Bab 33. Pengakuan Rea

870 43 1
                                    

"arrrggghhh,makin rumit udah kalau ada tuh cabe" ujar Rea sedikit frustrasi
"oiya gue udah lama nggak ke rumah daddy, apa gue kesana aja ya sekarang sekalian refreshing" ucapnya sembari berfikir.
"kesana aja deh, dari pada disini yang ada kepala gue bisa meledak liat muka si cabe" ujarnya lagi. tanpa berpikir panjang Rea bergegas mengambil jaketnya yang terletak di depan lemari. kemudian beranjak turun melewati beberapa orang yang tengah mengobrol ria di ruang keluarga, jangankan menoleh menyapa saja tidak memang aneh keluarganya. rea pun segera pergi meninggalkan kediaman keluarga Argantara dengan mengendarai mobil kesayangannya.

sedangkan di sisi lain

"Ren, kita pulang sekarang" ujar seorang pria tampan
"kenapa ka?" tanya pria yang dipanggil Ren itu.
"gue kangen Rea, udah lama gue nggak pulang,tuh anak juga jarang kasih kabar gue" ujar Laskara, yahh pria itu adalah Laskara dan Rendy sahabatnya.
"hmm, oke kita pulang sekarang " ujar Rendy menyetujui.

*********

"ehh guysss berhubung kita pulang cepet gimana kalau kita kerumah Rea " ujar Audrey semangat
"boleh tuh, coba telpon Rea dulu" ujar Reva
Audrey menganggukkan kepalanya singkat kemudian mengambil ponselnya yang terletak di dalam saku almamaternya.

tuuutttt tutttttttt

[ halo,ada apa?] tanya Rea to the point

"elah re ngegas amat lu, btw Lo dimana sekarang kita mau kerumah lu nih" ujar Audrey

[gue lagi di jalan mau pergi bentar] ujar rea diseberang sana

"kita ikut yaa" ucap Audrey dengan nada memohonnya

[gue lagi ada perlu cuma bentar doang] ucap Rea

"pokoknya kita tetep ikut, sharelock sekarang" ujar Audrey tak mau dibantah

[ serah dah] ucap rea pasrah

"oke gue tutup dulu teleponnya baybay" ujar Audrey kemudian mematikan sambungan teleponnya.

***Reaa bestohh

¶jln.cinderella no 2.∆***

"Yukk gesss kita ke jln. Cinderella no 2. Rea udah nungguin kita disana" ujar Audrey semangat.

balik lagi ke Rea

"bisa gawat kalau mereka ikut, tapi gue juga nggak bisa bohongin mereka terus, cepat atau lambat mereka juga bakalan tau siapa gue, apa ini waktunya gue bilang sama mereka" ujar Rea nampak bingung
"huffft, semoga aja mereka bisa ngertiin gue" ucap Rea seraya berdoa. tak berselang lama sebuah mobil datang dari arah belakang dan berhenti tepat di sebelah mobil Rea, siapa lagi kalau bukan sahabatnya dengan Dilla yang sebagai supir dadakan.
"aloow bestohh " sapa Audrey ceria
"Lo mau kemana Re?" tanya Dilla mengintimidasi
"udah nanti gue jelasin, kita satu mobil aja pakek mobil gue" ujar Rea nampak serius. mereka pun menganggukkan kepalanya kemudian bergegas masuk kedalam mobil Rea. dengan kecepatan sedang Rea mengendarai mobilnya.

"Lo kenapa Re, kusut amat tuh muka kek baju kurang di setrika " ujar Audrey memecah keheningan di dalam mobil
"panjang ceritanya, Si cabe ada di rumah gue" ujar Rea malas
"lah bukannya udah biasa ya?" tanya Reva
"kali ini beda" ujar Rea membuat ketiga remaja ini penasaran.
"beda apanya?" tanya Dilla
"ortu gue adopsi si cabe" ucap Rea lagi
"Whattttt" teriak Audrey dan Reva barengan membuat Rea tergelonjak kaget
"ga usah teriak juga Bambang" jelas Rea semakin pusing.
"kok bisa si musang di adopsi?" tanya Reva penasaran
"berarti dia jadi sodara Lo dong re" timpal Audrey
"dih ogah ya, gue juga gak tau kenapa dia diadopsi" jelas Rea. tak terasa mereka sudah sampai di tempat tujuan.

"Permisi non, mau cari siapa ya?" tanya satpam itu ramah
"saya mau ketemu Tante Rania" ujar Rea tak kalah ramah sedangkan para sahabatnya hanya terdiam bak patung melihat interaksi keduanya
"kalau begitu tunggu sebentar non saya tanyakan dulu" ujar satpam itu
"baik pak" balas Rea singkat

Transmigrasi Ara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang