" Oniel, barang - barang kamu udah beres ?" tanya Frans
Mereka bertiga bersama para sahabat Oniel, telah tiba di bandara sekitar 30 menit yang lalu untuk ikut mengantarkan Oniel dan keluarganya
" Iya pih."
Frans mengangguk, Anin yang berada di sampingnya menghampiri sahabat putranya itu dengan senyum tulus
" Maaf ya, kalau Oniel udah ngerepotin kalian."
" Gak kok tan, lagian Oniel udah seperti sodara bagi kita. kita yang harusnya berterima kasih karena Oniel mau jadi sahabat kita." ucap Olan.
" Gue yang harusnya terimkasih bro, kalian udah nerima gue dengan baik." ucap Oniel dan langsung memeluk satu persatu sahabatnya itu.
Indah hanya bisa diam menatap Oniel, ia tidak tahu harus berkata apa karena Indah takut jika air matanya tumpah saat mengucapkan kata - kata perpisahan pada pria itu
" Gue gak pengen lo pergi Niel, tapi ini keinginan lo dan kedua orang tua lo sedangkan gue sama sekali gak punya hak untuk itu "
Tatapan Mommy Anin tertuju pada Indah, ia bingung apa yang membuat gadis itu terlihat begitu kehilangan dan ada raut tak rela di sana
" Ada apa dengan gadis itu ? apa dia suka sama Oniel. sepertinya dari mereka semua dia yang terlihat sangat kehilangan."
Karena kasihan Anin langsung memanggil Oniel dan membisikkan sesuatu pada anaknya tersebut
" Gak papa sayang, kita masih punya waktu 20 menit sebelum ke pesawat." ucap Anin
" Yaudah kalo gitu Oniel ke sana dulu ya mih ".
Setelah ibunya mengiyakan, Oniel menghampiri Frans untuk menitipkan tas nya baru itu ia menghampiri Indah yang sedang duduk di kursi bersama Ashel.
" Shel, gue pinjam Indah bentar ya."
Ashel tidak menjawab melainkan menatap Indah, Indah yang di tatap sedikit memberi anggukan karena malu mungkin
" Ikut gue bentar."
" Mau ke mana ?" tanya Indah namun tidak di jawab oleh Oniel
Tak jauh dari area bandara ada taman yang khusus di sediakan di sana, Oniel menggandeng tangan gadis itu dan membawanya ke sana
" Bentar " Oniel untuk di jadikan alas duduk Indah
" Buat apa ? Itu nanti kotor jaketnya Niel "
" Duduk aja Ndah, kotor juga tinggal cuci doang gampang kan "
Oniel duduk lebih dulu di rerumputan lalu meraih tangan Indah " Sini, atau mau duduk di pangkuan gue ? "
Indah terkikik geli, ia meraih tangan Oniel dan tersenyum di sebelah pria itu. Keduanya duduk berdampingan di bawah rindangnya pohon beringin
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOOSE ME ( REVISI )
General FictionCornellio Harrison, Aku mencitaimu walaupun kamu milik wanita lain..!!