8

97 5 0
                                    

Holaaa readers tercintaku
happy reading
janlup vote, komen and follow yaa

_

"dokter sennly di panggil direktur untuk keruangannya" ujar akela yang baru saja menjawab telpon.

sennly menatap akela, "ada apa?" tanya sennly karena tidak biasanya direktur rumah sakitnya ini memanggilnya keruangannya, btw sennly kerja di rumah sakit berbeda dari rumah sakit mama nya ya.

"gak tau, kesono aja dok" ucap akela yang dia ngguki oleh sennly dan sennly pun keluar ruangannya lalu keruangan direktur.

tok tok tok

ketuk sennly, "masuk" ujar direktur franz sennly masuk dan terpampang lah sosok franz wednaz yang berbeda 7 tahun dari sennly, lebih tua franz dan franz di kabarkan tidak memiliki pacar ataupun istri padahal sudah tua.

sennly mendekati meja franz, "ada apa direktur memanggil saya?" tanya sennly sopan.

"saya dengar kemarin kamu gagal menjalankan operasi?" tanya franz yang membuat sennly semakin digerogoti rasa bersalah.

"iya, saya gagal direktur maaf" ucap sennly dengan nada rendah.

"ini urusan nyawa manusia dokter sennly, kenapa bisa ceroboh seperti itu?" tanyanya lagi.

sennly kemudian menjelaskan apa yang terjadi.

franz mengangguk, "sekarang bagaimana keadaan dokter sena?", "benturan di kepalanya mengakibatkan dokter sena koma sudah 3 hari, ia sekarang sedang di rawat di rumah sakit ini" jelas sennly

franz mengangguk, "sekarang kita menjenguk dokter sena" ucap franz dengan melangkah mendekati sennly, 'tiba tiba banget' sennly berkata dalam hati.

sennly mengangguk dan mempersilahkan franz berjalan terlebih dahulu, "jalan bersama saja" ucap franz, sennly mendengar itu kikuk di buatnya dan langsung melangkahkan kakinya bersama franz di samping sennly.

dikarenakan ruang rawat dokter sena di lantai 2 mereka harus menaiki lift untuk kesana, di dalam lift sennly berusaha menetralkan wajahnya karena ntah perasaan sennly atau memang benar franz dari tadi menatap sennly yang kebetulan di dalam lift hanya ada mereka berdua.

"apakah kamu nanti malam ada acara?" tanya franz

sennly melirik franz dengan wajah yang berusaha sopan, "sepertinya tidak dok" ucap sennly ya sennly pikir ada hal yang harus di bicarakan tentang pasien, tentang pekerjaan.

"kita bisa dinner di restorant?" tanya franz
sennly menatap franz mengangguk sopan dengan senyumannya, "nanti saya hubungi kamu dimana lokasi restorant nya" ucap franz dengan tersenyum menatap sennly yang akhrinya saling tatap sampai pintu lift terbuka.

sennly memalingkan kepalanya dan langsung disuguhkan dengan tatapan datar seseorang yang akan memasuki lift, sennly tau orang itu siapa meski ia memakai masker dan topi karena itu ciri khas orang itu.

'kenapa dia disini? apa dia sakit?' dalam hati sennly bertanya tanya

dengan wajah kaget nya yang berusaha di tutupi sennly melirik franz, "silahkan dok" ucap sennly "bareng aja" dan sennly mengangguk berusaha mengabaikan keberadaan seseorang yang menatapnya datar tadi.

sennly melewati seseorang itu dengan franz di sampingnya,

"mereka ada hubungan kali ya nempel terus"

"tapi cocok gak sih mereka"

"couple goals kita"

"sama sama cakep ya mereka"

"pasti kalo nikah terus punya anak, anaknya cakep banget ya"

dan beberapa lontaran lainnya.

sedangkan seseorang yang tadi menatap datar sennly memandangi kepergian sennly dan berdecak lalu berlalu kedalam lift.

About SENNLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang