34. Selamat Kembali Tara

8.5K 797 40
                                    

Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.

Awas salah lapak sayang...

Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.

Udah segitu dulu,

Happy Reading...

Perasaan Rasia benar-benar campur aduk sekarang. Bahagia dan sedih datang secara bersamaan. Hal yang membuat Rasia sedih adalah Tara tidak mengingat semua hal apa yang di laluinya selama ber transmigrasi di dalam raga Tala. Batas ingatan yang dia miliki sebelum dia tidak sadarkan diri adalah dia mengalami sesak napas saat memakan beberapa makanan waktu acara peresmian kantor cabang.

Rasia menghela napasnya, semua kenangan saat Tara berada di raga Tala ternyata hilang begitu saja. Padahal ada banyak suka dan duka yang mereka lewati bersama saat itu. Dari Rasia yang sering berada di sisi Tara, menganggu Tara bahkan dia pernah pura-pura menjadi pacar Tara. Kini semua kenangan itu hilang begitu saja.

Sangat di sayangkan sekali ingatan Tara di hilangkan, padahal ada banyak sekali kejadian haru yang telah Tara selesaikan bahkan sampai-sampai dia telah mengorbankan nyawanya selama dia masuk ke dalam hidup Tala.

"Tar, ini beneran kalau lo nggak bisa ingat semuanya tentang gue, Tala dan juga Ansel?" tanya Rasia sudah ke sekian kalinya.

Sebanyak apapun Rasia menanyakan hal itu, jawaban Tara selalu sama. Sepertinya memang benar sampai kapanpun dia memaksa Tara mengingat itu semua, ingatan itu tidak akan pernah kembali. Jadi, Rasia mungkin harus mengulangi semuanya dari awal.

"Gue minta maaf karena gue paksa lo buat ingat hal yang kayaknya nggak bakalan lo ingat. Lo pasti risih banget ya?" Tara menggeleng pelan, lagipula dia tidak masalah dengan itu semua

"Lo nggak usah minta maaf gitu dong. Gue nggak risih kok, tapi salah nggak sih kalau saat nama mereka lo sebut telinga gue ini ngerasa familiar dengan nama itu. Sebenarnya gue kenapa, dan apa yang terjadi sama gue selama ini?" Rasia berjongkok dan meletakkan baik-baik kaki Tara di tempat injakkan kursi roda.

"Kalau lo pengen tau sedikit tentang mereka, maka gue akan bilang kalau mereka itu berutang budi banget sama lo. Walaupun lo itu nyebelin dan tengil tapi lo harus percaya ada hal yang terjadi selama lo koma. Bahkan ada banyak sekali hal yang lo lalui selama ini. Tara, makasih udah mau kembali ke sini lagi..." Tara memijit pelipisnya, semakin lama apa yang Rasia ucapkan barusan semakin membuat dirinya penasaran. Tapi sayang sekali,  dirinya tidak mampu mengingat semua itu.

"Gue kepo, Ra."

"Gue penasaran!"

"Gue pengen tau apa aja yang gue alami. Tapi kenapa gue nggak bisa ingat satupun!" dumel Tara. Dia memukuli kepalanya berkali-kali, berharap apa yang Rasia ceritakan itu kembali hadir di ingatan nya. Tapi tetap saja, nihil.

Rasia tertawa kecil, dia tidak habis pikir dengan Tara yang kelihatan sekali sangat tersiksa karena rasa penasaran nya itu. "Udah, percuma lo pukul kepala lo itu. Bukan ingatan yang lo inginkan itu yang hadir malahan semuanya lo lupain. Lagian nggak usah di paksain sekarang, siapa tau ingatan itu bakalan muncul kapan-kapan."

I'M NOT TALA  (TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang