Dirimu semanis madu

741 77 7
                                    

Pagi yang cerah menyambut pulau yang ikut terbangun. Burung-burung yang bepergian dari sarang-sarang mereka. Debur ombak yang memecah pantai bersahutan dengan nyanyian daun kelapa. Jimin dan yoongi ikut terbangun seiring dengan munculnya semburat merah di ufuk timur. Ah, kali pertama dalam hidup mereka akhirnya menatap matahari terbit.

"Aku selalu mendapatkan hal indah pertama kali bersamamu jiminie? Apa kau adalah malaikat? Malaikat yang indah namun tersesat di bumi? Sedangkan aku hanya iblis pendosa yang tiba-tiba jatuh cinta pada makhluk seindahmu?" Yoongi mengeratkan pelukannya. Rasa bahagia membuncah di dadanya. Jiminnya, belahan jiwanya, cantiknya. Dan mata indahnya, seperti telaga jiwa yang menenggelamkannya pada sejuta bahagia.

"Kau terlalu berlebihan menggambarkan sosok diriku tuan min. Aku hanyalah manusia biasa yang kurang beruntung dan kekurangan cinta, namun semesta mengirimimu yang memberiku sejuta cinta" Jimin balas memeluk erat. Bias semburat merah membias di wajah indah mereka berdua. Saling terpesona dan terjerat akan indahnya cintanya.

"Penggemarmu akan histeris sayang, tau kalau kau ada di pelukanku dan terlihat begitu indah dan semakin indah setiap harinya. Mereka mungkin akan patah hati sedunia. Kau di penuhi cinta jiminie" yoongi mengecup mesra kening Jimin. Jimin bahkan melupakan siapa dirinya. Dia lupa bahwa dia memiliki penggemar setengah penduduk bumi. Dia lupa bahwa dia seorang artis yang di puja banyak orang. Tapi apa artinya kalau jiwanya kosong? Makanya Jimin tidak akan pernah menyesali memungut kucing tengil ini dalam hidupnya.

"Kenapa kau tersenyum?" Yoongi menatap Jimin heran. Karena setelah ucapan romantisnya Jimin malah tidak berhenti tersenyum tanpa mengucapkan apapun.

"Hm, karena aku baru sadar. Ternyata aku di cintai banyak orang. Dan kau..."Jimin diam-diam menggenggam bajunya yang jadi selimut mereka semalam, "punya banyak saingan tuan min. Jadi berbuat baiklah padaku. Atau kau ku tinggal..!!" Jimin kemudian berlari meninggal yoongi yang melongo. Berlarian sepanjang sisi pantai di bawah mentari pagi yang menyembul malu-malu. Bias cahayanya bahkan terlihat seperti lampu sorot dari balik rimbunnya pepohonan di belakang mereka.

"Awas kau jiminie, kau hanya milikku...!!!JANGAN MACAM-MACAM KAU...!!" akhirnya mereka hanya berkejaran sepanjang pantai. Tertawa lepas dan saling bercanda. Rasanya lega, tanpa mereka sadari baru kali ini mereka bisa menjadi diri mereka sendiri. Bisa menjadi Jimin si anak biasa tanpa embel-embel artis papan atas. Tanpa menjadi ketua mafia yang di tuntut oleh banyak orang. Yoongi, juga menemukan dunianya.

Yoongi akhirnya menangkap Jimin di ujung semenanjung, mengangkatnya tinggi lalu membawanya berputar riang. Mereka tertawa, seolah semesta ikut berbahagia bersama mereka.

"Hahahaha....turunkan aku Hyung, ayo mandi. Walau tidak ada sabun setidaknya kita harus membersihkan diri" Jimin masih dalam gendongan yoongi. Berhadapan dengan kepala yoongi di perutnya yang tersingkap. Netra itu saling menatap, memuja dalam setiap kerinduan.

"Morning kissku" yoongi berucap setelah melumat pelan bibir indah jiminnya.

"Aishh...Hyung kita belum gosok gigi" Jimin malu. Jadilah alasan klasik menjadi pilihan nya.

Yoongi tertawa keras. Jiminnya kenapa selucu ini?" Bagaimana mau gosok gigi? Kita bahkan tidak punya apapun saat ini"

Ucapan yoongi seolah menyadarkan Jimin dari realita hidup. Tidak seperti film-film romantis yang dilihatnya, masalah kemanusiaan sekarang menghadangnya. Dia terbiasa tampil modis dan wangi. Dan sekarang? Wah Jimin total terdiam lama.

"Ayo, jangan melamun. Kau tetap wangi sayang. Ayo kita coba cari air tawar di dalam pulau. Aku juga haus. Soal gosok gigi kita bisa gunakan batu, mungkin?" Yoongi berucap tak yakin. Tapi apa salahnya mencoba?

"Baiklah, ayo Hyung. Aku mengandalkanmu, calon suamiku" Jimin berlari setelah mengecup pelan pipi yoongi. Heol, tidak adil Sekali. Mencuri ciuman lalu berlari. Wajah yoongi total memerah, bahkan jadi tambah merah di bawah cahaya mentari pagi.

Ah, disini mereka akan baik-baik saja. Bahkan kalau bisa rasanya yoongi tidak ingin ditemukan. Biarkan saja dia bersama jiminnya disini. Di pulau terpencil tak berpenghuni, membangun rumah kecil, mencari ikan, mengambil kayu, dan memiliki anak-anak yang lucu. Kalau itu mungkin? Yoongi menggeleng sendiri saat pikirannya semakin jauh. Dia ikut berlari mengejar Jimin yang sudah berada di tepi hutan. Di bawah pohon-pohon kelapa.

"Hyung aku mau air kelapa" Jimin menunjuk pohon kelapa yang sedang lebat berbuah. Buahnya nampak segar dan manis. Apalagi untuk mereka yang bahkan tidak makan dan minum sejak kemarin.

"Ayo kita cari yang lebih rendah" yoongi mengajak Jimin masuk lebih dalam. Bermodal sebuah batu runcing, jaga-jaga kalau ada penunggu pulau di dalam sana.

Lama berjalan, mereka menyibak rumput tinggi dan lebatnya hutan. Hingga akhirnya mereka sampai di tengah pulau yang memiliki batu karang tinggi. Sekeliling nya ada pohon-pohon yang memiliki cukup banyak buah. Sebagian ada yang yoongi tau, hasil dari latihan bertahan hidup yang di berikan oleh Taeyang. Seperti buah jambu dan ada juga pohon apel.

"Waaahh.....Hyung ada air terjuunnnn....!!!" Jimin bersorak heboh. Belum hilang gema suranyanya tubuh nya sudah sampai di bawah air terjun. Air terjun itu kecil tapi tinggi. Dengan air yang mengembun saking tingginya. Bergulir di karang yang menjulang, ada kolam kecil yang menampung jatuhnya.

"JIMINNN.... HATI-HATI BAGAIMANA KALAU ADA ULARNYA...??!!" Yoongi berteriak heboh, takut ada bahaya disana. Tapi Jimin tidak peduli, dia bahkan sudah mandi di bawah jatuhnya air terjun dengan sedikit bayangan pelangi tersebut.

Yoongi terpana, apa dia sedang melihat bidadari surga? Yang berpura-pura jadi laki-laki cantik yang menggoda? Lihatlah baju kemeja putih Jimin yang sudah basah oleh air. Membuat lekuk tubuh indahnya membayang menggugah keteguhan. Cara Jimin menyibak rambut basahnya, cara Jimin menari dengan riang. Senandung nya bahkan terdengar merdu bersatu dengan deru air terjun yang indah. Jimin berdiri tepat di bawah pelangi yang tercipta karena percikan Air yang jatuh dari ketinggian. Sedangkan yoongi berdebar keras, bingung menentukan mana yang lebih indah. Air terjun, pelangi atau park Jimin?

Tidak membuang waktu yoongi memetik beberapa buah jambu air tak jauh dari sana. Dia meletakkannya di bebatuan, ikut masuk kedalam kolam kecil yang sekarang memenjarakan jiminnya dalam keindahan.

""Hey, malaikat, ajak aku bersenang-senang" yoongi memeluk Jimin erat dari belakang. Baju mereka total basah. Namun sensasinya justru membuat mereka panas. Yoongi semakin menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jimin. Memeluk erat Jimin yang terasa semakin sexy dengan baju putih tipis yang menerawang.

Hal yang membuat yoongi total menggila, Jimin ternyata sempat membuka celana kain panjangnya. Dan hanya menyisakan celana dalam berwarna hitam ketat miliknya. Bahkan bokong sexynya terasa begitu kenyal ketika bersentuhan dengan miliknya. Jimin mengerang, nafasnya memendek saat yoongi makin menekan bokongnya dengan sesuatu yang kian mengeras. Gigitan di lehernya dan remasan di dadanya. Jimin melayang, apalagi efek air yang berjatuhan alami membuat nya semakin menggila.

Yoongi total mengerjai tubuhnya, terbukti dengan erangan Jimin yang terdengar semakin keras. Tanda kemerahan yang kian terlihat banyak di lehernya. Dan baju kemeja putihnya yang kian melorot menyusuri lengannya.

"Kapan kau membuka celanamu sayang? Apa ketika aku mengambil buah? Ternyata kau lebih beracun dari racun Paling mematikan di dunia ini jiminie" yoongi kian kuat mengisap leher Jimin. Naik ketelinganya dengan lidah hangat nya yang di seret setiap kali dia berpindah tempat. Jimin, bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah katapun. Hanya desahnya yang semakin keras seiring debur air yang jatuh dari ketinggian.

......
23 Agustus 2023

Tikus Penakluk Beruang (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang