#1 mari berteman

4.3K 334 6
                                    

Barradewa Putra Pramana

1990"Aa tau tidak mana pion catur yang terkuat?"Barra muda hanya menggeleng sembari melihat papan catur di hadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1990
"Aa tau tidak mana pion catur yang terkuat?"
Barra muda hanya menggeleng sembari melihat papan catur di hadapannya.
"Ini namanya pion menteri. Kenapa dia bisa jadi paling kuat?"
"Karena menteri bisa bergerak bebas?"
Ayahanda tersenyum bangga.
"Jadilah seperti pion menteri ini, Nak."
"Meskipun kelak kamu memiliki kebebasan, kekuasaan, dan kekuatan, tugasmu hanyalah satu—" lelaki paruh baya tersebut kini mulai menggerakan pion secara perlahan "—menjaga pion Raja agar tidak terjadi kekalahan."
"Memang siapa yang perlu Aa jaga?"
Satu usapan lembut mendarat di puncak surai Barra.
"Keluarga."
...
Billal Arsa Putra Pramana

Billal Arsa Putra Pramana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1995
"Kang, sini."
Panggil sang kepala keluarga yang selalu menjadi panutan Billal sejak kecil.
"Seru gak tadi film-nya?"
"Seru! Semua orang selamat karena pahlawan dateng nolongin mereka!—" mata Billal bersinar penuh kekaguman. "—Kalo aja Akang punya kekuatan super, pasti Akang bakal jadi pahlawan dan jagain semuanya dari orang jahat!"
Senyum pun terukir. Siapa yang tak senang melihat kebahagiaan putranya?
"Akang,—" Billa menghentikan aksinya dan kembali menaruh atensi pada sang ayah.
"—terkadang menjadi saudara laki-laki itu lebih baik daripada menjadi pahlawan super."
Tatapan heran pun dia lontarkan tanda tak mengerti.
"Karena saudara saling melindungi dengan hatinya. Tidak ada yang lebih hebat dari kekuatan hati, Nak"
...
Binnaratan Putra Pramana

1995"Ayaaah! Ibuuuu! Akang gangguin Abin teruuuus!"Keluh Binnar hampir setiap hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1995
"Ayaaah! Ibuuuu! Akang gangguin Abin teruuuus!"
Keluh Binnar hampir setiap hari. Maklum, saudara kembarnya memang tak henti berlaku jahil.
"Abin anak Ayah yang hatinya paling lembut ya?"
"Ayah jangan bilang gitu terus nanti Akang ketawain Abin lagi!" Binnar merengut kesal.
"Loh? Biar Ayah kasih tau Akang kalau hati lembut itu kelebihan yang tidak semua orang punya."
Binnar tertarik untuk mendengarkan penjelasan Ayahnya itu.
"Anggap kita adalah bagian dari sebuah rumah. Jika Aa jadi pagar terdepan dan Akang jadi tiang penyangga, maka Abin adalah atap pelindung kita semua. Kelembutan hati Abin itu tempat berteduh bagi Ayah, Ibu, Aa juga Akang. Hmm?"
...
Baim Ghandy Putra Pramana

2000"Wahai Baim putraku, sinarilah ketiga saudaramu sebagaimana kamu menyinari harap Ayah dan Ibu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2000
"Wahai Baim putraku, sinarilah ketiga saudaramu sebagaimana kamu menyinari harap Ayah dan Ibu."
Tangan mungil Baim mengerat kuat pada jemari Ayahanda. Gundah kini terukir di wajah damai sang malaikat kecil.
"Jangan bersedih Adik—" usapan lembut pada kening Baim agar tak lagi berkerut.
"—kamu punya tiga orang saudara laki-laki yang sangat hebat."

Bulir Padi [haechan, johnny, yuta, taeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang