18. FIREWORK

255 32 1
                                    

        Setelah kejadian tidak terduga itu, Jiyeon langsung mengemasi barangnya dan berjalan keluar dari ruangannya menuju ke arah lift

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






        Setelah kejadian tidak terduga itu, Jiyeon langsung mengemasi barangnya dan berjalan keluar dari ruangannya menuju ke arah lift. Ia bisa menatap Sunghoon yang berdiri dengan jas abu-abunya yang ia selempangkan di pergelangan tangannya.

Mereka turun bersama, berjalan ke mobil Sunghoon yang terparkir di basement, lalu bergegas untuk segera menjauh dari kantor dan mulai menjelajahi kota Seoul yang sudah dimakan oleh gelapnya malam.

Tanpa diekspetasikan, karena memang Jiyeon sangat menyukai musik untuk pengantar tidurnya, ia tertidur setelah beberapa menit mobil melaju dan setelah mereka mengobrol sebentar membicarakan masalah pekerjaan.

Sunghoon melirik wajah Jiyeon yang tampak kelelahan itu, ia mengulurkan tangannya untuk mengubah lagu yang awalnya adalah lagu ballad populer, kini ia menggantinya dengan sound hujan dan petir.

Lelaki itu tersenyum samar, menghela nafasnya sembari menyenderkan kepalanya di kursi supirnya mencoba ikut untuk menenangkan pikirannya dengan sound yang kini mampu membuat orang-orang menjadi damai jika mendengarnya.










S A V E
M E











       Sepasang mata indah itu terbuka dengan pelan. Memfokuskan cahaya remang-remang yang dapat ia lihat dari sebuah kaca yang berada di hadapannya. Jiyeon membuka matanya dengan sempurna tak kala menyadari bahwa mobil berhenti di suatu tempat. Gadis itu menatap radio mobil, dimana di sana terdapat jam yang menunjukan pukul 11.45 malam saat ini.

Jiyeon tambah dibuat panik saat tidak mendapati Sunghoon yang tadinya duduk menyetir di sampingnya.

"S-sajangnim..." Lirih Jiyeon masih dengan suara seraknya.

Jiyeon melihat sekeliling. Bahkan di luar, ia bisa melihat banyak sekali orang-orang yang berdiri memencar ke segala arah.

"Sungai?" Kaget Jiyeon menyipitkan matanya menatap ke arah depan.

"A-ada apa ini? Apa aku akan di bunuh?" Lirih Jiyeon merengek menatap ke sekelilingnya, mencoba menemukan wajah yang saat ini ia cari.

"S-sajangnim...," Jiyeon mengatur nafasnya yang semakin berat, apalagi dirinya baru saja terbangun dari tidurnya.

"...sajangnim!"

Jiyeon langsung menoleh ke arah pintu supir, dimana pintu itu tiba-tiba terbuka, menampakkan sosok lelaki yang ia cari-cari sekarang.

Lelaki itu menatap Jiyeon kaget sembari membawa dua botol susu kedelai hangat yang ada di tangan kanan dan kirinya.

"Kau sudah bangun?" Tanya Sunghoon masih membungkukkan badannya ke dalam mobil.

"Tunggu sebentar." Lanjut Sunghoon menatap Jiyeon.

Jiyeon menatap Sunghoon yang menutup pintunya, ia berjalan memutar ke arah pintu Jiyeon dan membukanya.

SAVE ME [PARK SUNGHOON]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang