10

8.5K 870 28
                                    

🥒🥒

.
+:    '    :+

Kama menatap mata Arnal dengan serius, begitu juga Arnal yang sedang menatap mata kama dengan makin serius.

Hening beberapa saat kemudian Arnal menyipitkan matanya, Oh sungguh, Matanya sangat panas dan mulai mengeluarkan air.

Hingga akhirnya Arnal mengedipkan matanya membuat Kama tersenyum menang.

"SIALAN!!" Geram Arnal sambil menutup wajah nya, menahan kesal.

"Jadi bagaimana pangeran?, Kau harus menuruti semua perintah ku" Senyum Kama namun tidak mendapatkan jawaban oleh Arnal.

"Pangeran?" Tanya Kama namun tidak dapat jawaban.

"Pangeran!"

"Saya-"

Bukh!

Kama tersungkur ketika Arnal menonjok Perutnya, Pukulan Arnal tidak main-main! Apakah ini yang dinamakan kekuatan dari seorang boti?

"D-diam Kau Kama, Aku pukul lagi jika kamu memanggil ku dengan sebutan ' sayang ' " Wajah Arnal memerah sempurna, dia sangat malu!

kama yang mendengar tersebut seketika menyeringai, Menggoda pangeran nya seperti nya ide yang cukup bagus, walaupun resiko kemungkinan ia hanya akan koma tapi hey! Kama kuat.

"Mengapa sayang?"

Bukh

"H-hei sayang aku bisa jelaskan!"

Bukh

"Uhuk! Sebentar sayan-"

Bukh

Tonjokan terakhir dari Arnal, Sedangkan kondisi Kama saat ini sungguh tidak terlihat baik-baik saja.

Wajah nya sangat lembab berwarna ungu kemerahan hingga Darah keluar dari sela mulut nya.

"Mampus!" Arnal kemudian menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

Hap

Seseorang ada yang memeluk nya dari belakang, Arnal yang penasaran sekaligus kaget reflek mengeluarkan kepalanya dari selimut.

Betapa terkejutnya ketika melihat kama sedang memeluk nya dari belakang, luka-luka dan lembam yang diterima Kama pada muka nya sekarang sudah menghilang.

Karena kama sendiri memiliki Sihir penyembuhan tingkat 3, Cukup cepat untuk menyembuhkan diri sendiri namun jika dipakai untuk orang lain akan menguras lebih banyak mana.

"Ish! Jangan Deket-deket, Pengen ku pukul lagi?!" Arnal mengerucut bibirnya kebawah membuat Kama menahan gemas.

"Aaa~ Jangan dong~ Pangeran, Pelayan mu ini sudah sekarat" Arnal hanya dapat mendengus ketika mendengar ucapan Kama.

Arnal mengalihkan perhatian nya kedepan, ia harus memikirkan rencana selanjutnya, Jika tidak bisa rencana A maka rencana B, Jika tidak bisa kedua-duanya maka ia harus milih pasrah.

Opsi pasrah lebih baik dan mudah tapi-.. Oh tidak-tidak! itu membuat dirinya mati kedua kalinya.

Kama menatap Arnal yang sedang melamun, ia tidak menyukai Arnal yang melamun, Sebab ketika Arnal melamun. Matanya terlihat seperti orang depresi berat.

"Akh! Kama- shh.. apa yang ugh.. kau lakukan sialan!." Arnal tersentak sekaligus meringis ketika Kama secara tiba-tiba menggigit leher mulus nya.

"Maaf pangeran, Saya tidak sengaja" Santai Kama membuat Arnal kesal.

Cats Sa Psychí - Bl (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang