Jam menunjukkan pukul 10:15. Bel istirahat sudah berbunyi. Siswa siswi sudah banyak meninggalkan kelas menuju kantin, taman, perpustakaan , bahkan toilet.
Di Meja panjang kantin sudah diisi oleh tawa Winny dan teman-teman. Tawa mereka terhenti kala melihat Marc yang hanya diam tanpa merespon mereka.
"Serius gue nanya Lo kenapa dah murung banget lo?" Tanya prom yang berada tepat di depannya.
"Gapapa"
"Udah kek cewe ngambek Lo" timpal prom lagi.
Marc mengaduk-aduk makanannya tak berselera. Tatapannya beralih ke depan tak sengaja bertabrakan dengan mata pria yang duduk menghadap dirinya di meja seberangnya. Mereka sama-sama memutus kontak mata.
🍁🍁🍁🍁
"Besok pertandingan saya tidak mau ada kesalahan sedikitpun. Jadi saya harap apa yang ada di pikiran mu itu buang jauh-jauh. Jangan buat masalah mu menjadi masalah untuk rekan setim mu" peringatan keras terucap pada guru pelatih itu pada Marc.
"Baik pak" sepeninggalan pria itu, Marc duduk menekuk lututnya dan menyandarkan kepalanya pada tumpuan yang ia buat di atas lututnya.
Ia mengangkat kepalanya ketika ia merasa seseorang duduk tepat di sebelahnya dan menyandarkan kepalanya di bahu milik Marc.
Marc membenarkan posisi duduknya dan membiarkan satang bersandar di bahu nya.
"Winny gak nyariin Lo?" Tanya Marc mengusap rambut adiknya lembut. Marc dapat merasakan gerakan kepala satang sebagai jawaban dari pertanyaan Marc.
"Tumben. Lo berantem sama Winny?" Sekali lagi Marc dapat merasakan gerakan kepala satang yang mengatakan tidak.
"Kak, dia?" Usapan tangan Marc berhenti kala satang mengucapkan kata dia.
"Kakak gapapa?"
"Lo tau toko ice cream yang baru buka di sebrang komplek Tempat biasa kita main dulu gak tang? Katanya sih enak. Ayo kita coba, udah lama gak ngabisin waktu bareng adek gue ini" Marc berdiri mengulurkan tangannya yang langsung di sambut riang oleh satang.
"Ayoooo!!" Mereka berjalan keluar dari gedung olahraga.
Dari balik tembok seorang pria dengan kacamata bening menatap punggung Marc dan satang yang perlahan menghilang dari balik pintu gedung olahraga.
"Emang ga ada harapan lagi?" Ucap pria itu yang berjalan keluar dari gedung olahraga.
🍁🍁🍁🍁
Malam menunjukkan pukul sembilan malam. Satang baru saja menginjakkan kakinya di pintu rumahnya. Saat ia masuk ia langsung di hadang oleh banyak pertanyaan dari suaminya.
"Kamu gapapa kan?"
"Ga ada yang luka sedikit pun kan?"
"Makan ice cream nya gak banyak kan?"
"Kenapa lama sekali si? Aku khawatir ini"
Begitulah kira-kira liputan pertanyaan dari Winny.
Satang hanya memijat batang hidungnya pening melihat tingkah protektif suaminya. Ya dia tau kandungannya harus di jaga. Tapikan bayinya baru satu bulan.
"Tuhkan pusing. Sini duduk dulu. Aku ambilin air" Winny menggiring satang untuk duduk di sofa ruang tamu lalu ia berjalan menuju dapur.
Winny kembali dari dapur dengan membawa nampan berisi segelas susu coklat dan sepiring nasi goreng.
"Nih makan, kamu pasti belum makan kan?"
"Ihh aku udah kenyang tau sayang" satang meminum susu coklatnya habis lalu mengecup bibir suaminya.
"Aku mandi dulu" ucapnya berlalu meninggalkan Winny di depan ruang tv.
🍁🍁🍁🍁
Di kamar kamar tidur Winny tengah memeluk tubuh satang erat. Winny mendengarkan celotehan satang Yang sangat bersemangat.
Ia menceritakan betapa senangnya ia hari ini berjalan-jalan dengan Marc dan menghabiskan waktu berdua bersama kakaknya itu .
Ia juga bercerita bahwa ia bertemu dengan mantan kakaknya.
"Jadi Marc murung gara-gara mantannya balik dan pindah ke sekolah kita? Kok aku gak tau?" Winny tampak kebingungan.
"Oh kamu wajib tau?? Kalo kamu tau kenapa? Mau kamu gebet iya??" Satang melipat tangannya di depan dada dan memanyunkan bibirnya lucu seakan-akan ia terlihat sedang marah.
Winny mencium pipi gembul satang gemas dan mengecup pucuk kepala satang. "Aku cuma bercanda" tangannya memeluk erat tubuh satang.
Satang tau Winny hanya bercanda, namun satang senang melihat respon positif yang di berikan oleh Winny.
"Oh iya sayang, kamu nonton kan besok?" Tanya Winny, satang membuat ekspresi wajah berpikir.
"Nonton ya ya ya yaaaa~" Winny merengek manja terus memaksa satang agar datang menonton pertandinganya besok.
"Iya deh iyaaaa"
"Bener ya? Nonton ya? Jam 3 okey?" Satang mengangguk mengiyakan semua ucapan Winny.
Winny yang kegirangan mengecup bibir satang berkali-kali. "Makasih sayang" ucap Winny.
____________________________________________________________________________
Segini dulu deh. Otakku buntu bangett gak bisa mikir. doain aku up besok ya (。•̀ᴗ-)✧
See u next time (≧▽≦)
![](https://img.wattpad.com/cover/344764670-288-k892920.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FRIEND MY FUTURE HUSBAND
RomanceMenceritakan satang yang terpaksa menikah dengan temannya Winny karena kepergok cipokan depan ortunya waktu di rumah sakit dan berujung faling in love bahkan punya keluarga Cemara juga. Saksikan kelanjutan kisah mereka sekarang 😁🌷 Oh iya, cerita...