"Kau tau dia tidak akan mengangkat telepon nomor asing. Kenapa tidak kau sendiri yang menelponnya? Dan juga, jangan terlalu protective. Dia sudah dewasa, biarkan dia menjalani kehidupannya sendiri." Ucap seorang pria tua kepada sang istri yang duduk di sebelahnya sembari menatap layar ponselnya.Itu adalah Park Hyunsik, suami Minyoung alias ayah kandung Sunghoon.
Minyoung menoleh ke arah suaminya.
"Aku kan ingin memberinya kejutan. Itu tujuanku pulang tanpa memberi kabar," Ketus Minyoung menatap Hyunsik dengan kesal.
"...dan, dia bisa memberi kabar padamu dia pergi kemana, dengan siapa." Lanjutnya sembari membuang ponselnya di atas sofa.
Hyunsik menghela nafasnya.
"Dia pergi ke Busan, ada keperluan dengan temannya. Dia mengabariku." Ucap Hyunsik menatap sang istri.
Lantas Minyoung langsung menatap Hyunsik dengan tatapan kaget, wanita itu membulatkan matanya.
"Kau tidak memberitahuku?!" Seru Minyoung menatap Hyunsik emosi.
"Kau tidak bertanya." Jawab Hyunsik, singkat, padat, dan jelas.
Minyoung mendengus kesal, wanita tua berparas cantik itu menatap ke arah lain, membiarkan suaminya sibuk dengan ponselnya lagi.
"Dasar, suami menyebalkan!" Kesal Minyoung meraih ponselnya dan berjalan ke sebuah lift, dimana ia beranjak pergi ke kamarnya.
Hyunsik menghela nafasnya menatap Minyoung yang berjalan pergi dari ruang tamu rumah mewah milik keluarga besar Park itu. Ia kembali melihat layar ponselnya, kini jarinya sibuk menekan-nekan layarnya.
S A V E
M EPesta pernikahan Eunseo bisa dibilang cukup meriah dan mewah, mengingat bahwa suaminya adalah pejabat daerah, itu merupakan salah satu dukungan dan jaminan bahwa Eunseo hidup dalam keadaan finansial yang sangat mencukupi.
"Ya! Silahkan para tamu undangan untuk merapat ke sumber suara! Kita akan melangsungkan, lemparan bunga pengantin yang akan menunjukan siapa pengantin selanjutnya!" Seru pembawa acara membuat para tamu undangan merapat di sekelilingnya.
Jiyeon dan Sunghoon berdiri menatap Eunseo dan suaminya yang sudah berdiri membawa sebuah bunga indah di tangan mereka. Bunga itu akan dilemparkan, seperti pesta pernikahan pada umumnya.
"Baik! Kita langsungkan! Hitungan mundur, bunga akan dilemparkan oleh kedua pengantin kita!"
"Tiga...,"
"...dua,"
"...satu!"
Semua orang berhamburan untuk mendapatkan bunga itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVE ME [PARK SUNGHOON]
RomanceAku hanya bisa melihatnya. Takdirku hanya dia, untuk dia dan tetap akan dia. - STORY BY : BBYAECHU -