Chp 9

683 32 4
                                    

"Haya kamu diman- eh?"

...










"Hanzo! Aku-"

"Hah? Oh! Ma-maap ganggu!! Kirain kamu ilang terus aku denger suara di kamar mandi jadi ya aku masuk, g-gapapa kamu lanjut aja! Aku tidur duluan ya, okeh? Beres ya haha-"

Hanzo tidak bisa berkata-kata. Pikirannya kosong. Ia tidak tau apa yang harus dia katakan. Atmosfer pun berubah menjadi canggung, tidak ada satupun dari mereka yang berbicara.

"Hanzo."

Hanzo terdiam. Dia tidak tau harus bagaimana lagi, jujur, ini pertama kalinya dia melihat seseorang sedang nganu.. apalagi ini Hayabusa, makin bingung harus ngomong apa.

"U-umm.."
"Hanzo, sini dulu"
Hayabusa menyuruh Hanzo untuk mendekat, Hanzo pun berjalan perlahan.

"Zo.. liat kebawah"
"H-hah? Ke bawah- EH?!" rupanya milik Hanzo juga berdiri setelah melihat Haya, dirinya heran kenapa malah ikutan 'berdiri' ☺️

"Ekhem.. punya kamu juga.." Hayabusa berusaha menetralkan keadaan. Namun, dirinya ingin menggoda Hanzo karna pipinya yang memerah.

"Arghh sssttt!! Malu bgt astaga" Ucap Hanzo dalam hati. Jika dia bisa, dia ingin sekali menangis karna merasa sangat malu.

"Daripada kamu diemin mending langsung diurus, sakit kan berdiri terus?" Ucap Hayabusa sambil menunjukan senyuman mesumnya itu.

"H-hah?? Haya kamu mau ngapain?!"

Hayabusa melepas celana Hanzo serta celana dalam miliknya. Terlihat milik Hanzo sudah berdiri dgn tegak

*Author sedang cekikikan di part ini😭*

Hayabusa pun mendekatkan miliknya ke milik Hanzo, sementara Hanzo sudah speechless alias ga tau harus ngapain lagi, kalo bisa dia mau pingsan aja ditempat😔

*Cup*

Sebuah kecupan mendarat di dahi Hanzo, lalu disusul dengan kecupan di kedua pipinya.

"H-Haya.."
"Shh, I'll make you feel good"

Tak lama setelah itu, Hayabusa memberikan ciuman kepada Hanzo, mengajak Hanzo untuk ber adu lidah.
Hanzo kewalahan dengan Hayabusa,namun Haya tidak ingin berhenti. Dia menggerakkan tangannya kepada milik Hanzo.

"Ah- hnn~" Hanzo mulai mendesah pelan karna tangan Haya. Haya yang mendengar Hanzo pun lalu menggerakkan tangannya lebih cepat, untuk mengerjai Hanzo.

"H-Hayahh, mhh~" Hanzo menggigit bibirnya, menahan desahan yang keluar.

"Ukh, gausah ditahan Hanzo, come here"
Hayabusa menarik tangan Hanzo, kemudian menarik tangan Hanzo itu kepada milik Haya.
"Touch mine too, hm?"

Hanzo tidak tau lagi, kepalanya merasa kosong, dia hanya bisa mengikuti ucapan Hayabusa dan mulai menggerakkan tangannya bersamaan dengan gerakan Haya.
"Shhh, Hanzo.." Haya mendesah pelan. Suara Hayabusa terdengar sangat jelas di telinga Hanzo. Membuat Hanzo semakin terangsang saat ini.

"Ah- nghh~ Haya, aku mau keluar"
"Shh, kita keluar berdua okay? Huhh.."

Hanzo terus mendesah sampai akhirnya mereka keluar bersamaan. "H-Haya- mmm nghh!"
Hayabusa terlihat sangat menikmati desahan dari Hanzo. Sementara muka Hanzo terlihat merah merona sambil terengah-engah.

"Mh, Haya.."
Hanzo memegang erat tangan Hayabusa Karna kakinya yang lemas akibat kenikmatan yang diberikan oleh Hayabusa.
Mereka berdua menarik nafas dalam-dalam, dan perlahan, Hayabusa mendekat ke telinga Hanzo dan berbisik

"Good job babe, nanti aku yang beresin, kamu tidur aja" setelah itu Haya memberi Hanzo ciuman singkat dan menggendong Hanzo ke kamarnya. Hayabusa merapihkan baju tidur Hanzo, sementara Hanzo? Pikirannya sudah sangat kosong. Sehingga ia tidak tau apa yang harus dia lakukan.

"Kamu tidur aja, ya? I'll be back soon" *cup*
Sebuah ciuman mendarat di dahi Hanzo. Tidak lama kemudian, Hayabusa pergi meninggalkan Hanzo. Hayabusa berniat untuk membereskan kekacauan yang terjadi di kamar mandi setelah apa yang dia lakukan tadi.
















Dipagi hari ✨✨✨

"LU BENERAN NGOCOK PUNYA HANZO?? ANJIRRRRR!!!!" Suara kehebohan dari seorang wanita yang sedang ditelfon oleh Hayabusa sekarang, berhasil membuat pagi Hayabusa semakin pusing. Ya, wanita itu tentunya adalah Kagura.

"Brisik! Nanti Hanzo bangun gimana? Dasar manusia payung bodoh. Eh, lu bukan manusia ya? Lebih mirip monyet albino soalnya." Sahut Hayabusa sambil menyenderkan kepalanya ke telapak tangannya (pusing pala berbi).

" Gapapa mirip monyet, seenggaknya gw albino. Jadi gw monyet langka, alias special monkeyy~"

Ya. Saat ini Hanzo sedang tertidur pulas di kamar Hayabusa. Sementara Haya sedang menahan malunya karna kejadian kemarin. 'Gua udah ngotorin Hanzo.. fuck!' kira² itulah yang berada di pikirannya sejak jam 3 pagi. Dirinya tidak bisa tidur karna selalu teringat oleh desahan Hanzo yang sangat seksi baginya.

"Oke². Balik ke topik. Jadi..... Lu udah bercocok tanam bareng dia?" Tanya Kagura heran.
"Ga lah anj, kaki dia lemes jadi gw stop sampe situ aja. Sumpah Ra, muka dia itu mirip tomat. Merah banget." Balas Hayabusa dengan antusias.

"Halah, bilang aja kalo lu kecanduan. Gw juga kalo mainin Oreo punya HanaBae juga pasti candu, fufu~" Ucap Kagura yang diakhiri oleh tawa kecil yang mesum.

"Uhh, Haya? Kamu dimana?? Hoam.."
Tidak lama kemudian, terdengar suara Hanzo yang baru bangun tidur. Dirinya sibuk mencari Hayabusa yang hilang.
"Udah dlu ya. Gw dicariin sama ayang" ucap Hayabusa sambil memamerkan dirinya.
"Idih najis. Yaudah, baybay anjingg" balas Kagura dengan malas
"Dadah juga babii" ucap Hayabusa yang tidak mau kalah.

*Pipp* -panggilan dimatikan-

"Haya?" Hanzo sedang sibuk mencari kesayangannya itu. Jujur saja, dia tidak ingin mencari Haya. Ia justru ingin tetap tidur di kamar agar dapat menahan rasa malu setelah kejadian tadi malam. Namun, hatinya menolak. Hatinya justru ingin melihat sang sosok tecintanya di pagi hari ini.

Tidak lama kemudian, orang yang dicari oleh Hanzo pun datang.
"Ukhum. Pagi sayang~ Kamu ngantuk kah? Kamu boleh tidur lagi kok, tenang aku gak pergi kemana²." Hayabusa membershikan tenggorokannya, untuk menahan rasa saltingnya.

Hanzo menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. Justru, Hanzo langsung menggenggam tangan Hayabusa. "Aku nggak ngantuk lagi. Haya.. umm...... Aku laper" Kata² Hanzo berhasil membuat Hayabusa tertawa. Hanzo tidak tau apa yang harus dikatakan, dan sekarang dia malah membuat dirinya dipermalukan.
"Hahaha, Hanzo, Hanzo. Kok kamu lucu banget sih? Iyaa², ayo kita makan. Kamu mau aku masakkin atau kita beli diluar?" Hayabusa mengusap rambut Hanzo dan lanjut menurunkan tangannya ke arah pipi Hanzo, dan mengusap pipinya dengan pelan.

"Kamu yang masakkin aja, aku males keluar. Kakiku lemes *ekhem* Karna.. kemarin...." Keduanya sontak memerah, menahan rasa malu karna kejadian kemarin.
"O-oh.. oke aku masakin. Kamu duduk di ruang tamu aja, nanti aku bawain buat kamu ya baby. Tunggu ya~"

*cup*

Hayabusa mencium pipi Hanzo lalu langsung pergi ke dapur. Kalau dipikir², Setelah kejadian kemarin Hayabusa selalu mencium Hanzo di bagian muka. Hanzo sudah sering mendapatkan itu, namun dirinya masih tidak bisa terbiasa. Dia selalu teringat saat dia melakukan 'itu' bersama Hayabusa.
Pipinya sontak memerah. Ia menggelengkan kepalanya dan berkata dalam hati, "Aaaa jangan diingetin! Memalukan banget!"


TBC
__________________________________________________
HAI SEMUANYAAA!!!!!!
UDAH LAMA BANGET AKU GA BUKA WATTPAD ASTAGAAAAAA
SORRY BANGET YA TEMAN², AKU SIBUK BANGET DI SEKOLAH DAN DILUAR....
AAAAAA rindu banget sama HayaHanzo avvvvvv

Makasih banget ya kalian udah sabarrrrr banget buat nungguin chapter barunya 😔😔😔

Oiya, aku pemula pas bikin bagian ah ngh mh nya gitu, jadi maaf ya kalau kurang satisfying 😅

See u on next chp!!!!! ❤️❤️❤️❤️❤️😋😋😋😋😋😋😋😋😆😆😆😆😆🐶🐶🐶🐶🐶💀💀💀💀😓😓😓😁😁😁😁🤙🤙🤙🤙
.

Remember me [Hanzo x Haya] Mlbb bl ship Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang