"Gwenchanayo, Tuan Park. Aku bisa sendiri. Terima kasih telah membantuku, dan maaf merepotkan mu. Aku juga akan segera mengganti uangnya lewat paypal." Ucap Jiyeon tersenyum menoleh ke arah Jongseong yang ada di sebelahnya.Mereka baru saja bertukar nomor. Dan Jiyeon juga meminta nomor paypal milik Jongseong untuk segera mengganti uang rumah sakit tadi.
"Santai saja. Kau berhati-hati lah. Sampai bertemu lagi, Nona Jung." Ucap Jongseong menatap Jiyeon yang duduk di sebelahnya.
Jiyeon tersenyum. Ia menatap Jongseong yang membuka kunci pintu mobilnya, dan ia pun mempersilahkan Jiyeon untuk keluar.
Jiyeon keluar, ia berdiri menatap ke arah jendela pintu mobil yang terbuka, menampakkan wajah tampan lelaki yang tersenyum melambaikan tangannya sembari melajukan mobilnya pergi.
"Hati-hati!" Teriak Jiyeon melambaikan tangannya juga ke arah Jongseong yang kian menjauh dari pandangannya.
Setelah mobil yang ditumpangi Jongseong sudah tidak terlihat lagi, Jiyeon langsung bergegas masuk ke dalam apartementnya. Tubuhnya masih terasa lemas sekarang, ia membutuhkan istirahat.
Tepat setelah Jiyeon melangkahkan kakinya keluar dari lift, dirinya dibuat kesal setengah mati saat mendapati Sunghoon yang baru saja keluar dari unitnya. Lelaki itu tampak menggunakan cardigan hitam, baju putih, dan celana sport hitam panjang.
Jiyeon berhenti sejenak, membiarkan keduanya saling bertatapan sebentar, lalu dirinya melanjutkan langkahnya menuju unitnya.
"Jiyeon-ssi, kau dari mana saja?" Tanya Sunghoon menatap Jiyeon yang berjalan melaluinya tanpa sepatah katapun.
Sunghoon berjalan mengekor di belakang Jiyeon yang tetap melanjutkan langkahnya ke arah unitnya.
"Aku baru saja akan keluar untuk mencarimu. Aku berulang kali menelponmu, tapi ponselmu tidak aktif." Ucap Sunghoon menatap punggung Jiyeon yang masih terus berjalan ke arah unitnya.
Sunghoon menekuk alisnya, ia menghela nafasnya masih mengekori Jiyeon.
"Maaf, aku terlambat menyusulmu malam ini. Ada sebuah urusan yang harus aku sel-"
"Tidak apa-apa. Santai saja." Ucap Jiyeon berhenti di depan pintu apartementnya.
"Jiyeon-ssi-"
"Aish, aku akan menggantinya menggunakan sidik jari saja. Merepotkan." Putus Jiyeon dengan penuh emosi mencari kartu akses pintu apartement di dalam tas nya.
Sunghoon dibuat kaget dengan perban bekas sebuah suntikan yang ada di tangan Jiyeon.
"Apa yang terjadi?" Panik Sunghoon menarik tangan Jiyeon dengan reflek.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME [PARK SUNGHOON]
RomanceAku hanya bisa melihatnya. Takdirku hanya dia, untuk dia dan tetap akan dia. - STORY BY : BBYAECHU -