23. Sebuah Permintaan

7.3K 735 46
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Alander tersenyum haru melihat keempat anaknya berada di mobil yang sama dengannya. Bahkan nyanyian aneh yang ketiga anaknya itu nyanyikan kecuali Hara membuat perasaan nya semakin senang.

Apalagi Tala alias Tara terlihat sangat menikmati perjalanan nya sambil bertepuk tangan dan sesekali mengusili Ansel yang tampak murka.

"Tala jangan usilin Ansel dong. Ansel risih tau." oceh Ansel, dia menepis bahunya yang baru saja di sentuh oleh Tara. Seakan-akan tangan Tara ini memiliki virus yang mematikan.

Tara merengut kesal. Dasar Ansel menyebalkan, baru saja tadi sedih-sedihan dan takut kehilangan nya sekarang Ansel kembali ke pabrik asalnya yang mana sangat menyebalkan.

"Lo nyebelin banget sih ensel pintu. Tadi aja sedih-sedihan bareng gue sekarang sikap nyebelin lo malah keluar lagi. Nggak suka gue, kalau kata Rasia nih ya. 'nggak like gue'.

Haru berceletuk. "Rasia terus di kepala lo. Ntar di selingkuhin mampus."

Hara ikut tertawa apalagi ekspresi yang di buat Tara terlihat menggemaskan saat menahan kesal.

"Nggak akan!" tekan Tara. Karna Rasia adalah saudarinya yang setia dan dia tidak akan selingkuh, toh Rasia itu saudarinya kok.

"Pede sekali anda." goda Haru.

"Ya nggak papa lah, tapi nih ya kalau dia suka sama Ansel ya alhamdulillah."

Ansel terbatuk mendengar ucapan Tara barusan dan langsung melotot horor ke arah Tara. Sebenarnya apa maksud ucapan Tara barusan?

Tara menunjuk Ansel yang baru selesai terbatuk.

"Nah lo batuk. Berarti iya kan Sel?"

"Nggak jelas kamu Tala!"

"Nggak jelas dari mananya. Kata orang kalau batuk itu berarti jawaban nya iya." tambah Tara tidak mau kalah.

Haru berbisik ke Ayahnya yang kebetulan tengah menyetir. "Bukannya diam berarti iya ya Yah? Kok dia bilang batuk berarti iya?"

Alander tersenyum tipis. "Iyain aja deh, yang penting dia bahagia."

"Tapi kalau Ayah boleh tau Rasia itu siapa?"

Haru semangat jika menceritakan ini semua karna dia berharap Ayahnya akan menentang itu semua karna dia kurang setuju jika adiknya yang menurutnya masih imut dan aneh itu sudah memiliki pacar.

"Rasia itu pacar dia Yah. Cantik sih tapi kelakuan mereka sama-sama nyebelin. Terus ya Yah mereka manggil satu sama lain Mommy Rasia Daddy Tala kan nggak banget Yah. Jadi suruh mereka putus ya Yah..." bujuk Haru.

I'M NOT TALA  (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang