Chapter 12

0 1 0
                                    

.
.
.
Selamat Membaca
.
.
.

🌻🌻🌻

Setelah semua mata kuliah hari ini selesai aku beranjak ke ruang dosen pengampu akademik ku untuk meminta izin beberapa hari karena harus pulang kampung sesuai permintaan Ayah ku, harus punya tekad kuat dan alasan yang jelas agar bisa mendapat izin tidak masuk beberapa hari.

Izin kuliah sudah ku kantongi, hanya tinggal pulang ke kost dan menunggu travel menjemput untuk pulang ke kampung.

Selama menempuh pendidikan sarjana aku tak sekalipun pernah pulang karena kampung halaman ku yang cukup jauh dari kota jadi hanya Ayah dan Ibu yang sering menjenguk ku ke kita karena mereka tak mau jika putri satu-satunya pulang tanpa pengawasan.

Tapi untuk hari ini aku di izinkan pulang sendiri dengan syarat travel yang akan ku gunakan untuk pulang adalah travel milik paman ku jadi Ayah dan Ibu ku bisa bernafas lega.

Butuh sekitar 5-6 jam dari kota sampai ke tempat tinggal ku di kampung, walau tempat tinggal ku jauh dari ibu kota tapi untuk fasilitas dan lingkungannya bisa dibilang bagus dan memadai untuk masyarakat di kampung.

Assalamualaikum Ayah Ibu, Naya pulang nih” ucap saat memasuki rumah yang sudah ku tinggalkan lebih dari 3 tahun

Waalaikumussalam anaknya ibu” ucap ibu sambil memeluk ku erat

“Rindu banget sama ibu dan Ayah” ucap sambil tersenyum manis

“Kemarin juga masih telpon, sekarang udah rindu aja anak ibu” ucap ibu ku

“Kemarin beda Bu hahaha...” jawab ku sambil tertawa kecil

“Yah udah istirahat gih Nay, ibu mau lanjut masak dulu” ucap ibu sambil mengelus pucuk kepala ku

“Ayah mana Bu?” tanya ku karena tak mendapati Ayah ku dimana-mana

“Ayah sepertinya lagi ke masjid Nay” jawab ibu dari arah dapur

“Ayah ngapain ke masjid malem-malem Bu?” tanya ku lagi yang sudah duduk di kursi makan

“Ayah lagi sibuk gurus sesuatu Nay” jawab ibu sekenanya

“Ayah gimana sih? Anak satu-satunya pulang kok ngga disambut” ucap ku sedikit kesal

“Jangan ngomong gitu tentang suami ibu Nay, Ayah lagi ngurusin keperluan kamu tuh” timpal ibu ku

“Suami ibu itu Ayahnya Naya” jawab ku tak terima

“Intinya jangan ngomongin suami ibu, ibu ngga terima loh yah” sahut ibu lagi sambil membalik ikan yang sedang digorengnya

“Ibu ihhhh, sama anak sendiri juga” kesal ku

Astagfurullah, ini ada apa? Bukannya akur karena baru ketemu lagi tapi malah cekcok tak jelas” ucap Ayah ku saat mendapati anak dan isterinya sedang bertengkar kecil

“Ayahhh...” ucap ku sambil berhamburan masuk kedalam pelukan Ayah ku

“Ibu tuh Yah....” ucap ku mengadukan ibu ku sendiri

“Sudah-sudah, sekarang kita makan dulu setelah itu istirahat karena besok banyak yang harus dipersiapkan” ucap Ayah ku lalu duduk untuk makan malam

Setelah makan malam selesai, aku membantu ibu mencuci piring lalu kembali ke kamar karena rasanya tubuh ku sudah sangat lelah seharian ini.

Keesokan paginya, beberapa orang nampak sibuk berlalu lalang di depan rumah ku dan beberapa orang juga nampak sibuk hilir masuk keluar dan kedalam rumah ku.

“Aneh” ucap ku

Aku tak tahu apa yang sedang terjadi saat ini, mengapa begitu banyak orang yang datang ke rumah ku pagi ini.

“Ibu” panggil ku saat melihat ibu ku yang tak jauh dari tempat ku berdiri

“Bu, ini ada apa yah? Kok rumah kita tiba-tiba diserbu orang sekampung?” tanya ku mencari tahu

“Diserbu apaan sih Naya, kamu belum sadar yah, cuci muka dulu sana atau perlu mandi dulu sana gih” jawab ibu ku

“Ibu ihhh, Naya serius nih” sahut ku lagi

“Mau ada acara nikahan, jadi orang-orang datang bantuin untuk acaranya” jelas ibu ku

“Siapa yang mau nikah Bu?” tanya ku penasaran

“Itu kamu Nayyara Ufairah binti Azhar” jawab ibu ku

“Ehh? Kok jadi Naya yang nikah? Naya ngga punya calon Bu, ibu nih ngomong apa sih?” sahut ku

“Gini nih? Punya anak gadis satu aja kok gini banget kelakuannya? Kamu lupa atau gimana sih Nay? Kemarin kami nelpon bilang ada yang datang itu apa? Pusing ibu pagi-pagi gara-gara kamu Nay” ucap ibu lalu berlalu meninggalkan ku sendiri

“Kemarin? Bukannya kemarin aku bilang kalau kak Haidar baru kasih cv yah ke Ibu sama Ayah? Kok jadi tiba-tiba aku nikah, wah gawat nih kalau kayaknya gini mah, cari Ayah dulu untuk memastikan” ucap lalu berjalan mengelilingi rumah ku mencari keberadaan Ayah ku.

🌻🌻🌻

Alhamdulillah, chapter baru lagi 😊

Jazakumullahu khayran...

Metamorfosa Nayyara [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang