🔮🔮
•
.
+: ' :+Sekarang Arnal berada di kedai roti yang menjual berbagai macam Jenis roti dan cemilan ringan.
Alasan mengapa ia pergi ke kedai usang ini karena melihat kualitas roti yang sempurna, terbuat oleh gandum asli walaupun rasanya hambar tetapi bisa ditangani dengan selai.
Wilayah barat sekarang sedang dilanda wabah " Kehamilan ", Yang dimana hampir semua masyarakat wanita melahirkan diluar nikah, mereka belum siap untuk mengurus bayi maka dari itu tempat panti menjadi sasaran di saat ini.
Arnal tak habis fikir, sudah berapa ratusan bayi yang di tempat kan di beberapa panti di ibu kota.
"Bungkus semua, aku akan kembali" Ucap enteng Arnal kemudian ia memberikan 26 Keping emas kepada sang pedagang membuat pedagang itu terkejut.
"N-namun tuan.. ini terlalu banyak" gagap kakek-kakek yang sudah berumur lebih 50 tahun itu.
"Ambil lah sisanya" Senyum Arnal membuat kakek itu sebagai penjaga kedai hanya dapat membalas dengan tersenyum.
"T-terimakasih! Akan ku siapkan sekarang!" Ucap kakek itu kemudian pergi ke dapur, Arnal yang melihat tersebut hanya tersenyum lalu mengajak pergi Kama.
Tujuannya sekarang adalah mendonasikan beberapa uang untuk rakyatnya, dan Setelah itu.. shopping!
Dengan hati yang menggebu ia menarik tangan kama dan pergi ke balai kota, walaupun jarak nya cukup jauh tapi Arnal tak mempersalahkan itu, Lumayan untuk olahraga.
Bunyi kelonceng bergoyang mengalihkan perhatian para tamu, Arnal memasuki kantor pusat dengan santai kemudian berniat pergi keatas namun ia dihentikan oleh satu penjaga.
"Ada urusan ap-"
Arnal memperlihatkan lencana kepemilikan nya, ia tidak suka basa-basi, Penjaga yang melihat tersebut terkejut dan dengan cepat meminta maaf atas kelancangannya dan mempersilahkan anak dari sang pemimpin Tersebut.
Arnal diam-diam tersenyum menang, jadi begini rasanya Bebas tanpa memperdulikan uang, heh! enak juga.
Kedua kaki Arnal berjalan dan menaiki tangga, sedangkan Kama dengan setia mengekor Arnal di belakang.
Ceklek
Pintu tempat kerja tersebut terbuka, Arnal dengan santai memasuki tempat kerja sang ketua kantor pusat, tanpa berkata-kata ia menaruh 2 kantong coklat yang berukuran kecil di meja kerja sang ketua.
Sang ketua kita panggil saja ' Erien ' yang sedang menganga, menatap tak habis pikir apa yang baru saja ia lihat, mukanya memandangi Arnal dengan tatapan bertanya.
"2 kantong ini, gunakan untuk para rakyat dan renovasi rumah panti" Setelah mengatakan itu Arnal pergi dari tempat kerja tersebut.
Erien yang sudah konek pun terkejut, "Te-terimakasih pangeran" Ucap nya dengan terbata-bata.
Sungguh sangat jarang anak dari sang pemimpin bertindak, dan sangat jarang ah bukan lebih tepatnya Tidak ada orang yang pernah mendonasikan uang mereka, bahkan sang pemimpin tidak pernah seperti ini kepada rakyatnya.
Arnal keluar dari Kantor pusat dengan hati yang baik.
' Beh kece bet ga tuh, udah siap nih jadi aktor bermuka dingin, membuat para readers klepek-klepek ' batin narsis Arnal dengan seringai nya.
' Ya ya ya, Sipaling dingin padahal muka baby face ' Ejek Sistem tanpa disadari oleh Arnal.
Arnal berjalan kearah pasar ibu kota yang masih ramai, ia berjalan kearah toko satu-satu untuk memborong semuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cats Sa Psychí - Bl (on going)
FantasíaArnel Pramata Sugianto seorang siswa sekaligus yatim-piatu telah menjadi pembaca setia dari SMP, menikmati segala novel yang membuat imajinasi nya berputar-putar indah, suatu hari siang dirinya mati setelah membaca satu buku novel romansa, genre ter...