Malam ini cuaca cukup mendung. Angin terasa sangat dingin. Langit yang gelap semakin gelap. Jam sudah menunjukkan pukul 20:22.
Dering.......
"Halo?"
"Tang balik tang. Winny dalam bahaya. Papanya ngamuk tang"
Tutt...
Mendengar itu, satang langsung bergegas merampas kunci motor prom lalu pergi meninggalkan rumah tanpa menghiraukan jeritan prom yang memanggil namanya.
Satang menancap kecepatan motornya di atas rata-rata membelah jalanan kota menuju rumah nya dan Winny.
Sesampainya di rumah, ia langsung masuk kedalam dan melihat rumah yang berantakan serta Winny yang sudah duduk bersandar di tembok dengan sudut bibir yang berdarah.
Disana juga terdapat boun yang memegang kaca yang sekarang ia lembar pada Winny. Winny menutupi wajahnya dengan tangannya sehingga kaca itu pecah dan mengenai lengan Winny.
"Winny!" Satang langsung berlari menghampiri Winny bersimpuh menatap Winny yang menatap tajam dirinya tanpa memperdulikan kaca yang juga melukai lututnya.
Tangannya bergerak ingin menangkup wajah Winny namun dengan segera di tangkis oleh Winny.
"Win—"
"Puas Lo? Puas liat gue di hajar bokap gue? Udah puas liat gue luka-luka gini?" Ucap Winny menatap tajam kearah satang.
"Bukan—"
"Asal Lo tau tang. GARA-GARA LO HUBUNGAN GUE SAMA BOKAP GUE HANCUR ANJING" bentaknya pada satang.
Satang ingin meraih Winny namun dengan segera Winny bangkit lalu berjalan meninggalkan satang sendiri. Hanya sendiri. Boun? Sudah pergi sejak Satang menghampiri Winny.
"Win, maafin gue" lirihnya mulai terisak.
🍁🍁🍁🍁
Satang tersentak dari tidur nya. Matanya perlahan menatap kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 2 pagi. Matanya menatap ke sebelah kasurnya yang terlihat kosong. Tak ada siapapun disana. Winny benar-benar pergi meninggalkannya.
Satang memejamkan matanya kembali berniat tidur namun sialnya perutnya mual. Dengan cepat ia berlari menuju kamar mandi dan mulai memuntahkan isi perutnya.
Walau tak ada yang keluar. Namun mualnya tak kunjung hilang. Ia menelfon Winny. Namun tak ada sahutan dari sang empu walau ponselnya berdering.
Satang menatap nanar layar ponsel nya dan tersenyum getir meratapi nasibnya yang di benci oleh Winny.
Rasa mualnya kian menghilang berganti dengan rasa pusing dan pegal di sekujur tubuhnya.
Ia sebisa mungkin berdiri berjalan menuju kasurnya. Namun saat tubuhnya baru saja di rebahkan, rasa mual kembali menyerang membuat satang langsung bangkit memuntahkan isi perutnya.
"Kok aku mual-mual terus sih? Gak mungkinkan aku...?? Ah paling cuma masuk angin" ucap nya lalu kembali tidur tanpa memikirkan apapun.
🍁🍁🍁🍁
Jadwal istirahat telah di mulai. Satang dan teman-temannya tak kedapatan tempat duduk saat ini. Merek masih menatap semua bangku di ruangan itu sampai Marc mengangkat tangan memberi kode duduk bersama.
Satang dkk Sontak langsung berjalan mendekati meja yang di duduki Marc dkk.
Saat bokong satang menduduki tempat di sebelah Winny. Winny tiba-tiba berdiri menghempaskan sendoknya ke piring membuat dentingan keras terdengar dan semua atensi menatap kearah meja mereka.
Winny ingin pergi namun dengan cepat satang tahan.
"Lepas sialan" Winny yang ditahan langsung menyentak tangan satang kasar dengan sorot mata kebencian yang ia pancarkan pada satang.
"Jangan pergi, biar aku yang pergi" ucap satang yang berjalan meninggalkan nampan nya keluar dari kantin diikuti Marc yang mengejarnya dari belakang.
Sepeninggalan satang, Winny langsung duduk kembali meminum just jeruk miliknya.
"Win, Lo gak keterlaluan?" Ucap Gemini namun di acuhkan oleh Winny.
"Kalo tiba part penyesalan gue bagian ketawa ya" ucap Gemini lagi.
🍁🍁🍁🍁
Sepulang sekolah satang mampir ke apotik membeli dua testpack dan satu promagh. Ia akan mencoba yang ia perkirakan tadi malam.
Ia mulai mentest satu testpack dan hasilnya positif. Merasa kurang percaya, ia memutuskan mencobanya lagi dan hasilnya sama. Ia positif. Ia diam bingung harus bereaksi bagaimana.
Ia mulai memfoto testpack itu lalu mengirimnya pada Winny berharap Winny luluh padanya. Namun balasan Winny membuatnya bungkam.
Winny menganggap itu hanya rekayasa akal-akalan satang agar ia pulang. Namun satang tak menyerah. Ia menelfon Winny.
"Win, tolong perut aku sakit" ucapnya dibuat-buat lirih.
"Ck, nyusahin Lo"
Tutt...
Satang hanya diam dan duduk menyandar pada kloset. Matanya kembali berkaca-kaca. Ntah mengapa ia sangat merindukan Winny saat ini.
Ia mulai membuka pakaian nya hendak memberikan tubuhnya. Satang mulai masuk kedalam bathub dan merebahkan tubuhnya didalam sana. ia diam merasakan air dingin yang menyapu seluruh tubuhnya. Rasanya sangat menenangkan. Ia mulai memejamkan matanya tertidur.
5 menit berlalu , Winny tiba di rumah dan berjalan menaiki anak tangga menerobos masuk kedalam kamar mandi dan menatap satang yang tertidur di dalam bathub.
Tanpa pikir panjang, Winny mengangkat tubuh bugil satang lalu menaruhnya di atas kasur dan menyelimuti nya.
Winny memanggil dokter kerumah untuk mengecek keadaan satang.
Selang beberapa saat dokter memeriksa, dokter Jimmy kini menarik Winny berbicara.
"Gimana phi Jim??"
"Satang cuma kecapean aja. Dia gak boleh kelelahan, banyak pikiran, satang juga gak boleh setres win. Itu bisa bahaya ke janinnya. Kamu tau kan resiko satang ngelahirin itu besar. Selain bahaya ke janinnya, itu juga bahaya ke dia sendiri. Sebaiknya terus awasi dia. Aku permisi" ucap Jimmy lalu berjalan meninggalkan rumah Winny dan satang.
Winny menatap lekat wajah teduh satang.
Ia tak tega sebenarnya, namun egonya lebih tinggi. Jadi, alih-alih menjaga. Winny memilih meninggalkan satang sendiri di rumah daripada menjaganya.
Saat Winny pergi satang mulai membuka matanya menatap pintu yang sudah kosong tak menampakkan siapapun disana.
"Win...se benci itu kamu sama aku?" Ucapnya yang kini kembali menangis
___________________________________________________________________________
Aduhh bayi aku di sakitin hwaaaaa. Part konflik inih. Abis iniii baru kita bucin lagi. Insyaallah ya gesss. Doain mood aku gak turun. Tkutny nanti lagi badmood malah buat sad ending 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FRIEND MY FUTURE HUSBAND
RomanceMenceritakan satang yang terpaksa menikah dengan temannya Winny karena kepergok cipokan depan ortunya waktu di rumah sakit dan berujung faling in love bahkan punya keluarga Cemara juga. Saksikan kelanjutan kisah mereka sekarang 😁🌷 Oh iya, cerita...