10

2.2K 186 1
                                    









       Usai makan siang, Ollan dkk pun langsung menuju kamar yang di tunjuk Oniel pada mereka tadi.

" Bujetii, ini kamar apa warnet. keren banget njirr." ucap Adell kagum

Di kamar itu semuanya lengkap ada lemari untuk cemilan dan ice cream juga.

" Gue kalo jadi Oniel pasti betah banget kalau harus seharian di rumah dengan fasilitas yang lengkap kek gini." Sahut Lucas

" Sultan mah bebas. ya kan Sha, Kath" ucap Ashell sambil menarik kedua tangan sahabatnya itu, menuju ranjang yang berukuran king size.

Lucas menahan lengan Kathrin " Ikut dong yank."

" Mau aku tonjok ? sana ah kamu main aja sama yang lain." 

" Hmm, yaudah deh. tapi pulang kamu tidur di rumah aku ya." pinta Lucas sambil mengelus pipi Kathrin

" Iyaa LLCKP." ucap Kathrin sambil terkekeh

" Bisa aja Bokem."  Lucas membalikkan badannya menuju Ollan dkk yang sedang asik bermain game.

     Di kamar Oniel, Indah sedang duduk di sofa mini berwarna abu tua. setelah mengunci pintunya Oniel segera menghampiri Indah dan duduk di samping gadis itu yang dari tadi bersikap acuh padanya.

Gadis itu masih saja sibuk dengan ponselnya " Ck, bisa simpan dulu ga tuh hp!"

" Hmm." Balasnya lalu menaruh ponselnya di meja.

Oniel berdiri dan mengambil jkotak p3k lalu memberikannya pada Indah.

" Untuk ? " tanya Indah dengan alis yang terangkat

" Obatin tangan gue."

" Kenapa gak nyuruh si ariel - ariel itu aja buat obatin luka kamu." ketus Indah dengan menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

" Kan yang ada di depan gue sekarang itu lo, bukan Ariell. jadi lo yang harus obatin sama gantiin nih perban."

Indah membuang nafasnya kasar, dan segera mengambil kotak p3k yang ada di tangan Oniel.

" Pelan - pelan." beritahu Oniel

" Iya tau!"

" Sshhh Argh. pelan - pelan Riell!." Oniel tanpa sadar menyebutkan nama Ariell di depan Indah

Gerakan tangan Indah seketika terhenti saat Oniel menyebutkan nama wanita lain

" Shitt! bisa - bisanya gue nyebut nama wanita sialan itu."

" BERSIHIN SENDIRI!!." sentak Indah sambil melempar kasa yang telah di beri obat merah itu.

Oniel meraih tangan Indah dengan cepat " So-sorry, gue gak ada maksud apa - apa cuma gak sengaja kesebut namanya."

" Cari wanita pujaan lo itu dan jangan suruh gue buat obatin luka lo!." ucap Indah dengan tatapan tajam

" Kok gue nggak suka ya, dia ngubah panggilan dia ke gue."

" Gue cuma pengen lo yang ngobatin luka ini." ucap Oniel dengan wajah memelas

" Luka ini gak bakal sembuh jika wanita lain yang mengobatinya."

Indah terdiam mencerna ucapan Oniel barusan, Indah tidak mengerti maksud dari ucapan Oniel apa

" Maksud Oniel apa sih." batin Indah

" Ndah. please obatin yah ." ucap Oniel sambil menarik tangan Indah agar bisa duduk kembali.

" Ok, abis ini gue mo balik."

CHOOSE ME ( REVISI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang