Chapter 13

1 1 0
                                    

.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.

🌻🌻🌻

“Ayah kok ngga ada yah? Gimana dong ini? Ayah sama Ibu pasti salah paham kan” ucap ku sambil berjongkok di depan pintu pagar rumah ku

“Naya” panggil seseorang yang ku tahu itu adalah Ayah ku

“Ayah dari mana aja dari tadi Naya cariin sampai-sampai Naya harus keliling-keliling rumah 2x” ucap ku sambil menghentakkan kaki ku tanah

“Ayah dari jemput tamu kita nak” ucap Ayah ku sambil menunjuk ke arah kak Haidar dan beberapa orang lainnya

Malu...

Satu kata yang menggambarkan kondisi ku saat itu, aku malu karena bertingkah layaknya anak kecil di depan banyak orang di umur yang sudah hampir 22 tahun.

“Ayah kok ngga bilang kalau ada orang lain bersama Ayah, Naya kan jadi malu” cicit ku yang direspon dengan elusan di pucuk kepala ku oleh Ayah.

“Aakkhhhhhhh, Malu banget yaa Allah.....” teriak ku dalam hati

“Menggemaskan, Masyaa Allah..., Insyaa Allah sebentar lagi kau akan halal untuk ku Nayyara Ufairah” ucap Haidar dalam hati sambil sesekali tersenyum melihat tingkah calon istrinya.

Keluarga ku dan keluarga Haidar sudah duduk bersama di ruang tamu rumah ku, hening beberapa saat sampai Ayah ku mulai membuka suara memulai pembicaraan.

Aku tak begitu mendengarkan apa yang dibicarakan oleh Ayah ku dan Ayah kak Haidar karena waktu itu aku sedang sibuk mengatur detak jantung ku yang berdetak tak karuan.

“Bagaimana Nay?” tanya ibu ku

“Apanya yang bagaimana Bu?” cicit ku pelan agar tak terdengar selain oleh ibu ku

“Kamu tuh kebiasaan banget kayak gitu Nay, kalau orang lagi ngomong tuh di dengerin” kesal ibu ku

“Maaf Bu, Naya lagi ngatur detak jantung agar nanti Naya ngga kena serangan jantung mendadak” jawab ku pelan

“Apa-apaan sih kamu Nay, gemes banget ibu sama kamu Nay” kesal ibu ku

“Maaf Bu” ucap ku lagi

“Jadi bagaimana Nayyara?” tanya kak Haidar mencoba menemukan jawaban dari pertanyaannya

Mendengar pertanyaan dari kak Haidar menyadarkan ku bahwa saat itu aku sedang berada dalam kondisi diminta perizinan sekaligus jawabannya.

Aku tak tahu harus menjawab apa, aku takut dengan dampak dari jawaban yang akan ku berikan pada kak Haidar nantinya.

Aku kemudian melirik ke arah Ayah ku untuk menemukan jawaban atas pertanyaan dari kak Haidar dan yang ku dapat adalah anggukan dari Ayah ku begitu pun dengan Ibu ku.

“Bismillahirrahmanirrahim...” ucap ku dalam hati

“Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada kak Haidar dan keluarga yang sudah datang jauh-jauh untuk melamar Nayyara, namun sampai saat ini Naya masih ragu-ragu dengan diri Naya sendiri apakah kelak bisa menjadi istri yang baik untuk kak Haidar karena Naya merasa bahwa diri Naya saat ini masih banyak kurangnya...,”

“Saya tidak tidak tahu dengan niat dan alasan kak Haidar memilih ku menjadi pendamping hidup kak Haidar kelak namun biarlah niat itu menjadi rahasia antara kak Haidar dan Allah..,"

“Saat ini pula jujur saja Naya belum mencintai kak Haidar, Naya juga baru 2x bertemu dengan kak Haidar dan ini merupakan pertemuan kedua Naya dengan kak Haidar. Namun tak ada satupun hal yang membuat Naya bisa menolak kak Haidar, Naya bersyukur diberikan kesempatan untuk menjalankan ibadah terpanjang dengan kak Haidar kelak.,”

“Atas izin dari Allah, insyaa Allah Nayyara menerima lamaran kak Haidar” ucap ku pelan di akhir kalimat

Alhamdulillah, Alhamdulillahi Rabbil Alamin...” ucap kak Haidar dan keluarga kami berdua

Alhamdulillah, karena nak Naya sudah menerima lamaran Haidar bagaimana jika ijab qobul dilaksanakan sekarang juga” ucap Ayah kak Haidar

“Sekarang?!” kaget ku dalam hati mendengar ucapan Ayah kak Haidar

“Antar Naya ke kamarnya Ma, siapkan Naya untuk ijab qobul sebentar lagi” ucap Ayah ku meminta agar ibu ku membantu ku bersiap-siap

Aku masih syok berat dengan kondisi sekarang, aku tak menyangka jika ijab qobul akan dilaksanakan sesaat setelah aku menerima lamaran kak Haidar.

Adakah pernikahan yang secepat kilat ini di kehidupan nyata?

“Ahhhhhh....” teriak ku dalam diam

“Apakah aku kabur saja sekarang, mumpung ijab qobul belum dimulai” ucap ku frustasi.

🌻🌻🌻

Alhamdulillah, author up chapter baru lagi 😊

Jazakumullahu khayran...

Metamorfosa Nayyara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang