MIN YOONJI

761 75 0
                                    

Angin berhembus dingin sekaligus asin yang membuat kulitmu mengering. Ah, kalau bukan karena produk terbaik milik dokter kecantikan tentu kulit indah idol park Jimin akan rusak dan menjadi buah bibir nantinya.

Burung camar kian terlihat banyak seiring senja yang kian datang. Ah, lagi-lagi senja. Senja yang menyimpan begitu banyak cerita. Namun setiap harinya, meski terlihat sama dia tetaplah senja yang berbeda. Seperti bunga yang mekar hari ini, lalu besoknya mekar bunga yang baru. Mereka terlihat sama namun tetaplah berbeda.

Lembayung senja yang cantik tidak membuat suasana tegang menjadi lebih baik. Yoonji sungguh meragukan ketulusan orang di depannya.

"Kau mengkhianati appamu begitu? Bukankah dia satu-satunya keluargamu dan dia begitu mencintaimu park Jimin?" Yoonji menatap sangsi klien barunya. Tidak baru sebenarnya karena Jimin sudah sejak tahun lalu berhubungan dengan appanya.

"Kenapa kaget begitu? Bukankah di dunia kita hal seperti itu sudah wajar nona yoonji?" Jimin menatap lawan bicaranya tenang dan tetap lembut.

"Kau bisa mengkhianati orang yang paling mencintai mu, apalagi aku yang orang asing? Aku tidak bisa mempercayaimu begitu saja" yoonji semakin menatap curiga pada Park Jimin dan jeon Jungkook.

Taeyang hanya diam saja melihat negosiasi yang seperti nya akan lama. Sedangkan min yoongi hanya menunduk tanpa suara semenjak acara mereka di mulai.

"Ah, jangan terlalu serius nona yoonji. Cinta hanya akan menghanguskan mu. Apa kau tidak setuju dengan itu?" Jimin menaikkan satu alisnya. Menatap penuh arti pada gadis cantik di depannya.

"Kau benar, cinta itu mengerikan. Baiklah, apa yang kau inginkan?" Yoonji menarik nafas berat sebelum memutuskannya.

"Aku ingin kau dan pasukanmu siap sedia kapanpun aku membutuhkannya. Dan kurasa itu tidak akan lama lagi." Jimin memutar gelas anggurnya perlahan.

"Ok. Aku tidak akan bertanya itu untuk apa karena itu bukan hakku. Tapi aku sungguh tidak menyangka artis bagai malaikat dan anak kesayangan ketua mafia di Korea paling di takuti melakukan hal gila ini park Jimin" yoonji lagi-lagi menatap penuh wajah yang terlihat cantik dan tampan secara bersamaan. Terlebih tubuh mungil, wajah imut dan tangan bayi.

"Jadi apa keuntunganku membantumu?" Yoonji berucap dingin. Dia sedang serius sekarang. Tidak ada yang gratis di dunia ini.

"Sebuah gudang senjata milikku yang ada di pelabuhan, apa itu cukup?" Jimin balas menatap kliennya tajam. Dia sebenarnya sangat menyayangi gudang senjata tersebut, karena selain letaknya strategis, gudang itu salah satu gudang yang tidak terpantau radar appanya. Berkat bantuan Kim seokjin tentu saja.

"Ok, tapi itu tidak cukup" yoonji berdiri dari kursinya. Menatap hamparan indahnya lautan. Meski dia tau tubuh-tubuh kaku berada di dasarnya. Angin membuat rambut halusnya berkibaran. Membuat wajah cantiknya kian menawan.

"Lalu apa lagi yang kau inginkan?" Jimin ikut berdiri di dekat gadis yang seperti turis tanpa dosa tersebut.

"Aku menginginkanmu. Saat semua tujuanmu selesai temui aku di markas besarku di jepang. Nyawamu milikku park Jimin, jadi jangan coba-coba mati sebelum aku sendiri yang mengambil nyawamu" yoonji berucap santai tanpa beban.

"Baiklah, setelah tujuan ku tercapai aku juga tidak terlalu memikirkan apapun lagi. Saat itu aku milikmu. Apa setelah itu kau akan menjadikanku salah satu peliharaan mu?" Jimin meneguk habis wine dalam genggamannya.

"Aku akan mempertimbangkannya nanti" gadis manis itu bersmirk, di balik wajah manis dan cantiknya akan ada kaki yang gemetar karena seperti melihat malaikat maut di depanmu. Yoonji adalah psikopat yang sesungguhnya.

Tikus Penakluk Beruang (Yoonmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang