Chapter 11

1 1 0
                                    

.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.

🌻🌻🌻

“Naya udah siap menikah nak?” tanya Ayah ku

“Naya ngga tahu Yah, Naya masih ragu dan saat ini Naya juga masih kuliah” jawab ku pelan

“Naya tetap bisa kuliah walau sudah menikah nak” ucap Ayah ku

“Tapi Naya masih kecil Yah” cicit ku pelan

“Nayyara putri Ayah satu-satunya, kamu tahu tidak nak bahwa selama ini Ayah merasa takut karena melepaskan mu untuk menuntut ilmu seorang diri di kota, banyak ketakutan yang Ayah rasakan terlebih saat menonton berita pergaulan bebas dan lingkungan orang-orang kota”

“Ayah hiksss... hikkss..., Naya rindu Ayah” pecahlah tangis ku saat mendengar ucapan Ayah ku tadi
Kedua orang tua ku sangat mengkhawatirkan kondisi ku tapi selama ini yang ku lakukan adalah melalaikan amanah yang mereka titipkan pada ku yaitu menuntut ilmu dan meraih gelar sarjana ku.

“Maafin Naya Yah Bu, Naya udah jadi anak durhaka hiksss...” ucap ku sambil memeluk guling

“Naya rindu Ayah sama Ibu hiksss...” lanjut ku lagi

“Gara-gara Ayah nih, anak kesayangan ibu jadi nangis kan, udah yah sayang, Naya anak yg baik kok ngga durhaka ke Ayah sama Ibu” ucap ibu ku menenangkan

“Ibu hiksss....” panggil ku

“Iya sayang, ibu ada disini buat Naya yah” jawab ibu ku

“Sekarang berhenti yah nangisnya, Naya ngga malu udah besar tapi masih sering nangis gitu” sambung ibu lagi

“Naya..., Naya..., hikss... Naya ikut keputusan Ayah sama Ibu aja, apapun keputusan Ayah sama Ibu Insyaa Allah Naya terima hiks....” jawab ku sambil sesenggukan

“Iya nak, Naya berhenti yah nangisnya” ucap ibu ku lagi

Setelah berhenti menangis dan sedikit lebih tenang, Ayah kembali melanjutkan ucapannya yang sempat ku potong karena menangis.

Cengeng bukan? Tentu saja,

Ayah dan Ibu sangat memanjakan dan menyayangi ku karena aku anak satu-satunya.

“Naya bisa sampaikan ke nak Haidar untuk datang langsung menemui Ayah di kampung?” tanya Ayah ku memastikan

“Iya, bisa Yah, nanti Naya minta tolong ke Aqirah untuk bilang ke kak Haidar pesan dari Ayah” jawab ku

“Alhamdulillah, minta nak Haidar datang bersama dengan keluarganya nak” sambung Ayah lagi

“Baik Yah” jawab ku

“Naya bisa pulang saat nak Haidar datang ke rumah?” tanya Ayah lagi

“Tapi Naya belum libur Yah, kalau harus pulang pasti ongkosnya mahal Yah” alasan ku karena tak ingin pulang

“Naya izin beberapa hari aja dulu yah, insyaa Allah untuk ongkos pulang pergi ayah masih bisa membiayai nak” jelas Ayah ku

“Iya Yah, besok Naya sampaikan pesan Ayah ke Aqirah dan sekaligus izin untuk pulang ke rumah” jawab ku

Alhamdulillah” ucap Ayah ku

“Yah sudah, kamu istirahat yah Nay, besok kamu masih harus kuliah kan” ucap ibu ku

“Iya Bu, Naya istirahat dulu, Ayah sama Ibu sehat-sehat yah di kampung” sahut ku

“Iya sayang, assalamualaikum” ucap ibu lalu mengakhiri panggilan
Waalaikumusalam warahmatullah” jawab ku.

Keesokan paginya setelah kuliah di jam pertama selesai aku langsung menyampaikan pesan yang dititipkan Ayah ku ke kak Haidar melalui Aqirah tentunya.

“Pesannya udah aku sampaikan ke kak Abi yah Nay” ucap Aqirah setelah mengirim pesan ke kakaknya

“Oke sip deh, makasih Ra” jawab ku

“Santailah Nay, sebentar lagi kamu jadi kakak ipar aku kan” timpal Aqirah sambil menyenggol lengan ku

“Apaan sih Ra, kamu ngga jelas banget deh” sahut ku

“Aku yang ngga jelas tapi kok malah kamu yang malu-malu gitu Nay? Hahaha” timpal Aqirah sambil menertawakan ku

“Jahat banget sih sama sahabat sendiri” ketus ku

“Maaf calon kakak ipar” balasnya sambil tersenyum lebar

“Ra, malu didengar teman-teman” cicit ku

“Yah ngga apa-apa kali Nay, agar mereka tahu kalau sebentar lagi kamu akan jadi kakak ipar aku” ucap Aqirah lagi

“Terserah kamu deh Ra, aku masih ada kuliah di lantai 2” jawab ku sambil berjalan menaiki tangga

“Nay, kelas kita hari ini di lantai 1 semua ngga ada yang di lantai 2” ucap Aqirah sambil menarik ku turun tangan

“Masa sih Ra?” tanya ku memastikan

“Apanya yang masa sih Ra? Tuh dosennya udah dateng” ucap Aqirah sambil menunjuk ke dosen yang tak jauh dari tempat kami berdiri

“Yuk masuk, nunggu apalagi” ucap ku lalu menarik Aqirah memasuki ruang kelas.

🌻🌻🌻

Masya Allah, ada ngga teman kayak Aqirah di dunia nyata? Kalau beneran ada, author mau dong dikenalin hehe...
.
.


.
Jazakumullahu khayran...

Metamorfosa Nayyara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang