Holla,
Terimakasih sudah mau mampir untuk membaca.
Tapi sebelum itu, aku ingetin sekali lagi ya sama kakian kalau cerita ini bukan cerita bxb.Awas salah lapak sayang...
Oh iya, kalau udah baca cerita ini jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa vote dan komen.
Udah segitu dulu,
Happy Reading...
Sudah hampir setengah jam Alander dan anak-anak nya menunggu kembalinya Tala. Akan tetapi sampai sekarang pun anak itu belum juga menunjukkan batang hidungnya.
Entah kemana anak itu.
"Ck, aku susulin aja deh Tala nya. Perasaan dia ke toilet dari tadi deh. Sampai sekarang dia belum balik juga ke sini. Jangan-jangan dia kabur." ujar Haru tidak sabaran.
Ansel menggeleng tidak setuju. Tidak mungkin seorang Tara kabur begitu saja.
"Nggak mungkin Bang kalau Tala kabur. Mungkin aja dia kebelet buang air besar. Jadinya lama." sahut Ansel mencoba tetap positif thinking.
"Oke! Kalau 2 menit lagi dia belum balik juga kesini, lihat aja gue bakalan susulin dia ke toilet dan gue bakalan tarik telinganya sampai rumah." ancam Haru seraya memainkan sedotan di gelas minumnya.
"Iya bang, tunggu aja dulu."
Sedangkan di tempat Tara berada, anak itu tengah berdiri di depan cermin lalu merubah raut wajahnya. Dia mencoba untuk tersenyum walaupun tubuh itu sudah di penuhi aneka bentuk luka. Akibat perkelahian barusan.
"Gue nggak boleh kelihatan kayak cowok lemah. Gue harus tegar di depan Ayah dan juga Abang-abang Tala." Tara memantapkan hatinya untuk kembali ke tempat Alander dan anak-anaknya berada. Dia harus telihat baik-baik saja.
Tara melihat ke arah keluarga nya yang tampak khawatir, mungkin mereka khawatir karena dia belum juga kembali ke sana. Tara memastikan wajah dengan senyumnya dari layar ponsel.
"Oke senyum ini udah perfect. Selanjutnya, lo harus kelihatan baik-baik aja, Tara. Jangan bikin keluarga Tala tau sebenarnya apa yang terjadi."
Tara menghampiri mereka dengan senyum sumringah seolah-olah tubuhnya baik-baik saja dan luka di wajah serta tangannya itu bukan apa-apa.
"Tala, lo kok?" kaget Hara sambil menunjuk memar di bagian pipi Tala.
"Nggak usah di susulin bang, gue udah di sini kok. Baru juga di tinggal sebentar kalian udah kangen aja." Tara tertawa kecil sedangkan yang lainnya menatap Tala datar.
Tara salah besar. Di sini tidak ada yang merespon tawanya sama sekali. Mereka semua benar-benar kaget dengan kondisi Tala yang jauh dari kata baik.
Ansel menatap Tala dengan raut wajah kaget.
"Buset Tala, kamu habis dari toilet apa habis tauran. Kok luka kamu sebanyak itu?" tanya Ansel, berkali-kali Tara sudah mengedipkan matanya untuk mengode Ansel agar diam. Tapi Ansel tidak paham sama sekali dengan arti kedipan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M NOT TALA (TAMAT)
Ficción General~Cerita ini bukan cerita Bl ya sayang💕 Desc: Bagaimana jadinya jika remaja bernama Bamantara Anugraha Prayudha yang terkenal tengil, brandal dan selalu bikin emosi harus mengalami transmigrasi jiwa ke raga cowok cupu dan sangat pasrahan bernama Ar...