24 : Latar Franklins.

1.4K 161 6
                                    

.

.

.

Arnal POV

"Siapa nama kalian?" Tanyaku menatap mata mereka dengan kilatan lembut, entah mengapa ia kembali mengingat anak panti di kehidupan nya dulu.

Sang anak dengan mata darah sempurna menjawab dengan nada antusias lalu mengacungkan tangannya, "aku! Aku!, namaku Daenish Franklins."

"Dan dia" ia menunjuk anak di sebelahnya, "Delghi Franklins, dia adikku!" Sang kakak menyeru dengan semangat, ia memperkenalkan adik nya seperti kebanggaan nya sendiri.

Oh, anak keluarga Franklins?

Daenish Franklins

Termasuk dalam tokoh tambahan dalam novel the born of harem, Dia adalah tokoh termuda yang pernah aku baca sebelumnya, anak ini di dalam novel diceritakan adalah pengikut sejati sang tokoh utama ketika perempuan protagonis itu menyelamatkan nya dari pembullyan, ketika di selamat kan oleh nya, Daenish jatuh hati dan langsung menganggap bahwa sang tokoh utama memiliki hati nurani yang patut dilindungi, tak pasal satu adegan membuat para pembaca menganga.

"Huk! H-Hiduplah yang semestinya kakak.. tolong jaga lah adikku, aku.. aku hanya ingin dia mendapatkan kehangatan yang di dambakan nya.. kumohon-" tubuh itu ambruk dalam sekedip mata, darah merembes keluar dari dadanya yang telah tertancap panah berduri tingkat tinggi oleh musuh.

Sakit..
Semoga pahlawannya membantu adik nya agar tidak merasakan hal yang sama seperti nya..

Paragraf tersebut menunjukkan betapa kesetiaan anak itu pada sang protagonis utama, Banyak pembaca yang tersentuh akan kesetiaannya namun berbeda dengan ku, aku pikir jika Daenish terlalu naif dan mudah terpedaya oleh 'kebaikan sekali'.
Dan akhirnya protagonis perempuan tidak menuntaskan keinginan terdalam anak itu, perempuan tersebut mengabaikan kematian Daenish dan menganggap jika hal itu umum bagi anak mental rendah seperti dia.

'Menjijikan.' begitulah satu kata untuk tokoh utama, entah penulis memang mentakdirkan semua orang yang melihat sisi baik tokoh utama akan langsung tergila-gila dan memuja nya atau memang sang penulis sendiri yang gila.

Pandanganku beralih ke adik Daenish, Delghi Franklins. Dia adalah anak hasil Raja dan selir pertama yang dirumorkan adalah bunga malam di tempat ilegal, rumor tersebut semakin dikuatkan ketika salah satu rakyat melihat selir pulang ke wilayah kerajaan dari jalan terpencil, dengan tak tau malunya rakyat tersebut menyebarkan hal itu dengan cerita karangannya.

Dalam sekejap citra sang Selir ternodai oleh fitnahan keji dari rakyat nya sendiri, sang raja yang sudah malu dan tidak mempercayai selir itu pun memenjarakan nya, Delghi saat itu masih kecil hanya dapat menangis pilu dibawah pelukan ibunya.

Ditambah dengan sang ratu, ibu Daenish mengidap penyakit misterius yang membuatnya lumpuh permanen bahkan bernafas pun membutuhkan bantuan sihir dari penyihir, Keluarga Franklins diambang kemusyrikan.
Namun Raja menutupi semua itu menggunakan hartanya, menutup segala kekurangan kerajaan nya seakan mereka adalah sampah yang tidak pantas diumbar.

Itulah awal dimana kehancuran hati kedua putra Franklins datang.

Hatinya seakan diremas ketika mengingat latar belakang kedua anak didepannya, tanpa sadar tangan ku terulur dan mengelus surai mereka lembut.

Mereka berdua tersentak mendapatkan perilaku tiba-tiba oleh orang yang baru saja mereka temui, bibirku tertarik halus menampilkan sebuah senyum hangat yang jarang ditampilkan olehnya, mereka menggemaskan pikirku.

"Kalian lucu."

Sebelah alis ku terangkat ketika melihat mereka berdua merona merah, Daenish pipi nya memerah lucu seperti tupai sedangkan Delghi memalingkan pandangan nya ke arah lain dengan telinga memerah.

Ah mereka sungguh mengingat ku oleh anak-anak panti, aku jadi penasaran bagaimana kehidupan mereka setelah aku diadopsi? Di masa lalu, aku dapat digambarkan cukup berbaur banyak ke mereka.

Karna aku lah satu-satunya lebih dewasa disana, kadang kala ketika ibu panti tidak memberikan mereka makan maka aku akan membelikan segepok nasi dan telur dengan uang saku ku sendiri, saat itu juga aku menahan cacing di perutku untuk mempersilahkan anak-anak yang lebih kecil makan lebih banyak.

"Baiklah Daenish dan Delghi-"

"K-kamu bisa memanggil kami Dae dan Del.." ucap Daenish gugup, kedua tangannya bergerak sedikit gelisah.

oh~ bukankah itu nama panggilan khusus untuk orang terpecaya mereka?, mereka mempercayai ku? Sungguh??, mungkin itu hanya firasat ku saja.

"Oke? Dae dan Del, dimana-"

"BAYI ARNELLL"

Lagi, ucapannya di putus lagi, sekarang oleh gadis penyihir sinting yang sedang berlari kearah nya dengan sebuah bando ditangannya?.

Ferlin menghampiri mereka sambil tersenyum lebar, oh tidak.
Gadis itu menatap ku seakan melihat harta Karun, ia menggenggam kedua tanganku tiba-tiba lalu mengangkatnya tinggi-tinggi, "kau lihat itu! Kau lihat itu??" Ujar entah dengan siapa.

Ketika aku berpikir jika gangguan jiwa Ferlin butuh dipertimbangkan, asap putih dan bintang-bintang cerah kecil berkumpul di dekat mereka, aku cukup terkejut melihat hal itu, asap cantik tersebut berpindah ke atas tangan ku lalu berkumpul menjadi buntalan, selanjutnya asap itu berkilau cerah, aku memejamkan mataku untuk menolak cahaya yang berlebihan.

Perlahan aku membuka mataku, makhluk berukuran kecil dengan telinga runcing nya, sayap yang dikepakkan seperti kupu-kupu, pakaian hijau memiliki energi mana yang tinggi dan rambut putih tergerai lengkung, tunggu.. itu peri?

Mulutku tertahan, diam sejenak, tenggorokan ku terasa kering seketika melihat pandangan mereka bertemu, mata hitam legam nya menyatu pada mata hijau zamrud itu.

"Ah-" otak ku berpikir keras untuk mengutarakan kata-kata yang bagus.

"Kau cantik" suara cempreng keluar dari mulut peri itu

Ha?.. Cantik?..

Aku menatap aneh peri itu, aku laki-laki tulen oke?.

"Kau sangat cantik! Lihat tangan mu sangat ramping dan mungil! Oh oh, bola mata yang indah ini juga! Tunggu, Rambut yang ditata rapih juga imut!" Peri itu mengoceh senang, memuji setiap fisik ku.

Oke.. ini diluar ekspektasi ku? Aku pikir dia seperti peri di novel-novel lain, penjaga menara suci misalnya? Atau raja iblis? Atau hanya peri biasa? Atau seperti di Disney?

Apakah ini alasannya Ferlin tersenyum lebar?, sialan gadis ini sangat mengerikan!

Lagipula dimana Kay dan Kama!? Apakah mereka tersesat??, oh aku berharap mereka tersesat dan masuk kedalam perdalaman lalu menghilang, ayolah mereka juga mengerikan! Setiap kali mereka melihat ku, pandangan mereka layaknya Serigala alpha yang ingin memakan mangsanya.

Tanpa sadar, bulu kuduk ku meremang seketika.

TBC

Knp di revisi sekarang? Karna mommy mau revisi sblm komentar nya banyak, apalagi pasti banyak yg lihat kan betapa jauhnya perbandingan revisi dgn sebelum revisi? Hehehehe.

Next or stop?

| 12:41wib
02-03-24

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang