Hyung" taehyung masih tidak terima. Mengingat selama ini untuk mengetahui setiap aktifitas Jimin sehari hari saja dia harus bayar mahal. Jungkook itu hanya berkata "kau meminta waktu dan informasi artis besar kalau kau lupa"

Bibir taehyung menirukannya dengan mulut komat-kamit.

"Aku tidak percaya kau same, astaga...!!" Jungkook menghentikan langkahnya di dekat pintu mobil. Mereka sudah sampai, tapi telinganya panas sepanjang perjalanan.

Tikus Penakluk Beruang (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang