Bab 23. Berjalan dengan Lancar

1K 67 1
                                    



"udah siap" tanya Alvaro kepada Rea yang sudah duduk manis dibelakang Alvaro

"Siap, yuk jalan" ajak Rea semangat. Alvaro pun menjalankan motornya melewati jalan pintas yang sepi bak kuburan. Hingga 30 menit diperjalanan kini mereka sampai di kediaman keluarga Atmadewa terlihat seorang wanita paruh baya yang tengah berpamitan dengan seorang pria yang tak lain adalah suaminya. Tak berselang lama wanita itu pun memasuki mobil yang telah disiapkan dengan dikawal oleh 5 orang bodyguard. Perlahan mobil yang dinaiki wanita itu pun melenggang pergi meninggalkan kediaman Atmadewa diikuti oleh para bodyguard. Rea dan Alvaro pun menjalankan motornya dengan pelan agar tidak diketahui oleh mereka.

Sedangkan di sisi lain

Disebuah ruangan yang luas dengan nuansa hitam gold terlihat seorang pemuda yang tengah duduk di atas kasur king size dengan mata yang tak henti hentinya menatap sebuah foto gadis cantik. Senyumnya yang mengembangkan semanis gula.

"Kau sangat manis baby aku bahkan tak rela jika kau menjalin hubungan dengan pemuda lain" ujar pemuda itu

"Apakah aku harus bertindak cepat agar aku bisa memilikimu dan menyingkirkan para kucing yang katanya sebagai pacarmu" ujarnya lagi sembari memandangi foto itu.

"Ku rasa itu bagus tapi aku akan membiarkanmu bersamanya sebentar setelah itu aku akan datang dan membawamu jauh dari mereka hahaha" ujar pemuda itu dengan tawanya.

Balik lagi ke Rea

Kini mereka tengah membuntuti mobil yang dikendarai oleh supir keluarga Atmadewa

"Gha kita cegat mereka di depan sana kita harus bertindak cepat" ujar Rea kepada Alvaro

"Oke, pegangan" ujar Alvaro. Ia pun menaikkan kecepatan motornya dan menyalip kendaraan bodyguard serta kendaraan yang ditumpangi oleh istri dari Erlangga Atmadewa.

Citttttttt

Suara decitan mobil terdengar Rea dan Alvaro pun segera turun dan menghampiri mobil yang ditumpangi oleh istri dari Erlangga Atmadewa. Para bodyguard pun segera turun dan menghampiri Rea dan Alvaro.

"Siapa kalian" tanya seorang bodyguard

"Kalian nggak perlu tau siapa kita" ujar rea dengan nada datar nan dinginnya. Rea pun memandang Alvaro sekilas kemudian menganggukkan kepalanya. Alvaro yang mengerti akan maksud rea pun menganggukkan kepalanya. Kemudian mereka pun mulai menyerang para bodyguard itu.

Bughhhh

Bughhhh

Bughhhh

Krakkkk

Bughhh

Suara pukulan terdengar menjadi alunan melodi indah pada malam itu.

Sedangkan di dalam mobil

"Astaga apa yang terjadi, aku harus memberi tahu mas Erlangga" ujar seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah nyonya Keyla Adhya Atmadewa. Dengan cepat ia mengambil ponselnya namun saat akan menelpon sang suami seseorang merampas paksa ponselnya dan melemparnya hingga hancur.

"Heii siapa kamu, kembalikan ponselku" teriak nyonya Keyla panik. Tak lama kemudian orang itu pun menarik paksa nyonya Keyla dan membawanya ke dalam mobil.

"Lepaskan aku" teriak nyonya Keyla

"Lepaskan" teriaknya lagi

"Diam atau ku bunuh " ujar seorang pria sembari menodongkan senjata api ke arah kepala nyonya Keyla. Nyonya Keyla pun terpaksa diam dan masuk ke dalam mobil. Tak lama kemudian mobil itu pun melenggang pergi meninggalkan tempat itu

Transmigrasi Ara [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang