6

10.1K 1K 9
                                    

🪔🪔

.
+: ' :+

Cahaya matahari memasuki sebuah kamar tidur ketika gorden terbuka, Membuat pemuda manis yang sedang tertidur dan menjelajahi mimpinya seketika terusik.

Perlahan matanya terbuka kemudian ia duduk sambil menguap dan menggosok sebelu matanya.

"Jangan digosok pangeran, itu membuat mata pangeran lebih gatal" Kama memberhentikan gosokan tersebut.

"Aku sudah menyiapkan air hangat" Ujar kama, Sedangkan Arnal tidak mendengar tersebut, ia baru saja bangun dan otak nya tidak memproses.

ia membuka kedua tangannya lebar, "Gendong" Ujar Arnal dengan sayu, Sedangkan Kama saat ini sedang menggigit pipi dalamnya untuk menahan gemas.

ia dengan senang hati mengambil Arnal eh- menggendong Arnal ala Koala kemudian menuju kamar mandi dan menurunkan Arnal kedalam bak mandi kayu, Sedangkan Arnal yang pantat nya mengenai air hangat membuat dirinya sadar sepenuhnya.

"Kama, C-cukup tinggalkan aku disini saja, Oh jangan lupa siapkan pakaianku.." Ucap Arnal malu-malu, Kama yang mendengar tersebut ada perasaan enggan namun mau tidak mau ia harus menuruti perintah pangeran nya.

Kama mengangguk sambil tersenyum, ia kemudian keluar dari kamar mandi tidak lupa untuk menutup kembali kamar itu, Arnal masih heran mengapa Kama sering kali tersenyum walaupun bertemu dengan musuhnya.

Arnal mendengus, mengapa ia peduli, Arnal membuka seluruh bajunya hingga bertelanjang bulat kemudian memasuki bak mandi dan berendam beberapa menit.

"Aku baru sadar, Mengapa disini tidak ada gayung?" Tanya Arnal kepada dirinya sendiri, kemudian ia menepuk jidat nya, sungguh itu pertanyaan terbodoh yang pernah ia tanya ke diri sendiri!

Ini adalah era kerajaan dimana Ini adalah Era dan dunia yang elit!, Ingat, ELIT! Karena tidak ada gayung disini.

Huh.. daripada ngestress mending healing..

Tetapi pertanyaan Arnal hanya satu, Bagaimana bisa Kama memasuki kamar nya? Bukankah kemarin malam Pintunya masih terkunci dan belum ia buka, Ah sudahlah. Otak nya terlalu malas untuk berpikir.

[🌚🌚]

Beberapa menit kemudian Arnal keluar dari kamar mandi dengan kain putih yang diikat dibawah, memperlihatkan kulit mulusnya, dan rambutnya yang basah.

Arnal terkejut ketika melihat Kama yang tidak keluar dari kamarnya, Sedang kan kama melihat Arnal yang keluar dari kamar mandi pun terkejut ketika baru pertama kali melihat penampilan Arnal yang sedikit seks- Ekhem!

"Keluar.." Dingin Arnal padahal batinnya sedang menahan malu, Kama yang mendengar tersebut bergidik kemudian keluar dari kamar Arnal.

Arnal menggeleng lalu ia memakai pakaiannya, cukup simpel hanya menggunakan kemeja putih dengan lengan panjang, dan celana coklat panjang sampai mata kaki, menggunakan rompi Coklat tua yang menutupi bahu perutnya, dengan kelima kancing dan terlihat 2 rantai emas yang berada dekat dengansaku rompi.

Cukup simpel namun elegan dan mewah, walaupun yang paling mencolok adalah mukanya wehehehe.

Arnal mengambil ikat rambut kemudian mengikat rambut hitam panjang nya dengan telaten, ia bersyukur dulu ia pernah membantu seorang kakek-kakek untuk mengikat rambut kuda nya, ternyata ia mendapatkan ilmu bagaimana cara menguncir rambut.

ia tidak peduli jika ia mengikat rambutnya dengan berantakan, yang penting tidak menggangu pandangan nya.

ia kemudian membuka pintu kamar nya, Rencananya sekarang adalah untuk pergi ke perpustakaan terbesar ibu kota, sekaligus mendekat kan diri ke masyarakat.

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang