Satang nampak berjalan cepat mencari-cari kamar rawat inap Winny. Ia tadi tengah berada di rumah keluarga adulkittiporn. Namun tiba-tiba ia dapat telfon dari fourth kalau Winny kecelakaan.
Satang membuka pintu memasuki ruangan tersebut. Disana sudah ada teman-temannya, Nindy, dan orang tua Winny.
Ia menyalimi tangan boun dan Prem yang sudah ia anggap seperti papa dan papinya. Dan berjalan bergabung bersama teman-temannya.
"Ini semua gara-gara Lo" ucap Nindy menunjuk satang.
"Heh kadal kudet gue gak ngapa-ngapain ya setan" ucap satang dengan nada yang sedikit emosi.
Bagaimana tidak emosi? Dia baru saja tiba di sana. Dia bahkan tak tau kenapa Winny bisa kecelakaan. Seingatnya , ia pergi meninggalkan cafe milik dunk menuju rumah aki jumpol ingin bertemu dengan nini cantiknya gun.
Bisa-bisanya kadal kudet ini menyalahkan nya padahal dia tidak tau apapun yang terjadi sedetik setelah dia pergi.
"Kalo Lo gak bilang alasan Lo gak nongkrong sama temen Lo dari seminggu yang lalu itu Winny. Mungkin dia gak bakal ngerasa bersalah dan ngejar Lo buat minta maaf" ucap Nindy lagi.
Satang hanya tersenyum miring lalu berkata,"gue kira Lo kenal Winny. Ternyata cuma kenal sampul nya doang"
"Lo!—"
"Kamu siapa? Tidak bisa diam? Winny sedang istirahat" ucap Prem membuat teriakan Nindy terpotong begitu saja.
"Aku pacarnya winny Tante" ucap Nindy ramah.
"Mata Lo katarak? Papi Prem cowo bukan cewe" ucap satang membuat Nindy melototkan matanya ke arah satang.
"Jauhkan mata lebar mu itu dari anakku!" ucap Prem memperingatkan Nindy dan berjalan memeluk satang.
Satang hanya mengejek Nindy yang terlihat sangat marah.
"Om aku pacarnya winny loh. Gak niat meluk aku juga?" Ucap Nindy manja mengadu pada boun yang diam saja sedari tadi.
Prem menatap tajam suaminya yang hanya diam menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Gatel" ucap Prem sini melirik Nindy.
Nindy yang terlanjur kesal meraih tasnya dan berjalan keluar menghentak-hentakkan kakinya.
"Hadehhh hari ini full drama banget Cok" ucap Marc yang kini sudah memegang kepalanya pusing sendiri.
🍁🍁🍁🍁
Malam ini satang kembali datang ke rumah sakit atas permintaan Prem karena dia harus pulang mandi dan berganti pakaian. Prem akan balik kerumah sakit sekitaran jam 10 malam.Satang duduk di kursi sebelah Winny yang masih memejamkan erat matanya. Luka pria itu tak terlalu parah. Hanya bagian kepala yang bocor dan lengan yang kegores.
Selang beberapa saat , Winny mengerutkan dahinya. Pusing melandanya. Perlahan matanya terbuka memicing menyesuaikannya cahaya yang masuk di kornea matanya.
Hal pertama yang ia temui adalah satang yang tengah membalas pesan di ponsel. Wajahnya terlihat kesal.
"Dasar kadal kudet" umpatnya pada ponselnya sendiri.
Winny mengambil alih ponsel satang yang membuat sang empu langsung menatap sengit si pelaku.
"Lo bangun-bangun resek banget sih! Balikin!" Gerutu satang kesal. Ia menengadahkan tangannya meminta ponselnya kembali. Bukan Winny namanya jika tidak menjahili satang.
"Nih" ucapnya mendekatkan ponsel satang.
Saat satang hendak mengambil ponsel itu, Winny langsung menarik ponsel itu kembali. Winny melakukan itu beberapa kali membuat satang kesal. Winny masih terus menyodorkan ponsel milik satang. Dengan cepat satang bergerak ingin mengambil ponsel tersebut. Namun secepat apapun ia tetap kah cepat dari Winny.
Karena kecepatan gerakannya, membuat satang kehilangan keseimbangannya dan jatuh menubruk tubuh bagian bawah Winny.
"Argh" jerit Winny merasa nyeri pada alat vitalnya.
Satang yang mendengar jeritan Winny refleks mengelus-elus kelamin Winny agar mengurangi rasa nyeri pada temannya itu.
"Aduh maaf gue gak sengaja sumpah" ucap satang masih mengelus alat vital Winny. Sang empu hanya diam. Wajahnya merah. Ia menahan tangan satang membuat sang empu menoleh menatap Winny yang wajahnya sudah merah padam menahan sesuatu.
"Lo harus tanggung jawab tang" ucap Winny menarik satang lebih dekat dengannya.
Winny meraup rakus bibir satang. Satang mencoba mendorong tubuh Winny menjauh sampai ciuman itu terhenti sebentar. Hanya sebentar karena tangan Winny menahan pinggangnya dan mencium kembali bibir satang.
Satang hanya bisa pasrah dan membalas tiap lumayan dari Winny.
Merasa pasokan udaranya mulai habis , satang memukul bahu Winny. Winny yang peka melepas ciuman mereka dan beralih mencium dan menyesap leher jenjang satang menciptakan tanda merah keunguan disana.
Selesai dengan itu Winny kembali mencium bibir satang. Mereka saling melumat bibir satu sama lain.
Sibuk dengan urusan mereka. Tanpa sadar pintu terbuka menampilkan boun dan Prem yang terdiam membeku menatap pemandangan di depan mereka.
Winny yang melihat orang tuanya berada di ambang pintu spontan melepas ciuman mereka.
"Papa" beonya. Tatapannya menatap lurus kedepan membuat satang yang langsung berbalik membelakangi Winny dan melihat kearah pintu.
____________________________________________________________________________
Chapter 3 nihh yuhuuu( ╹▽╹ )
Berkat dukungan kalian aku bisa terus ngelanjutin tulisan aku. Thanks gess(≧▽≦)
![](https://img.wattpad.com/cover/344764670-288-k892920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FRIEND MY FUTURE HUSBAND
RomanceMenceritakan satang yang terpaksa menikah dengan temannya Winny karena kepergok cipokan depan ortunya waktu di rumah sakit dan berujung faling in love bahkan punya keluarga Cemara juga. Saksikan kelanjutan kisah mereka sekarang 😁🌷 Oh iya, cerita...