3 : Kejutan dari Rahasia

14.2K 1.1K 29
                                    

.

.

.

Suara burung berbunyi nyaring ke dalam indra pendengaran ku, aku mengerutkan kening ku ketika merasakan panas mendidih di kepala aku, tanpa sadar tanganku memegang kepala ku bersama dengan membuka mata perlahan.

Pusing.. apakah aku sudah dipindahkan ke dunia itu?, aku melepaskan tangan ku dan menatap telapak tangan dengan perasaan kacau, bukankah seharusnya ada genangan darah di sekitar sana?, Ah sial. Aku tidak tau jika luka itu akan menghilang juga.

Beberapa detik pusing tersebut mereda sendirinya, sekali lagi aku menatap lebih menyeluruh ke ruangan yang aku tempati, interior nya cukup kuno namun mengambil kesan kemewahan tiada Tara, lukisan Mona Lisa kecil tertata rapi di dinding, Bau harum dupa menyegarkan pikiran ku.

Kamar ini jauh lebih luas dari kamarnya di dunia sebelumnya, dia dahulu tinggal di kos-kosan kecil yang bahkan kamar nya menyatu dengan ruang tamu, oh atau bisa dibilang itu bukan kamar nya. Pemandangan ini adalah pertama kalinya ia melihat hal mewah, dulu ia sering mendambakan kehidupan seperti ini walau hanya melihatnya dari tv umum, tapi dia tak lupa bersyukur atas apa yang telah dikasih kepadanya, setidak nya masih bisa makan.

"Indah.." oke, aku cukup terkejut ketika satu kata keluar dari bibirku, suara lembut nan halus menyapu hening nya kamar, suara itu cukup feminim namun juga maskulin, uhh sekarang aku meragukan jenis kelamin ku.

Aku melepaskan diri dari kasur, cukup linglung ketika berdiri namun bisa diseimbangkan sedikit, aku tidak tahu di tubuh siapa yang aku tetapkan sekarang, banyak pemeran character di the born of Harem.

Kedua kakiku bergerak secara teratur ke arah cermin full body dekat dengan kasur, sampai di sana, pantulan seorang laki-laki ber-surai hitam malam muncul di depannya, kulit halus sehalus bulu kelinci salju, bibir tipis merah seperti bibir kelinci*, mata tajam yang cukup indah sangat selaras dengan surai hitam nya.

*

bibir kelinci: idiom sering digunakan oleh orang cina untuk menggambar kan warna merah plum imut yang sangat kontras dengan kulit.


Tunggu.. bukankah ini-

"Fuck." Umpat ku tanpa sadar, keterkejutan membuat tubuh ku bergetar, hey. Apakah dewa mempunyai dendam pribadi kepadanya?, dia berpikir akan transmigrasi ke tubuh pendukung atau npc misalnya? Tetapi tidak ada satupun dipikiran nya akan transmigrasi ke orang ini.

Arnal le Bialligue Fleur

Emosi tak dikenal berkumpul ke pembulu darah nya, urat-urat kemarahan muncul di pelipisku, tangan ku mengepal erat, dulu aku adalah seseorang yang benci kematian walaupun aku tahu hal itu akan terjadi di setiap makhluk hidup, tapi tetap saja. Kenangan anak-anak panti yang mati kelaparan muncul di benak nya, ia tidak berguna, hanya dapat menatap kematian di depan matanya, pecundang yang pantas di hidupkan di dalam kobaran api neraka.

ia pikir di kehidupan kali ini ia akan hidup sebagai npc yang mati dengan sendirinya bukan berada di tubuh yang akan mati karna kebodohan nya sendiri, aku berdecih lirih, kilatan kebencian samar muncul di mataku, mungkin aku akan benci dengan tubuh ini, aku mengangkat kepalan ku dan siap memukul cermin di depan ku, sebelum mencapainya. Seekor kucing berbulu hitam muncul dalam sedetik di depan ku, mengangkat kedua kaki nya, keringat kepanikan merembes keluar dari kepala imut itu.

"T-Tunggu tuan rumah! Ini tidak benar- ku pikir ini sangat melenceng dari yang ku bayangkan! Mungkin ada kesalahan di program penulis a-atau sesuatu yang lain.. yang terpenting jangan menghancurkan apapun!" Teriak nya panik

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang