12

97 4 0
                                    

Halo selamat membaca readers💗🌷
jangan lupa vote dan komen💗
_

"kalo begitu pernikahannya di batalkan saja bun, sennly gak papa kok" celetuk sennly yang membuat semua orang menatap sennly kaget

"sennly bicaranya jangan asal!" peringat livandyra

sennly berdecak dengan mengalihkan pandangannya kesamping,
'elah gue gak mau berjuang sendiri apa lagi ini nikah, bahkan pernikahan adalah mimpi terburuk gue yang menjadi kenyataan' batin sennly

"kalo pihak wanita dan pria sudah setuju pernikahan di batalkan, ya sudah berarti pernikahan ini resmi batal" ucap fardan

"FARDAN!" bentak bunda fardan

sennly semakin tidak bersemangat mendengar ucapan fardan, 'si aninsya emang dari awal gue gak percaya dia manusia' batin sennly

"tante boleh saya dengan fardan berbicara berdua?" izin sennly sopan sennly sudah muak dengan keributan apalagi hatinya masih merasakan sakit akibat kegagalan operasinya

bunda fardan terdiam sesaat dan mengangguk lalu sennly menatap fardan memberi isyarat tangan untuk mengikuti nya

sennly dan fardan duduk di taman rumah sennly dengan berjarak sennly diam dengan menatap kedepan

"aninsya pacar lo?" tanya sennly

fardan menoleh kearah sennly yang masih menatap kedepan, "iya"

sennly mengangguk, "lo se yakin itu dia masih pacar lo sampai saat ini?" tanya sennly lagi

fardan terdiam menatap sennly yang kini menatap fardan, "lo gak inget kalo aninsya udah khianatin lo? dia dulu selingkuh dan lo di tinggalin" ucap sennly

fardan hanya diam menunggu sennly berbicara kembali, "actually gue juga gak mau nerima perjodohan ini" ucap sennly membuat fardan menoleh kearah sennly heran 'kenapa gak di tolak mentah mentah aja dulu?' tanya fardan dalam hati

"tapi gue gak mau kalo adik gue yang malah nikah di umurnya yang masih terbilang sangat muda, bahkan dia belum bisa nikmatin uang hasil keringat dirinya sendiri" jelas sennly

"gue selaku seorang kakak gak mau adiknya tersiksa, mending gue aja" lanjut sennly lalu menengok kearah fardan yang masih menatapnya

"itu alasan gue nerima perjodohan ini, lo juga kasian kan liat bunda lo yang sakit sakitan dan pengen gendong cucu dari lo" ucap sennly dengan kepala yang kembali menatap kedepan

sennly terkekeh, "padahal kalo pun kita nikah gak mungkin punya anak, orang nikahnya aja kepaksa" celetuk sennly

"jangan bicara sembarangan" ujar fardan yang membuat sennly menoleh lalu menepuk kencang tangan fardan, "itu ciri khas lo banget" ujar sennly dengan tersenyum

"gue sama aninsya gimana?" tanya fardan

sennly terdiam 'najis banget namanya' batin sennly, "lo gak inget ya lo dulu di selingkuhin sama tu orang, mau gue ceritain?" tanya sennly yang di angguki fardan

flash back on

di pasar malam yang sangat banyak manusia berkeliaran mencari makanan ataupun bermain seperti ombak banyu dan lain lain dan paling dominan adalah para sepasang anak muda

seorang pemuda yang sedang berdiri di tengah lautan manusia sedang sibuk dengan handphonenya untuk menghubungi kekasihnya yang dari tadi tidak datang datang padahal mereka sudah janjian akan bertemu di pasar malam

ia celingukan berniat mencari kekasihnya saat ia melihat kearah penjual boneka ia tersenyum karena melihat kekasihnya tetapi anehnya di samping kekasihnya ada seorang pemuda juga yang menggandeng mesra kekasihnya

About SENNLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang